5. Si Baik Hati

701 86 11
                                    

Naya's Diary :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya's Diary :

Aku ingin menjadi swastamita yang dirindukan nabastala.

***

Di hari minggu yang cerah ini harusnya Naya masih tidur sampai siang, namun kali ini dengan perasaan gembira dan semangat yang membara Naya bangun pagi.

Beberapa asisten rumah tangga yang bekerja di rumahnya sampai bertanya-tanya, ada apa gerangan dengan nona mudanya ini yang bertingkah tidak seperti biasanya?

Biasanya Naya akan murung ketika sarapan akan tetapi kali ini gadis itu senantiasa tersenyum lebar dan menandaskan sarapannya. Tanpa memperdulikan lagi kesendirian yang selalu dia rasakan di meja makan yang luas ini.

Betapa bahagianya Naya ketika mengetahui kalau dirinya satu kelompok dengan Shaka. Dia bahkan menyarankan rumahnya yang luas sebagai tempat kerja kelompok. Dan beruntungnya sebagian dari mereka setuju karena Naya mengiming-imingi akan menanggung semua biaya yang dibutuhkan serta menawarkan supirnya untuk menjemput mereka satu persatu karena rumahnya paling jauh.

Akan tetapi untuk penawaran yang kedua teman-temannya yang semua terdiri dari laki-laki menolak kacuali Fathia yang Naya paksa untuk mau dijemput sebagai tanda terimakasihnya karena telah membuatnya satu kelompok bersama Shaka.

Saking semangatnya berulang kali Naya menanyakan keberadaan mereka di grup chat khusus kelompok Seni Budaya, padahal waktu baru saja menunjukkan pukul tujuh pagi sedangkan waktu untuk berkumpul yaitu pukul sembilan. Dan Fathia yang sudah supirnya jemput dari jam setengah tujuh baru saja sampai.

Gadis berkacamata itu seolah terburu-buru karena Naya terus saja menelponnya untuk segera datang.

“Karena kamu udah baik, kamu boleh makan semua makanan yang ada di meja ini. Kamu pasti belum pernah ngerasain makan yang enak-enak kan?” Naya menuntun Fathia ke arah meja makannya yang dipenuhi oleh makanan.

Naya bahkan sudah mengubah panggilannya menjadi aku-kamu karena Fathia sudah baik.

Meskipun perkataan Naya sangat merendahkannya akan tetapi Fathia tetap tersenyum bahagia karena bisa merasakan makanan-makanan enak yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Di rumah Naya dia sangat dilayani layaknya ratu.

“Enak gak?” dengan riang Naya bertanya.

Fathia tersenyum seraya mengangguk. Dia tidak bisa memungkiri bahwa makanan yang saat ini dia kunyah benar-benar sangat lezat.

“Nanti dibungkus aja semuanya ya, biar orang-orang di rumah kamu ngerasain makanan yang lezat-lezat ini. Hitung-hitung memperbaiki gizi, biar badannya gak kecil kayak kamu,” ujar Naya seraya menusuk-nusuk lengan Fathia dengan telunjuknya.

Renjana dan AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang