2
Selamat Membaca teman-teman...
.
.
.❤️❤️❤️
Suara Adzan subuh berkumandang dengan lantangnya. Membangunkan Ayu dari tidurnya. Gadis manis itu bangun meski rasanya sangat malas.
"Bangun... Salat...!" Itu adalah alarm keduanya setelah alarm di ponselnya. Suaminya tidak pernah absen untuk membangunkannya tepat ketika adzan Subuh berkumandang. Dengan cara berteriak sembari menggedor pintu kamarnya dengan keras.
Ayu bangun dengan lesu, kakinya membawanya pada kamar mandi yang terasa sangat dingin, apalagi airnya. Namun sebagai umat muslim, Ayu sadar akan kewajibannya. Dengan cepat Ayu masuk kedalam kamar mandi menuntaskan hajatnya lalu bergegas mengambil wudhu. Tak lama kemudian, Ayu larut dalam sujudnya. Kebanyakan manusia lupa akan kewajibannya pada Tuhan mereka. Seharusnya mereka sadar, hamba seperti merekalah yang membutuhkan Tuhan bukan Tuhan yang membutuhkan mereka. Tak sedikit pula manusia yang banyak maunya tapi sedikit sujudnya. Ketika keinginan mereka tak terwujud, dengan seenaknya mereka menyalahkan Tuhan. Istighfar banyak-banyak kalau kalian termasuk disalah satu manusia seperti itu.
Ayu tidak langsung bergegas dari salatnya, gadis itu melantunkan dzikir paginya guna menjaga dirinya hari ini hingga petang menyambut. Sebenarnya, Ayu selalu sholat malam, ia berniat menikung suaminya lewat jalur langit, setelah sholat malam ia kembali menyambung mimpinya. Setelah selesai dzikir dan membaca surah Al-Waqiah, Ayu melipat mukenanya dengan rapi dan ia letakkan pada nakas samping ranjangnya. Ia pun keluar kamar berniat untuk memasak sarapan pagi. Suaminya pasti sedang di Masjid, ia tidak akan pulang sebelum fajar menyingsing. Ah, bagaimana tidak tambah cinta Ayu pada Jin.
Mengetuk dagunya, Ayu bingung ingin membuat menu sarapan apa pagi ini. Suaminya tidak suka roti dengan selai. Bukan tidak suka sih, lebih tepatnya kurang suka. Nasi goreng? Itu juga sudah terlalu sering. Otakknya terus mencari menu apa yang cocok untuk sarapan. Sebuah senyum tersungging dibibirnya.
"Buat itu sajalah,"
Pertama Ayu memasak nasi, lalu mengambil beberapa sayuran dari kulkas dan sambel pecel yang ia beli kemarin. Tak lupa dengan tempe yang akan ia goreng dengan tepung bumbu. Biar hemat waktu, pikir Ayu. Memotong kubis dan kacang panjang, tak lupa Ayu juga menambahkan tauge. Tangannya dengan lincah bergerak, memotong tempe sesuai ketipisan yang ia inginkan. Mencampur tepung bumbu dan juga menambahkan sedikit tepung beras agar lebih enak. Dan menyeduh sambel pecel dengan air yang mendidih. Mari kita biarkan Ayu memasak dengan khusyu.
Seokjin yang baru masuk kedalam apartemen disungguhkan dengan bau yang sangat menggugah seleranya. Ia tau ini bau apa. Kakinya mendekat pada dapur, matanya melihat sepiring tempe goreng yang masih mengeluarkan uap panasnya. Perutnya sedikit meronta, tak sabar ingin memakan tempe yang terlihat menggiurkan itu. Jin duduk disalah satu kursi, dengan asik ia memakan tempe goreng. Ayu tidak sadar jika suaminya sudah pulang dan sudah duduk anteng sembari memakan tempe goreng.
"Astaga...!" Pekik Ayu, hampir saja piring yang berisikan sayur siap makan terjatuh.
"Astaghfirulloh," dengan santai Jin berkata seperti itu tanpa menghentikan kunyahannya. Ayu tau saat ini suaminya sedang menyindir dirinya. Meletakkan piring diatas meja dengan sedikit kasar, hal itu mampu membuat Jin melirik pada sang istri.
"Kuliah?" Tanya Jin.
"Ya,"
Mendengar jawaban singkat dari Ayu, Jin hanya mengangguk saja. Tangannya mengambil piring didepannya, lalu menodongkannya pada Ayu. Menghela nafasnya pasrah, apa suaminya tidak sadar jika istrinya ini sedang merajuk? Dibujuk kek, dibaikin kek, atau digombalin kek, ini mah enggak. Lagian apa yang Ayu harapkan? Seketika ia tersenyum kecut saat pikiran itu melintas diotaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/292396668-288-k685554.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With You
Короткий рассказAyu sekar wangi, Gadis desa yang merantau untuk melanjutkan sekolahnya pada jenjang yang lebih tinggi. Otak cerdasnya berhasil membawanya masuk kedalam Universitas ternama di Ibu kota dengan Beasiswa Full. Kim Seokjin, seorang dosen yang sangat digi...