Naruto © Masashi Kishimoto
.
.Suasana kelas sangat ribut hari ini. Rapat guru yang diberitakan mendadak membuat teman-teman sekelasnya bersorak. Tentu saja ini merupakan momen yang paling menggembirakan saat dirimu sedang malas-malasnya belajar. Tak terkecuali Hinata, ia sangat penat dengan kondisinya akhir-akhir ini.
Meskipun berada di kelas dua, Hinata masih belum tahu tujuan hidupnya apa. Ia masih belum memilih akan melanjutkan kuliahnya kemana. Dan itu juga sepertinya berlaku untuk teman-temannya. Seperti yang terjadi sekarang. Mereka sama sekali tidak khawatir dengan masa depan, yang ada di kepala mereka hanya pria-pria tampan.
"Ino-chan, kau harus melihat foto yang kuambil kemarin dengan Uchiha-sensei. Sumpah dia tampan sekali. Kami berkencan kemarin." Sakura menunjukkan foto tersebut kepada mereka bertiga; Ino, Hinata, dan Tenten.
"Bertemu secara tidak sengaja di bioskop dan menonton berdua tidak bisa dikatakan berkencan, Bodoh." Ino tidak terima dengan pengakuan sebelah pihak Sakura. Jelas-jelas mereka tidak sengaja bertemu.
"Terserah apa katamu. Pokoknya aku sudah pernah berduaan dengan most wanted guy di seluruh sekolah," ujar Sakura dengan tersenyum senang.
"Cuma jalan-jalan saja tidak termasuk prestasi, Sakura. Kalau kau bisa membawanya ke ranjang, itu baru luar biasa," kata Ino.
"Kalian gila. Dia kan pacarnya Karin-sensei. Kalian mau mencari masalah dengan si Rubah Merah itu?" tanya Tenten pada mereka berdua. Sudah menjadi rahasia umum kalau Uchiha Sasuke dan Uzumaki Karin adalah pasangan. Meskipun mereka berdua tidak mengumbarnya secara terang-terangan. Menurut gosip yang beredar, mereka sudah berpacaran selama dua bulan.
"Cuma pacaran, Tenten. Sebelum janur kuning melengkung, sah-sah saja untuk menikung," ujar Sakura yang entah mendapatkan kata-kata dari mana. Tenten menggelengkan kepalanya mendengar jawaban si Merah Muda.
"Tapi kalau dipikir-pikir, Uchiha-sensei itu memang tampan sekali, ya. Dia bahkan tidak nampak sudah berusia tiga puluh empat. Benar-benar tipikal sugar daddy sejati," ujar Tenten kemudian. Hinata yang sedari tadi diam menaikkan alis. Kenapa temannya ini jadi ikut-ikutan? Kalau Ino dan Sakura, ia bisa mengerti. Mereka berdua memang sudah sering pacaran. Mereka bahkan pernah bercerita tentang One Night Stand. Tapi Tenten?
"Kau tidak serius dengan omonganmu kan Tenten-chan. Setampan apapun dia, usianya mungkin hanya beda sedikit dengan ibumu." Hinata menatap Tenten dengan pandangan serius.
"Ayolah, Hinata. Kenapa kau kaku sekali? Selama dia tampan, berapa pun perbedaan usianya, kurasa tidak masalah," jawab Ino sambil tersenyum lebar.
"Lagi pula pria dewasa lebih berpengalaman," timpal Sakura kemudian.
"Kau harus segera berpacaran, Hinata. Agar kau tahu bagaimana rasanya," kata Sakura sambil cekikikan.
"Menjadi jomlo membuat wawasanmu dangkal," ejek Sakura lagi yang langsung mendapat tatapan kesal dari Hinata.
Hinata sebenarnya tahu apa maksud teman-temannya. Ia tahu mereka menganggapnya polos dan tidak tahu apa-apa mengenai seks. Padahal Hinata tahu. Hinata pernah menonton film erotis. Tidak harus menjadi pemain profesional sepak bola untuk mengetahui peraturan pertandingan tersebut. Amatir pun bisa tahu.
Dan Hinata juga begitu. Meski belum pernah melakukannya, Hinata setidaknya tahu bagaimana prosesnya. Ia hanya belum menemukan orang yang tepat untuk membimbingnya melakukan seks. Jika ia sudah bertemu orang yang tepat, ia pasti akan melakukannya juga.
.
.
Hinata masih menunggu ketiga temannya di dekat halte. Hari ini mereka memiliki janji temu. Mereka akan ke Kuil Hakone dan berfoto di Hakone Jinja Heiwa No Torii. Padahal Hinata tinggal di Hakone tapi dia belum pernah sekalipun ke sana. Oleh karena itu ia meminta teman-temannya untuk menemaninya ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT(s) SASUHINA
FanficSasuhina's area. If you don't like this couple or this kind of story, eff off!