Kejadian yang dialami (name) membuat hanma terpukul namun dia mencoba menerimanya
Hanma terbangun dari tidurnya, dia keluar dari kamarnya dan melihat (name) yang sedang memasak
"Aduh!" Teriak (name) saat tangannya terkena air panas, hanma segera berlari menuju (name) kemudian menarik tangan (name)
"Ah! aku baik baik saja" (Name) seketika menarik tangannya kembali dan mengusap tangannya yang memerah
"Kau yakin?"
"Tentu"
Hanma mengelus rambut (name) dan menyembunyikan wajahnya yang memerah
"Ba-bagaimana kalau kita pergi keluar..."
"Benarkah!? Tentu aku akan ikut!"
"Baiklah cepat bersiap siap"
Setelah bersiap siap, mereka berdua berjalan menuju kota, (name) sangat bersemangat sampai sampai ia melompat lompat
"Menyenangkan sekali! Seakan-akan aku dikurung dan bebas dari rumah!" Mendengar apa yang diucapkan (name) membuat hanma teringat bahwa dia melarang (name) untuk keluar dari rumahnya
Dan dia akan memukulinya jika (name) mencoba keluar rumah
Hanma tiba tiba memeluk (name) dan membuat (name) terkejut
"Uh.. Ada apa..?" Tanya (name) lirih, hanma melepaskan pelukannya
"Tidak ada.." Hanma mengusap air matanya kemudian menggenggam tangan (name)
"Ayo kita pergi.." Ucap hanma sambil menggenggam tangan (name), kemudian dia tersenyum tipis
Mereka berdua berjalan sambil melihat sekeliling, namun hanma hanya melihat (name) yang terlihat bersemangat dengan sekelilingnya
Mereka berhenti di trotoar, menunggu lampu disebelahnya menjadi hijau
Hanma menarik pundak (name), membuat (name) mundur beberapa langkah dari zebra cross
"Kau akan tertabrak, jadi mundurlah.. Aku tidak ingin kau terluka lagi"
"B-baiklah"
Mereka berjalan menuju toko kue, hanma merasa senang karena dia melihat (name) tersenyum bahagia saat (name) memakan kue
"Kau terlihat bahagia.."
"Tentu saja! Ini enak! Oh iya! Kau harus mencobanya" (Name) menyendok kue dan menyodorkan nya ke hanma
Mengetahui maksud dari (name) membuat wajahnya memerah, dia membuka mulutnya dan memakan kue yang disodorkan oleh (name)
"Enak!" Kata hanma sambil memakan kue yang ada di mulutnya, (name) tersenyum dan kembali memakan kue yang ada didepannya
Mereka keluar dari toko kue
Mereka menghabiskan waktu bersama, tidak ada lagi teriakan, tidak ada lagi pukulan dan tidak ada yang terluka
Mereka berjalan menuju rumah dengan gembira
"Menyenangkan sekali"
"Iya" Hanma memang senang tapi dia masih merasa bersalah dengan (name)
'Dia sangat senang seolah olah tidak terjadi apa apa.. Maafkan aku..'
Hanma berhenti, (name) melihat ke arah hanma
"Ada apa? Kau baik baik saja?"
Hanma menarik tangan (name) dan dia mencium pipi (name)
"Huh..?"
"Maaf.. Hanya saja.." Hanma tidak melanjutkan ucapannya dan menoleh ke arah lain
"Maafkan aku" Ucap hanma lirih
"Apa?"
"Maafkan aku"
"Tapi kenapa?"
"Maafkan aku.. Aku mohon maafkan aku.. " Perlahan hanma berlutut dan dia mulai menangis
"Aku seharusnya tidak melakukan itu.." Ucap hanma kemudian memeluk (name) erat
(Name) merasa kebingungan dengan apa yang dikatakan hanma
Tapi disisi lain dia merasa dia mengingat sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
my toxic boyfriend
Romancejika hanma menjadi pacarmu namun hanma memperlakukanmu seperti musuh ⚠kekerasan⚠ *happy reading*