4

494 62 23
                                    

Hanma membulatkan matanya karena (name) terbaring di jalanan dengan darah keluar dari kepalanya

"(Name)!!! Bangun (name)!!!" Hanma berlari mendekati (name) kemudian mengguncangkan badan (name)

"Kumohon (name) bangun..."

Hanma mendekati dada (name) memastikan jantung (name) masih berdetak

"Jantungnya masih berdetak"

Hanma mengendong (name) dan mulai berlari menuju rumah sakit

"Kumohon (name)... Aku tidak ingin kehilangan seseorang lagi" Bisik hanma menahan air matanya

Sesampainya di rumah sakit, (name) mengalami pengobatan. Hanma benar benar khawatir padanya

"Ini salahku... Ini semua salahku..." Hanma benar benar tidak bisa menahan air matanya, ia berharap (name) baik baik saja

Dokter keluar dari ruang perawatan, dan menyampaikan kondisi (name)

"Kondisinya benar benar kritis, dia mengalami tabrakan yang cukup parah, ditambah luka pukulan di sekujur tubuh membuat kondisi semakin buruk"

Penjelasan dokter membuat hanma sadar bahwa selama ini perbuatannya salah

"Apa aku bisa melihatnya?"

"Silahkan"

Hanma memasuki ruangan dan melihat (name) yang terbalut perban di sekujur tubuhnya

"(Name)... Kuharap kau baik baik saja"

Beberapa hari kemudian, (name) masih belum terbangun, hanma memainkan jari (name) yang diinfus

"Kumohon (name) bangunlah, maafkan aku, kau pasti menderita kan? Aku janji akan menjadi laki laki yang baik untukmu"

Dan disaat yang tepat, (name) perlahan membuka matanya. Hanma membelalakkan matanya dan langsung memeluk (name)

"(Name)!!!"

Tangisan hanma tidak dapat dibendung, dia menangis sejadi-jadinya

"Sukurlah kau sudah bangun"

"Ma-maaf tapi...siapa kau?"

"Eh?"

my toxic boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang