1. I am Your Man

2K 142 13
                                    


Naruto © Masashi Kishimoto

.
.

Sasuke menatap teman-temannya dengan malas. Padahal hari ini dia punya janji dengan pacar barunya, tapi baru saja Sasuke ingin pergi, ia sudah melihat teman-temannya melambaikan tangan tepat di depan pintu gerbang kediamannya. Shikamaru, Naruto, dan Gaara masuk tanpa dipersilakan. Mereka bahkan menarik Sasuke yang ingin kabur.

Mereka bilang ingin memberikan kejutan pada Sasuke. Mereka membawa hadiah karena Sasuke menang pada lomba fotografi yang diadakan oleh Pemerintah Kota Takayama. Sasuke semakin dongkol ketika tahu apa hadiah yang mereka bawakan. Sekotak kondom Okamoto Mega Big Boy tergeletak di depan Sasuke.

"Ini adalah rekomendasi untuk laki-laki kuat sepertimu, Sasuke," kata Naruto sambil menyengir lebar.

"Yang benar saja," jawab Sasuke seraya mendengkus. "Kalian mau sampai kapan di sini? Tidak ada rencana pulang?"

"Ayolah, Sasuke. Kenapa kau ngambek seperti anak perempuan, sih? Memangnya kau berencana berbuat apa dengan Ino? Pasti kalian mau ke motel, kan? Ini masih pagi Sasuke. Kalau mau ke motel nanti malam saja." Shikamaru yang biasanya malas bicara jadi cerewet. Gaara mengangguk, setuju dengan perkataan Shikamaru.

Saat ini mereka sedang berada di ruang televisi lantai dua rumah Sasuke. Setiap main ke sini, tempat ini mutlak menjadi milik teman-temannya. Mereka suka sekali bersantai dan bermain di sini sambil menonton siaran yang sebenarnya tidak jelas.

Sasuke tahu tujuan utama ketiga bandit kecil ini ke rumahnya. Tidak lain karena seorang perempuan yang menarik atensi mereka saat mereka pertama kali ke sini setahun yang lalu.

"Eh, ada teman-temannya Sasuke." Yang dibicarakan panjang umur. Ketiga temannya itu kompak menoleh, lalu tersenyum seperti orang gila. Lebar sekali. Membuat Sasuke ingin menjitak kepala ketiganya.

"Eh, ada Hinata-nee. Setelah lama tidak jumpa, Nee-san semakin cantik saja, ya." Gaara, yang pada dasarnya adalah jelmaan buaya mengeluarkan rayuannya dengan santai.

"Ah, kamu bisa saja, Gaara-kun," jawab Hinata sambil tersenyum malu-malu. Apa-apaan itu? Membuat Sasuke ingin mual saja.

"Nee-san ingin berjumpa Itachi-nii, ya?" Seolah tak ingin ketinggalan perbincangan dengan Hinata, Shikamaru ikut-ikutan.

Hinata mengangguk kemudian berujar pelan, "Iya, aku ingin membangunkan Itachi. Kami akan melakukan perjalanan hari ini."

"Memangnya kalian mau kemana, Nee-san?" Naruto tiba-tiba menjadi penasaran. "Berdua saja?" tanyanya lagi.

"Tidak. Kami berangkat dengan teman-teman kampus. Sekalian untuk merayakan kelulusan. Kami akan pergi ke pantai. Ke Zushi." Hinata masih meladeni pertanyaan-pertanyaan mereka. Inilah yang membuat teman-temannya menyukai Hinata. Perempuan ini ramah. Ia juga pintar memasak. Setiap kali mereka kemari, Hinata sering memberikan makanan buatannya kepada mereka. Terlebih lagi, Hinata sangat cantik, membuat anak-anak SMA yang lebih muda lima tahun darinya begitu mengagumi Hinata dan sesekali menggodanya.

"Duh, untunglah perginya ramai-ramai. Berarti aku masih punya kesempatan, kan, Nee-san? Kalau kalian pergi berdua saja takutnya kalian malah kebablasan," kata Gaara dengan senyuman nakal yang terpatri di wajahnya. Gaara sepertinya serius dengan godaannya pada Hinata. Perempuan itu hanya bisa tersenyum kecil sambil menggelengkan kepala. Terhibur dengan keimutan teman-temannya Sasuke. Iya, menurut Hinata mereka berempat sangat imut. Cocok sekali dijadikan adik.

Hinata yang merupakan anak bungsu dan selalu dimanja oleh keluarganya dari dulu ingin sekali memiliki adik sendiri. Makanya dia sangat senang ketika kelas empat SD pindah ke Takayama dari Kyoto.  Mereka bertetangga dengan Itachi dan Sasuke. Waktu itu umur Hinata dan Itachi sepuluh tahun sedangkan Sasuke lima tahun. Sasuke seperti boneka, imut sekali. Ia jadi teringat dulu sering sekali mendandani Sasuke dengan baju peri miliknya dan membuat Sasuke kesal.

ONE SHOT(s) SASUHINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang