Chapter 5

162 21 0
                                    

Malam itu Jungkook dan Eunha sedang kencan disebuah restoran.
Tak disangka sangka ternyata di sana terdapat dua insan manusia yang sedang mengamati jungkook dan eunha.

"Hyung bukankah itu jungkook dan teman yerim. Sedang apa mereka disini" tanya taehyung

"Jangan urusi uruan orang lain tae" kata jin

"Apa jungkook selingkuh yaa!! Wah Daebak, ternyata jungkook sebegitu membenci yeri" kata taehyung

"Jangan sebut wanita itu dihadapanku. Aku muak mendengarnya" jin

"Tapi kasian juga sih, hahah tunangan dan teman baiknya diam diam berkencan di belakangnya" kata taehyung

"Itu bukan urusan kita" jin

Singkat cerita, hubungan jungkook dan yeri sudah mencapai titik final.
Keluar mereka juga sudah mengumumkan pernikahannya mereka berdua. Di sisi lain eunha sedang gelisah, dia khawatir dengan pernikahan yeri dan jungkook.
Selama ini eunha sudah mengorbankan segalanya untuk jungkook.
Bahkan saat ini eunha tidak bisa menghubungi jungkook. Sebelumnya eunha sudah bilang ke Jungkook bahwa dia sedang hamil tapi jungkook menyuruh eunha mengugurkan kandungannya. Eunha yang menolak berusaha untuk menghubungi jungkook kembali.
Jungkook hilang begitu saja, Eunha yang dibakar api cemburu pun akhirnya gelap mata. Dia berencana mengungkapkan semuanya pada yeri. Dengan segala macam rencana yang sudah eunha susun sebelumnya.

Eunha call 📲

"Yerimii ayo kita bertemu ada sesuatu yang harus ku katakan" kata eunha

"Baiklah dimana kita ketemu" tanya yeri

"Seperti biasa rainbow cafe"

"Aku akan segera kesana, tunggu yaa"

Percakapan itu pun terputus, yeri bersiap siap untuk menemui sahabatnya eunha.
"Nonna, nonna akan pergi kemana. Acara bersama keluarga jeon kan sebentar lagi" kata bini Lee

"Sebentar aku ingin menemui sahabat ku eunha bi" kata yeri

"Nonna harus pulang tepat waktu, kalo tidak Tuan Kim akan marah besar" kata bini Lee

"Okey bi" kata yeri diam diam pergi keluar dari rumah itu.

Taehyung yang melihat yeri mengendap-endap pun menghampirinya

"Hai kau yeoja pembawa sial. Mau apa kau mengendap endap di depan rumahku" kata taehyung

"Aku ingin keluar sebentar oppa, ada sesuatu yang harus aku lakukan" yeri

"Cihh jangan panggil aku oppa, lagipula kau bukan adikku. Ingat acara dengan Tuan Jeon akan dimulai pukul tiga awas saja jika kau membuat masalah" taehyung

"Baiklah oppa" yeri

"Sana sana pergi.. aku muak melihat mu" taehyung.
Yeri segera pergi dari hadapan taehyun, berbeda seperti biasanya.

"Huhh kenapa aku tiba tiba khawatir dengannya ya"
"Ahh biarkan saja lagi pula jika dia kenapa kenapa itu tidak membuat ku rugi" lanjut taehyung.


Di Rainbow Cafe
Saat ini eunha sudah menunggu yeri. Dia juga sudah memesankan yeri minuman dan cemilan.
Tak lama dari itu pintu cafe terbuka dan ada sosok yeri disana.

"Maaf eunha, apa kau sudah menunggu lama" kata yeri

"Aku juga baru saja datang kog, duduk dulu yer. Ini aku sudah memesankan minuman untukmu" eunha
Yeri tanpa curiga meminum minuman itu. Ya dia memang merasa haus.

"Jadi eunha, apa yang ingin kau bicarakan" tanya yeri

"Ini masalah ku dengan pacarku yeriah" eunha

"Ada apa memangnya" yeri

"Aku sedang hamil dan pacarku tidak mau bertanggung jawab. Bahkan orang tuanya sudah menjodohkannya dengan gadis lain. Padahal pacarku sendiri tidak mencintai gadis itu" eunha

"Ya ampun kenapa kau baru cerita padaku, lalu bagaimana kau sudah mencoba menghubunginya lagi. Atau mau ku bantu" kata yeri

" Dia Jeon Jungkook, ya Jungkook adalah pacarku itu" kata eunha menatap yeri

"Mwo?? Hahah apa maksudmu eunha, jangan bercanda" kata yeri kaget

"Maafkan aku yeri, sebenarnya di belakang mu kami menjalin hubungan. Kami saling mencintai satu sama lain. Aku mohon yeri lepaskan jungkook" eunha menangis

"Aku tidak menyangka, kenapa kalian begitu tega dengan ku. Apa salahnya ku eunha. Dari dulu aku sudah menganggap mu seperti saudara ku sendiri, tapi apa balasannya kauuu.." perkataan yeri terputus.
Yeri kini tergeletak di atas meja cafe.
Ya eunha sebelumnya sudah memasukkan obat tidur ke minuman yeri

"Maafkan aku yeri, tapi ini jalan satu satunya agar Jungkook oppa kembali kepada ku. Jika kau tidak ada, jungkook oppa tidak memiliki tanggung jawab menikahimu" kata eunha lirih

Eunha membawa tubuh yeri naik ke taksi di batu orang suruhannya.

"Eunha shi.. kita bawa dia kemana?"

"Jalan terus saja" eunha

Samar samar yeri terbangun, saat ini mulutnya tersumpal kain. Badannya juga di ikat.

"Kau sudah bangun ternyata" kata eunha
"Kau tau kim yeri, kau adalah anak yang tidak di inginkan. Pembawa sial, Jungkook oppa selama ini hanya pura pura baik denganmu. Apa kau tau bahkan setiap kali dia habis bertemu denganmu dia menemuiku?" Kata eunha.
Yeri mulai menangis dia takut eunha akan melakukan hal nekat.

"Jangan menangis sahabat ku, hahaha aku hanya ingin membuat mu hidup dengan damai" tangisan yeri semakin pecah dia sangat ketakutan.

"DIAM KU BILANG, APA KAU TULI" bentak eunha

"Hah aku sudah muak dengan wajahmu itu kim yeri. Seandainya saja aku bertemu Jungkook oppa lebih dulu. Pasti semuanya ini tidak akan terjadi" eunha mengambil pisau kecil dan menggores kan ke wajah yeri.

Rasa perih yeri rasakan di pipinya, dara keluar dari sana.

"Aku tidak akan melukai mu lebih lanjut yerimi..."

Eunha berjalan ke arah sebuah wadah pembakaran disana dia menaburkan sesuatu. Lalu menyalakan api disana.
Ya eunha meletakkan karbon monoksida yang nantinya perlahan lahan akan membuat sesak nafas.

"Selamat tinggal kim yeri, kau adalah sahabat terbaik ku" eunha keluar dari gedung itu.
Dengan sekuat tenaga yeri berontak tapi gagal.
Dia merasa lehernya tercekik dan sakit yang begitu mendalam di dadanya.

"Tuhan apa ini akhir hidupku, apa tidak ada lagi kesempatan bagiku" batin yeri sambil meneteskan air mata














🐰🐢

The Bestest Thing I Ever DidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang