𝕯𝖊𝖆𝖙𝖍 𝖋𝖑𝖔𝖜𝖊𝖗 ³

12 1 0
                                    

Sesampai disekolah aku segera berlari menuju kelas.

Untung saja sekolah masih sepi.

Sungguh ia malas menghadapi fans fans adiknya itu.

Ya Jimmy terkenal dingin dan acuh.

Belum tahu saja aslinya sangat amat tidak ada dingin dinginnya,itu hanya pencitraan semata.

Sesampainya didalam kelas aku membaca buku.

Datar dan biasa itulah kehidupan ku.

Aku tidak suka menjadi pusat perhatian.

Selain Jimmy dan kakak ku, aku juga terkenal karena kecantikan dan bakat ku.

Bisa dibilang aku memiliki kehidupan yang dianggap orang sempurna.

Keluarga yang indah, memiliki banyak uang, pintar, cantik, disayang kakak maupun adikku.

Tapi sesempurna apapun pasti memiliki kekurangan.

Aku sekarang sedang menghafal rumus rumus di depanku.

Kadang aku merasa sekitar kepalaku diputari rumus rumus dan pelajaran haha.

"EMBERLYNN"

Teriakan membahana dengan menyebut namaku,membuatku menatap orang itu.

Sudah kuduga.

"Bisakah kau tidak berteriak di pagi indahku kali ini saja Eli?"

Hanya dibalas tawa nyaring dari perempuan yang tak lain sahabatku.

Elizabeth Islan itulah nama nya,dia cantik tapi lebih mendominasi keimutannya dibanding kecantikan,kami berdua adalah sahabat.

Dari kecil.

"Sorry Lyn"

Ujarnya dengan puppy eyes milik-nya itu.

"Hmn."

Kring kring

Bel masuk kelas berbunyi membuat Elizabeth yang tadinya ingin berbicara menjadi cemberut.

"Bel sialan,ah iya Lyn aku kembali ke kursi ku dulu"

Ujar Eli yang hanya ku balas anggukan singkat.

Pelajaran pertama tentang Bahasa asing.

Guru itu memasuki kelas dan memulai penjelasan.

Aku hanya memandang malas.

Tiba tiba guru itu mengetuk meja pelan dan membuat seluruh mata dikelas menuju ke arah guru itu.

"Saya ingin memberitahu esok seluruh orang tua murid dipanggil menuju sekolah untung membahas tentang nilai juga beberapa hal."

Tegas guru itu,biasa disebut Mr. Matt.

Usia beliau tepat kepala 3,memiliki kepribadian yang tegas,sering disebut guru killer.

Lamunan ku tersentak ketika guru itu melanjutkan bicara nya.

"Setuju?"

"SETUJU"

Ucap lugas para murid hampir semua kecuali aku.

Aku mendengus orang tua ku kan sedang diluar kota.

Kemudian aku menyeringai.

Yah aku bisa memanfaatkan kakak ku.

𝙙𝙚𝙖𝙩𝙝 𝙛𝙡𝙤𝙬𝙚𝙧 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang