O5

509 100 20
                                    

Hendery menyusuri koridor dengan hati yang berbunga, walaupun masih dengan menunduk. Hari ini ia akan bertemu lagi dan berbincang lagi dengan xiaojun, hal yang paling ia sukai.

Beberapa meter menuju kelas, hendery di hadang oleh dua pria yang sangat ia kenal. Lucas dan mark.

"Woi cupu" panggil lucas.

Hendery berhenti dan semakin menunduk.

Byur!

Tubuhnya basah karna isi cup yang mark pegang sudah tumpah ke tubuhnya, terbully lagi.

"Lo jauh jauh dari xiaojun, gue ga rela temen gue deket sama orang ga mampu kaya lo" ucap lucas dengan satu tangan mencengkeram dagu hendery.

Pria itu hanya mampu menahan sakit di dagunya, cengkraman lucas tidak main main. "M-maaf" lirih nya.

Lucas menghempaskan tangan nya begitu saja sampai hendery ikut terjatuh. "Ga perlu maaf lo, gue jijik liat xiaojun duduk di sebelah lo" sambung mark.

Mark menarik surai hendery, ia mengambil kacamata hendery kemudian ia injak begitu saja.

"Ini peringatan, ga nurut juga gue pastiin lo dapet yang lebih dari ini" ucapnya sebelum pergi bersama lucas meninggalkan hendery yang bersimpuh tertunduk dengan hati yang sakit.

Di hina, di caci, bahkan menjadi bulan bulanan para murid disini. Fisik nya terbiasa mendapatkan siksaan tapi tidak dengan hatinya. Rasa sakit selalu hinggap ketika di perlakukan seperti itu.

Dari kejauhan xiaojun berlari menghampiri hendery, ia menyamakan tinggi nya dengan pria itu.

"Hen" panggil nya.

Tubuh dengan seragam basah itu ia peluk, ia sakit melihat hendery kacau seperti ini.

Pelukan terlepas, ia melihat kacamata hendery sudah rusak. Ia menatap hendery. "Kita bolos ya" ajak nya.

Hendery menggeleng. "Gabisa jun, kamu jangan deket deket sama aku lagi. Maaf kalau selama ini aku bikin kamu risih dan aku tau kamu cuma kasihan sama aku karna aku ga punya temen" ucapnya sambil menatap xiaojun, ia lihat kedua netra xiaojun yang mulai meredup. Apakah kalimat nya menyakiti hati xiaojun?

Xiaojun menatap hendery dengan pandangan sulit di artikan. "Salah ya kalau gue mau jadi temen yang baik buat lo? Gue mau temenin lo hendery, gue mau jadi orang yang bisa lo ajak sharing, ga ada gue berteman cuma karna kasihan. G-gue suka sama lo" lirih nya di akhir.

Hati hendery mencelos, ia sudah keterlaluan dalam kalimat nya tadi. Ia tarik tubuh itu kedalam pelukan nya. "Xiaojun maaf, aku ga bermaksud bikin kamu sakit hati. Maafin aku" bisik nya.

"Lo harus nurut sama gue, baru gue maafin lo" ucap xiaojun.

Xiaojun melepas pelukannya dan menatap hendery, ia menarik pelan pria itu agar terbangun. "Cabut, mumpung masih sepi" ucapnya.

Tanpa menunggu jawaban, mereka mulai berlari menuju mobil xiaojun yang sudah terparkir rapi. Di dalam mobil xiaojun tersenyum senang dan itu tidak lepas dari pandangan hendery.

"Ke rumah gue ya" xiaojun mulai menyalakan mesin mobilnya nya menjalankan nya.

"Emang gapapa kerumah kamu?" tanya hendery, ia takut ketika sampai sana rasa insecure nya semakin tinggi.

Xiaojun menggeleng. "Gapapa dong, kan  gue yang ajak lo" balasnya.

Sampai disana xiaojun keluar mobil dan masuk ke dalam rumah nya di ikuti hendery.

"Ikut gue ke kamar" ucapnya.

Hendery hanya bisa menuruti nya, sampai di kamar xiaojun ia di suruh duduk dan xiaojun sibuk membuka lemari nya.

Hendery melihat sekeliling, kamar xiaojun bahkan lebih besar 6x lipat dari kamar nya. Ia merasa tak pantas dekat dengan xiaojun.

"Ketemu!!" pekik xiaojun.

Ia berjalan menuju hendery sambil membawa totebag yang lumayan besar. "Ini isinya pakaian, sama kacamata. Sebenernya gue mau kasih lo ini waktu event natal taun kemaren tapi sayang nya lo ngejauh teruss, gue bingung kasih nya dan baru bisa sekarang deh gue kasih lo" jelasnya.

Hendery menatap xiaojun dengan pandangan memuja, pria manis itu sangat baik padanya. Hatinya menghangat.

"Kenapa?"

Pria manis itu memandang hendery dengan senyuman nya. "Karna dari awal masuk kelas yang sama, gue udah anggap lo temen gue dannn ini kado natal yang belum sempet gue kasih. Emm sebenernya juga gue malu buat kasih lo" ucapnya kemudian menunduk dan memilin celana abu abu yang ia kenakan.

Hendery tersenyum. "Maaf ngerepotin kamu" ucapnya sambil memandang xiaojun gemas.

Gelengan pelan ia dapatkan, xiaojun kembali menatap hendery dengan mata berbinarnya. "Ganti baju nyaaa okay, di kamar mandi gue aja" kemudian berlalu menuju dapur.

Pria itu menuruti perintah xiaojun untuk berganti pakaian.

***

Di dapur xiaojun menatap kulkas yang terbuka bahkan ingin memasukkan tubuhnya kedalam situ.

"Panas bangettt hendery senyumin gue aaaa ga kuat ganteng banget sialan" gumam nya.

Ia sedang menetralkan panas yang menjalar ke pipi nya.

Kulkas itu ia tutup setelah menyiapkan minuman untuk nya dan hendery.

"Berasa pacaran, netflix and chill enak nih HAHA" ia tertawa dengan ucapannya sendiri.

To be continued.

Plester | HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang