3

41 4 1
                                    

Selamat Membaca...
.
.
.

❤️❤️❤️

Suasana di kelas yang diajar pak Kim terasa tidak seperti biasanya. Jika biasanya akan gaduh dengan celotehan para Mahasiswi yang menggombali pak Kim sesekali, kali ini terasa sepi. Dan itu disadari oleh Kim Seokjin.

"Saya suka suasana seperti ini," ujar Kim Seokjin dengan nada tegas, "Tentram,"

Mata Seokjin memindai sekitar, memperhatikan beberapa Mahasiswi yang biasanya menggombalinya.

"Pak, cewek yang sama Bapak tadi pacar Bapak ya?"

Salah satu suara tanya dari Mahasiswi mewakilkan seluruh rasa penasaran Mahasiswi yang berada di dalam kelas? Alis Seokjin bertaut, "Maksudnya?"

"Ah, Bapak pura-pura gak tau,"

"?"

"Itu loh pak yang tadi pagi sama Bapak turun dari mobil,"

Ayu yang juga penasaran kali ini dengan lekat memperhatikan wajah suaminya. Tak sengaja mata mereka berdua bertemu pandang.

"Pacar atau Istri pak?" todong Mahasiswi satunya lagi yang tepat duduk dibangku terdepan.

"Apa hal itu yang membuat kalian lesu dipelajaran saya pagi ini?" Hening. Namun, mata Seokjin tertuju pada Ayu yang memilih memutuskan kontak mata dengannya. Memilih membuang muka karena Ayu tidak mau jika suaminya melihat api cemburu dimatanya. Dosen mereka tidak menjawab pertanyaan dari perwakilan mereka.

"Kalian tau? Minsed itu penting dalam sebuah kesuksesan. Maka dari itu, jangan pernah mengotori apalagi sampai meracuni otak kalian dengan menerka-nerka urusan yang bukan menjadi urusan kalian,"

Seokjin kembali mengarahkan matanya pada Ayu yang sedang menulis pada bukunya. Entah apa yang istrinya tulis, padahal ia belum menuliskan materi apapun hanya baru menjelaskan saja. Menghembuskan nafas berat, bagi Seokjin kaum wanita itu merepotkan.

"Lima menit," seluruh mata para Mahasiswa yang berada di kelas kini tertuju pada dosen mereka, "Untuk belajar, setelah itu quiz,"

Seketika kelas menjadi gaduh, Seokjin menulikan telinganya dengan protesan para mahasiswanya.

"Empat menit...!" Seru Seokjin dengan keras nan tegas mampu membuat Mahasiswanya bertambah kalang kabut.

"Anjir tuh dosen atu, tadi materinya apaan dah?" Ayu mendengar gerutuan pelan salah satu mahasiswa yang duduk didepannya.

Mata Ayu kembali menatap pada Seokjin yang kini duduk sembari jemari tangannya sibuk bergerak diatas layar ponsel. Getar dari ponselnya menarik atensinya dari sang suami. Jemarinya membuka chat masuk dari....suaminya? Kepala Ayu reflek mendongak kearah suaminya yang kini sedang tampak serius dengan buku dihadapannya. Kepala Ayu kembali menunduk untuk membaca isi pesan dari suaminya.

"Saya rasa kamu cukup waras dibanding dengan mahasiswi lainnya,"

Hanya menghela nafas yang bisa Ayu lakukan agar tetap tenang. Ia memasukan ponselnya kedalam tas, kini ia fokus dengan materi yang tadi disampaikan Seokjin padanya. Waktu yang diberikan oleh Seokjin hampir habis, namun ia tidak ada niatan sama sekali untuk mengingat apa materi yang disampaikan Seokjin tadi. Ayu merasakan kembali getar pada ponselnya. Dengan malas ia meraba tasnya guna mencari keberadaan ponselnya.

"Dia teman saya, dan saya tidak berniat berpoligami,"

Hatinya tiba-tiba saja berbunga, rasanya ada ribuan kupu-kupu yang sedang beterbangan disana. Geli-geli gimana gitu. Begini saja Ayu sudah terima, pesan dari suaminya bolehkah ia anggap sebagai penjelasan dari lelaki itu. Senyum lega terukir di bibir ranum Ayu. Kepalanya mendongak lagi pada Seokjin yang ternyata sedang menatapnya juga. Keluarlah cengiran khas yang Ayu miliki. Seokjin mampu melihat kelegaan diwajah istrinya. Menggeleng pelan, Seokjin sadar, mungkin saja berita yang beredar saat ini mampu membuat hati istrinya menggalau. Maybe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang