A Pervert's World

71-75

Di dalam di kamar mansion di dalam batas peternakan susu, seorang anak laki-laki sedang tidur di tempat tidur. Seorang wanita tua dengan payudara yang sangat besar sedang duduk di sampingnya. Setelah memastikan bahwa bocah itu tertidur lelap, wanita itu menggerakkan tangannya untuk menyentuh pipinya dengan anggun. Perlahan dia menggerakkan jari-jarinya ke bawah dari wajahnya saat dia merasakan otot-otot dada anak laki-laki itu. Meskipun dia masih sangat muda tetapi beberapa otot pasti mulai mengeras di tubuhnya. Wanita itu menggerakkan tangannya lebih ke bawah dan meletakkannya di tonjolan besar di celana anak laki-laki itu. Dia merasakan di sekitar tonjolan itu dengan ringan meremasnya beberapa kali sambil menyodoknya ke orang lain. Saat melakukan itu, wanita tua itu merasakan detak jantungnya meningkat saat dia dengan jelas berfantasi tentang sesuatu.

Dengan kecepatan napasnya yang meningkat, wanita itu dengan rumit menarik ke bawah celana anak laki-laki itu, memperlihatkan ular besarnya seperti penis ramping. Dia merasa mulutnya berair saat melihatnya. Dia memegang penis dengan anggun karena sepertinya dia menghitung jumlah pembuluh darah yang terbuka di atasnya. 'mhhm' anak itu mengerang dalam tidurnya. Dia menunggu beberapa saat dan kemudian menarik kulup dari kejantanannya memperlihatkan kepala bulat besar yang benar-benar berwarna merah seperti sedang dipompa dengan darah segar saat ini. 'mhhhnn' dia mengerang lagi tapi kali ini dia tidak berhenti dan mendekatkan hidungnya ke kontol mencium baunya. Bau yang kuat membuat tubuhnya merinding. Dia tidak bisa mendapatkan cukup itu, mengambil napas dalam-dalam dari udara melalui hidungnya dan membawa aroma yang sama dengan itu.

Dia memindahkan tangannya yang lain ke dalam pakaiannya untuk mencapai vaginanya yang meneteskan air liur. Memasukkan tiga jarinya ke dalam, dia mulai menggerakkannya ke dalamnya. Dia menggunakan ibu jarinya untuk menggosok klitorisnya yang telah keluar dari penutup kulitnya karena rangsangan ekstrim yang dihadapi tubuhnya saat ini. Begitu dia sudah cukup mencium baunya, dia mengulurkan lidahnya yang panjang dan menjilat kepalanya. Memindahkan seleranya ke dalam mulutnya, sepertinya dia adalah seorang gourmet yang mencicipi beberapa resep lezat. Proses ini berulang-ulang karena dengan setiap jilatan sensualnya, anak laki-laki itu akan mengeluarkan erangan kecil. Sementara itu tangannya bekerja dengan marah pada vaginanya. Lambat laun penis di tangannya mulai tumbuh lebih besar lagi karena lingkar dan panjangnya bertambah.

Dia tidak tahan lagi saat dia bergerak di antara kaki anak laki-laki itu dan memisahkan celananya darinya. Dia berpisah kakinya dan berjalan ke kemaluannya sekali lagi. Kali ini ketika dia memegangnya, dia pasti bisa merasakan peningkatan berat ular di tangannya karena sulit sekarang. Menarik kulup kembali lagi dia mengambil kepala di mulutnya. Menggerakkan lidahnya untuk menyentuh setiap bagian penis di mulutnya, dia mulai meningkatkan isapannya. Rick sedang mengalami mimpi yang sangat asmara sekarang. Dia menemukan dirinya di tempat Emily mengolah mana, duduk bersila di tamannya. Tetapi hal yang menarik tentang mimpi itu adalah bahwa kemaluannya diperpanjang sampai penuh sementara neneknya mengisapnya.

Perlahan saat hisapannya pada penisnya meningkat, dia mendapati dirinya tidak dapat berkonsentrasi pada kultivasinya lagi. Emily benar-benar telanjang dan terlihat sangat menggairahkan meskipun usianya sudah lanjut. Dia membuka matanya dari meditasi, memegang payudaranya, dia berkata kepada neneknya, 'Nenek mengapa kamu tidak membiarkan saya berkultivasi dengan damai untuk sementara waktu. Anda melakukan ini setiap kali saya mencoba berkultivasi.' Neneknya menjilat terakhir di sepanjang batangnya saat dia menjelaskan 'Ohh Ryu, aku tidak bisa menahannya. Saya suka bagaimana rasa air mani Anda. Dalam beberapa jam saya mulai mendambakannya.' Rick menghela nafas dan menjawab, 'Kalau begitu kamu bisa mengisapnya untuk terakhir kalinya. Tapi ingat ini akan menjadi terakhir kalinya hari ini saya harus memulai kultivasi saya dan saya tidak bisa melakukannya seperti ini.'