SMK Garuda [TAMAT!]

Sekolah tanpa mereka

Kehidupan sekolah pun di mulai, tanpa kehadiran hansamu yama, rendy juliansyah,sutan zico serta nurhidayat membuat suasana agak berbeda dari biasanya

Egy dkk sedang berkumpul di kantin yang kebetulan bel masuk pelajaran pertama belum masuk

"Buset dah kita ngumpul cuma berlima biasa berenem" ucap gara yang tengah berkumpul bersama egy,witan,firza dan iqbal

"Eh ajo. Lu gamau ikut sekalian ngekos di kita?" Tanya egy

"Ah ogah ngapain juga" jawab iqbal "lu baru pindah kemaren kan gar" lanjutnya bertanya ke sagara

"Iye nih" cengir gara

"Yee bang lu mah enak masih berlima lah kita tinggal berempat!" Sahut bagus

"Tidak bung lebih tepatnya berlima" sahut bembeng

"La kok?" Tanya bagus

"Lu gak nganggep gue gus? Oke oke kaka macam apa anda" ucap bagas kaffa sedih

"Canda ngabs" ucap bagus

"Eh sama nih geng kita juga tinggal berlimaa" sahut david dari sebrang bangku kantin

"eh lu liat tuh, ada satu mahluk yang kayaknya kehilangaan banget" rezaldi nampak meledek gavin di karnakan biasanya gavin setiap pagi menggoda hansamu kini orang yang di kerjainya itu sudah pergi meninggalkan jakarta

"Ck bisik lu le" ketus gavin

"Cielah bete ni bete ulululu" ledek david

"Sabar aja pin, suatu saat lu juga bakal nemu orang yang bakalan bisa di jailin" ucap bagas menenagkan

"Ck dahlah ayo balik ke kelas" sahut gavin

"CIEELAH BETE BERAT NIIH" Lantas merek ber 14 meledek gavin bersama sama

Teng neng neng~

Bel nampak sudah berbunyi. Semua masuk ke dalam kelasnya masing masing

Di kelas 12

"Eh halo gavin kamu kenapa?" Safira menyapa gavin yang tengah lesu

"Gak paka kok safira" jawab gavin

"Oiya hansamu katanya pindah ke mojokerto ya?" Tanya safira

"Iya fir makannya ni mahluk bete gak ada orang yang bisa dia gangguin" ledek bagas

"Ish kampret lu!" Sahut gavin

Sementara di kelas 10

"Lho zico sama rendy kemana?" Tanya pa hamka

"Udah pindah pa" jawab sebagian murid

"Udah pindah? ALHAMDULILLAH!!" Sahut pa hamka

"Lho bapa ngapa seneng pa?" Tanya brylian

"Seneng bry banget akhirnya dua mahluk nackal pindah sekolah" mendengar hal tersebut anak anak lantas menatap pa hamka ketus karna dianggap tidak sopan

"Kalian ke kantin bapak traktir!" Sahut pa hamka

Sontak tatapan ketus sekelas berubah menjadi bahagia yang tiada tara

"HOREEE" Semua nampak senang

"Lah kalo gini mah mending dari dulu bae ya mereka pindah" Ucap bagus sembari berjoged joged

"Lah iya jugaa" brylian ikut senang

Emang kampret mereka semua ni :v

Sementara lagi di kelas 11

"Guys dayat pindah, jadi dengan tiadanya dia di kelas maka posisi ketua kelas saat ini kosong" jelas egy yang berada di depan papan tulis yang kebetulan mereka lagi jamkos

"Ya terus?" Tanya luthfi kamal

"Ya kita adakan vote ketlas lah" jelas egy

"Lu aja si gy yang jadi ketuanya" sahut rafly

"Tidak bisa bang mur, posisi gue kan bendahara bukan ketlas" ucap egy

"Yodah yang sekarang wakilnya aja" usul iqbal

"La terus posisi wakil kosong dong" ucap egy

"Lagian gua juga ogah si jadi ketua" sambung irianto wakil ketua kelas

"Terus siapa nih? Udah lah vote aja" ucap egy

Semua nama sudah di jabarkan dan ajaibnya nama seseorang mendapatkan voting paling banyak

Dan seseorang itu baru saja balik dari kamar mandi

"Tumben amat kamar mandi bersih, biasanya joga banyak harta karun di sana--" tiba tiba ia di kejutkan dengan teman teman sekelas

"SELAMAT DATANG WAHAI BAHAR SANG KETUA KELAS BARU!" Sahut teman teman sekelas yang menyambut kedatangan sang ketlas baru ialah asnawi mangkualam bahar

"Lah apa apaan nieh" tanya asnawi kebingungan

"Lu jadi ketua kelas har" jelas witan

"Lah lah ko tiba tiba apaan si lah!?" Asnawi sangat kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi

"Lu kan pinter pelajaran bahasa korea har" jelas egy

"La terus apa hubungannya?" Tanya asnawi

"Diriku juga melihat aura aura abang dayat di dalam dirimu" ucap witan dengan lebay

"Eh sori ya bre mindset gue tu lebih tinggi daripada dia" ucap asnawi membalas

"Nah tu tau! Udah ah lu aje ketua kelas baru ye" sahut rafly dengan semangat

Kelas pun kedatangan guru bahasa korea. pak shin tae yong

"Oke anak anak silahkan duduk"

~ bersambung