EUPHORIA [On Going]

4 || BUDAK CINTA

"Terkadang jatuh cinta membuat gila. Gila pada rasa rasa yang belum tentu terbalaskan"

"Sinar suka sama Dewa!!!"

Dewa, Tiram, dan Ares, terkejut bukan main mendengar penuturan yang barusan Sinar ucapkan.

Para siswi yang berada di dekat mereka berempat tidak sama kagetnya. Karena mereka pikir itu adalah hal biasa ketika melihat Dewa, semua orang pasti akan jatuh cinta bukan?.

Dewa, sebisa mungkin menahan ekspresi di wajahnya. Dia melihat Sinar dengan tatapan wajah se datar mungkin, seolah-olah tidak terkejut.

"Gokil juga nyalinya!" seru Ares.

"Padahal keliatannya kayak anak polos yak?!" sahut Tiram.

"Dewa belum punya pacar kan? Kata Kana, Dewa gak pernah suka sama cewek.." ucap Sinar dengan polosnya. "..Jadi nanti, Sinar cinta pertama nya Dewa ya?" imbuhnya dengan senyum lebar.

"HAH?!! GOKIL BANGET COK!!" seru Ares dan Tiram bersamaan.

Dewa memejamkan matanya sesaat ketika mendengar nama Kana, oh sungguh ini akan menjadi malapetaka bagi nya.

"Minggir." ucap Dewa tanpa menatap wajah Sinar. Pandangan nya fokus ke depan.

"Minggir kemana? Kan Sinar lagi bicara sama Dewa?" balas Sinar.

Dewa memutar bola matanya jengah. "Saya bilang minggir." ujarnya lagi penuh penekanan.

Bukannya menepi, Sinar justru semakin mendekatkan dirinya pada Dewa. "Sinar gak mau minggir, jawab dulu omongan Sinar yang tadi. Gimana?"

Habis sudah kesabaran Dewa berhadapan dengan Sinar. "Cewek aneh!" cetusnya kemudian ia bergegas pergi dari sana.

"Tuh kan! Perawan gue ngambek!!" ucap Ares.

"Dunia tidak baik-baik saja kalau dia marah Res!!" sahut Tiram panik.

"Ayo Ram susul, takut dia bunuh diri!"

"Ayo! Bahaya kalo dia mati, nanti kita gak bisa pansos!". Tiram dan Ares kemudian berlari untuk mengejar Dewa yang sudah jauh di depan.

Siswi-siswi yang tadinya ada di sekitar mereka pun kembali pada aktifitas nya masing-masing. Ada juga beberapa siswi yang memberikan tatapan tak suka pada Sinar.

Pikir mereka semua, anak baru tapi udah ngelunjak.

"Oh my mark! Sinar nekat banget sih lo?!" geram Gwyn ketika ia dan Kana baru sampai menghampiri Sinar.