. . . Wendy tak pernah ingkar janji. Kata-katanya selalu dia pegang sendiri. Tangis, tawa, segala derita dia ikat kuat dalam hati tak biarkan seorangpun tau dan coba pahami.
Setiap air mata yang menetes dipagi hari, dia usap sendiri.
Tak pernah ada isak yang terdengar dirumah ini, tak pernah ada cacat dirumah tangga ini.
Tapi dunia mungkin tidak tau, Wendy si wanita yang tak pernah ingkar janji tak sekuat yang dunia pikir. Hati dan pikiran Wendy telah lama mati, yang ada hanya raga tanpa nyawa yang berhari-hari bersembunyi dalam tawa juga sepi.
Hati Wendy telah lama mati ketika sang matahari yang telah lama berjanji takkan khianati, ingkar dan pergi. Matahari yang dulu Wendy pikir akan selalu terbit dilangitnya yang sempit kini memilih langit lain. Langit lain yang ternyata sudah menjadi langitnya bertahun-tahun lalu, dan Wendy telah dibodohi dengan janji yang tak bisa dia ingkari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
