𝕯𝖊𝖆𝖙𝖍 𝖋𝖑𝖔𝖜𝖊𝖗 ¹

25 3 0
                                    

Pagi hari ini hari yang cerah.

Dan seperti biasa orang tua ku sudah menunggu ku dimeja makan.

Sedangkan kakak pertamaku sedang menarik ku menuju meja makan.

Rasa nya menyebalkan.

Aku hanya menurut dan memakan makanan ku.

Hening,sangat tenang.

Daddy memang menerapkan peraturan dilarang berbicara atau berisik di waktu makan.

Aku selesai makan segera meletakkan garpu dan membersihkan bibir ku dengan tissue.

Melihat gelagat mommy seperti ingin berbicara padaku,aku duduk dan menunggu santai.

Setelah semua selesai makan,benar saja mommy memanggil agar semua duduk kembali.

"Kenapa mom?"

Tanya kakak pertamaku dengan wajah bingung.

"Emn mommy ingin berbicara hal penting, sebentar."

Aku dan saudara saudara ku mengangguk sembari menatap mommy yang dirangkul daddy dengan posesif.

"Mommy dan daddy akan pergi keluar kota atau mungkin negr-"

"Itu kan sudah biasa".

Sela kakak ke 2 ku,ck dia memang selalu tidak sopan.

"Jangan memotong ucapan mommy mu Jeremy."

Suara tegas Daddy memasuki gendang telinga kami.

Jeremy tak lain kakak kedua ku diam dengan wajah sedikit bersalah.

"Sorry mom"

Wanita paruh baya itu tersenyum lembut.

"No prob,tapi jangan diulangi"

"Ah ya kami akan pergi lagi, perbedaanya kami ditempatkan di hutan dalam yang katanya hanya sedikit penduduk disitu,juga hampir tidak ada sinyal karna itulah mommy ingin berbicara dengan kalian,agar kalian tahu jika kami akan baik baik saja disana."

Keempat remaja itu diam dengan ekspresi sulit ditebak.

"Berapa lama?"

Tanyaku.

"Agak lama mungkin 2 bulan.",

Kami berempat mengangguk,lama juga biasanya hanya 1 bulan.

"Untuk apa kesana?bagaimana jika berbahaya?"

Sela kakak pertama.

"Kami sudah sempat memantau dari informasi bodyguard ku area disana sejuk dan tenang, juga aman hanya saja disana sangat sedikit penduduk mungkin hanya ada suku asli dari sana karena sangat terpencil",

Jelas daddy panjang dengan wajah datar yang ketara dengan wajah kesal.

Mungkin karena daddy tidak suka terlalu banyak bicara.

"Baiklah dan kapan kalian akan berangkat?"

Tanyaku.

"Hari ini"

Terlihat ketiga saudara ku tidak setuju.

"Kenapa cepat sekali?"

Sela ketiga nya.

"Karena memang sudah waktu nya"

Ujar daddy sembari menjauh bersama mommy.

"Bye byee"

Aih wajah mommy sdh seperti sedang mengolok kami.

"Kak aku akan pergi kesekolah"

Sela ku cepat sembari berdiri.

"Bersama siapa?"

Huft mulai.

"Teman ku"

"Teman yang mana?"

Sela kakak ke 2 ku

"Elios"

Jengah sangat jengah.

"Laki laki?"

Tanya nya lagi.

"Ya"

Ketiga saudara ku sontak menatapku tajam.

"Tidak tidak kau akan pergi bersama ku kak."

Sela adik laki laki ku.

"oh my god kalian pikir aku ingin berkencan?hey aku hanya pergi kesekolah kalian terasa sangat menyebalkan setiap pagi kapan aku akan pergi jika begini?"

Keluhku dengan memutar bola mata.

Tidak dihiraukan sama sekali.

Adik lelaki ku menarikku menuju luar dan memaksaku masuk kemobil nya.

Ia melewati mobil Elios dengan menunjukkan jari tengah nya.

Aku hanya bisa pasrah tanpa menatap Elios.

Malu?jangan ditanya ini tahap tertinggi yang sudah biasa ku alami.

"Rasanya aku ingin memukul mu jim"

Ucapku.

"Dan aku tahu itu hanya rasanya,buktinya kau tidak mampu memukul ku pft"

Tawa mengolok jimmy terasa sangat ketara ditelinga ku.

Menyebalkan.

"Kau m.e.n.y.e.b.a.l.k.a.n"

Tekanku.

"Yaps dan kau juga".

"Sialan."

Desis ku pelan.

𝙙𝙚𝙖𝙩𝙝 𝙛𝙡𝙤𝙬𝙚𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang