Part 1

271 14 0
                                    

Happy Reading..
.
.
Dan ternyata, hubungan yang sudah terjalin begitu lama bahkan sejak taman kanak-kanak, tak memungkinkanku untuk tau dan paham akan isi hatimu -Lee Hi.
.
Namun tak kusangka, hanya dengan mengenalmu tak lebih dari dua tahun, aku telah bisa memahamimu lebih jauh dari yang ku kira -Kim Bobby.
.
*** Part 1 ***
.
"Bobby!! Waaaah!! Itu Bobby!!"
.
Jeritan histeris seorang gadis dari koridor depan kelas, berhasil menyita seluruh perhatian semua murid yang ada di sekitarnya. Jeritan itu semakin heboh saat semua mata yang melihat, telah menyadari, siapa orang yang sedang melintas di depan mereka itu. Jeritan yang jarang terjadi, atau bahkan hampir tidak pernah terjadi pada beberapa minggu terakhir, kembali muncul pagi ini. Dan bisa ditebak, jeritan itu tidak akan bisa berhenti dalam waktu yang singkat.
.
Bobby, atau lebih lengkapnya Kim Bobby. Inilah nama seoang pria yang menyebabkan semua kehebohan itu kembali muncul. Salah satu -ah tidak, satu-satunya murid yang telah berhasil membuat para gadis -baik senior maupun junior- yang melihatnya, langsung tergila-gila akan ketampanan dan semua yang ada pada dirinya. Bahkan mereka tidak menghiraukan julukan akrab Bobby sebagai playboy itu. Mereka hanya melihat Bobby, sebagai pria tampan bertubuh jangkung, dengan kerlingan mata memikat dan senyuman malaikat itu, dari sisi baiknya saja.
.
Seorang murid yang juga berstatuskan sebagai seorang atlet dan Idol. Ya, sudah pasti semua gadis itu adalah fans fanatiknya.
.
"Hooaammss"
.
Namun, tidak bagi gadis yang baru saja mengumbar uapan kantuknya setelah lima belas menit tertidur di kelas dan terbangun karena alarm pengganggu tak terencana, perusak alam bawah sadarnya itu berbunyi.
.
Dengan mata setengah terbuka, gadis itu menegakkan duduknya lalu melihat ke luar kelas. Tatapan malas, jelas terlihat di sana. Dan hembusan nafas lelah pun akhirnya terdengar, saat manik matanya menangkap sosok pria bernama Bobby itu, berjalan tenang memasuki kelas dan duduk di salah satu kursi yang tak jauh darinya.
.
"heol!" gerutu gadis itu malas, sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.
.
Ruang kelas yang biasa dipakainya untuk tidur itu, dalam sekejap sudah menjadi tempat jumpa fans dadakan karena kedatangan Bobby. Bahkan tidak hanya gadis, pria pun ikut bergerombol!
.
"Oh Hayi-a!" teriakan sumbang diantara teriakan histeris dari salah satu teman sekelasnya yang bernama Hae Na, membuat gadis itu menoleh "Kau mau kemana?"
Gadis yang disapa dengan nama Hayi itu menatap Bobby sejenak, begitu pula sebaliknya, "mencari tempat yang tenang" jawab Hayi singkat, lalu berbalik dan berjalan keluar kelas.
.
Hayi sudah menetapkan satu tempat pilihannya jika situasi ini kembali terjadi. Saebuah tempat yang tenang untuk merangkai kembali mimpi fananya. Perpustakaan. Well, ia lebih memilih untuk tidur dengan di kelilingi buku-buku tebal dan membosankan itu, dari pada harus meladeni atau lebih parahnya lagi, ikut berteriak norak seperti yang para gadis itu lakukan.
.
Baginya, Bobby sang pria menyebalkan yang selalu mengganggunya dengan melakukan skinsip tanpa izin -seperti yang biasa dilakukannya pada setiap gadis di sekolah ini, adalah seorang murid biasa yang bercap-kan playboy. Dan bukanlah seorang Idol romantis seperti kata internet ataupun kabar infotaiment yang beredar.
.
Ya, hanya pria yang bernama Bobby, tidak lebih dari itu...
.
***
.
Begitu memasuki perpustakaan yang sejuk karena AC yang selalu menyala, Hayi lebih memilih untuk duduk di lantai dan bersandar pada dinding -guna mencari posisi ternyamannya untuk tidur, dari pada harus duduk di salah satu kubikel kayu jati yang biasa dipenuhi oleh para kutubuku sekolah itu. Namun, baru saja ia terlelap, seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya dan membuat matanya kembali terbuka karena bahu besar yang menggoyahkan tubuh kecilnya itu.
.
"aigoo" ucap orang itu setelah mendaratkan pantatnya di lantai "sepertinya keadaan kelasmu sangat ramai" suara maskulin menyapanya akrab.

Bukannya merasa terganggu, Hayi malah tersenyum tipis "eo.. sangat! Saaangat ramai! Hingga orang lain yang tidak tau apa-apa, bisa mengira sekolah kita mempunyai pasar di dalamnya. Aku jadi ingin pindah ke kelasmu saja kalau begini" gerutu Hayi panjang lebar yang membuat pria di sampingnya terkekeh geli.

Only Look at MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang