Mau lanjut? Okeh, scroll kajaa!!!
Happy Reading
🛎️Last chapter..
Kembali kubuka laptop untuk mengecek email, hari ini kosong. Email terakhir yang muncul di paling atas hanyalah naskah rundown yang kuminta dikirim oleh Nana. Mataku menelisik dan mempelajari ulang rundown serta opsi-opsi dekor yang akan dipakai klien.
Saking lamanya, aku sampai merasa telah menghafalnya di luar kepala dan berakhir mengecek pesan email lainnya. Dan jariku berhenti pada suatu draft pesan dengan judul yang menarik untuk kubuka lagi.
'SURAT PENGUNDURAN DIRI'
•••
Penggantian tempat meeting mendadak membuatku sedikit kelabakan di pagi ini. Kami yang sudah menginap di daerah Nusa Dua pun harus harus kembali ke daerah pusat kota, tepatnya di Seminyak.
Pesan dari klien itu kudapat pada pukul delapan pagi, langsung saja aku menghubungi Jeffrey berkali-kali sampai ia mengangkatnya. Suara seraknya benar-benar menandakan kalau aku sudah mengusik acara tidurnya. Tapi, mau bagaimana lagi?
Sesampainya di restoran yang telah disepakati, yang ditunggu justru masih belum sampai di lokasi walau meja telah direservasi klien. Sedikit kecewa, tapi aku jadi bisa sarapan sandwich sejenak sebelum kelaparan nanti, apalagi ini sudah hampir pukul dua belas siang.
"Makan sandwich gitu mana kenyang? Gue pesenin nasi goreng aja mau?" Aku menatap Jeffrey sekilas dan menggeleng tegas. "Jangan, nanti kalau pas gue makan trus klien nya dateng gimana? Kan ngga enak."
"Mbak, saya mau pesan!" Aku melotot melihat Jeffrey yang begitu ngotot ingin memesan makanan, ia menatapku sejenak sebelum pelayannya datang. "Bodo amat, kesehatan yang lebih penting. Toh salah mereka sendiri kok ngubah lokasi tiba-tiba, mana Nusa Dua ke Seminyak hampir empat jam! Tau ah, gue laper. Lo juga harus makan nasi dulu." Sepertinya efek lapar membuatnya banyak mendumel kali ini.
Tak lama setelah pemesanan itu, dua piring nasi goreng pun datang dengan aroma yang begitu menggugah selera. Serius, ini sangat enak! Aku bahkan lupa apa tujuan awalku datang kesini.
Selesainya makan pun, klien masih belum sampai. Aku heran, tidak sedang di prank kan? Tidak ada pesan masuk apapun juga dari mbak Vanca, selaku calon pengantin. "Tuh kan, mereka juga belum dateng. Eh iya, gue mau ke minimarket sebelah beli minum dulu buat nanti. Lo mau nitip ngga?" Aku menggeleng cepat. "Oke, lo tunggu disini aja."
Tak lama setelah Jeffrey menghilang dari balik pintu, ada sepasang pria dan wanita yang datang. Apa itu klien kami?
Dan benar saja, wanita berpenampilan bak model papan atas dengan gaun panjang tipis berwarna biru muda yang melingkari tubuhnya beserta seorang pria berlengan panjang biru navy yang bagian lengannya digulung ke atas dengan celana pendek itu klienku. Mereka diantar oleh pelayan menuju meja yang tengah kutempati ini. Senang rasanya bertemu klien lagi setelah sekian lamanya.
Aku berdiri dari dudukku. "Selamat siang, mas Jevano dengan mbak Vanca?"
"Ah iya, benar mbak." Mereka terlihat ramah dan serasi. Aku sangat senang memiliki klien seperti ini. "Silahkan duduk, mohon maaf tadi saya dengan rekan kerja saya sarapan duluan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] NCT AS ? | NCT OT23 IMAGINE
RandomRecently Fast Update✨ Kamu yang lagi baca ini mungkin lagi butuh bahan halu. Disini, author hadir untuk membuat NCT jadi seperti apa yang kamu mau! Oneshot - Twoshots - Short Series about : Taeyong, Taeil, Johnny, Yuta, Kun, Doyoung, Ten, Jaehyun, W...