“I Love You.”“So?”
Sebuah lagu dengan genre kebingungan dalam cinta melantun lembut di dalam sebuah mobil berwarna putih yang kini sedang melaju di atas aspal jalanan.
Kedua insan tak saling berbicara, salah satunya enggan menatap.
Salju turun begitu lebat.
“[Name].”
Wajah ayu sang gadis menoleh, raut malas terpatri di wajahnya.
Menghelakan nafas panjang lalu melontarkan sebuah pertanyaan, “Kau tak mengantuk?” ucapnya sambil mengecek sebuah arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
“Tidak.”
Hanma Shuji, pemuda itu mengulurkan tangannya mematikan AC mobil saat melihat tangan gadis bersurai [Hair color] di sampingnya gemetar.
“Bisa kau matikan lagunya?” suara serak mengalun meminta pada Hanma.
Hanma sontak mematikan audio mobil. Maniknya sedikit bergetar mendengar suara [Name] barusan meminta tolong padanya, jantungnya berdetak bertalu-talu.
“I love you.”
“Hm.”
Ya, dia tak berharap lebih.
“Serius? Kau kembali dengannya, [Name]?!”
Dengan malas [Name] mengangguk, tangannya menggenggam sebuah garpu, di hadapannya saat ini ada sepiring mie goreng.
“How-?!” [Name] berdecak kesal, “Jangan membicarakannya, bisa tidak?!”
Gadis bersurai coklat itu sontak saja diam, ia menatap netra [Name] yang nampak tak berselera.
“Kau dipaksa?”
“Kubilang jangan membicarakannya!”
“Good morning, babe.”
“Hm?”
[Full Name], surai [Hair color]-nya bergoyang tertiup angin. Maniknya menatap malas pemuda yang kini berdiri tegak di depan pintu rumahnya, dalam hati ia mendengus.
“Ini pukul delapan, Hanma.”
Hanma, ia tersenyum lalu menyodorkan pada gadis di hadapannya sebuah paperbag yang sedari tadi ia jinjing menggunakan tangan kanan.
“Apa?” bingung [Name].
“Untukmu.”
[Name] mengeryitkan keningnya, “Untukku?”
“Iya, sayang.”
“Apa ini?” ucap [Name] sambil menerima paperbag itu lalu mengecek isinya, “Ini-”
Grep!
Tiba-tiba pemuda itu menarik pinggang [Name], lalu memeluknya erat. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu, menghirup wangi kekasihnya rakus.
“H-Hanma!”
“Sebentar saja..”
[Name] meneguk ludahnya susah payah, ia melotot kaget saat pemuda itu mengecup rahangnya.
“Cukup!”
Hanma melepas pelukannya lalu terkekeh melihat wajah kekasihnya yang kini sudah seperti tomat.
“Apa-apaan kau?!” bentak [Name].
Menyugar surainya kebelakang lalu mengedarkan pandangannya kesekitar, “Aku berangkat kerja ya?” pamitnya sambil mendekatkan wajahnya pada gadis itu lalu mengecup bibirnya dua kali.
Cup!
Cup!
“I love you.”
“It's okay you're not loving me anymore.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost [Hanma Shuji X Reader]
Fanfic"Shit, man! I lost her." • H A N M A S H U J I •