Prolog

1.4K 156 2
                                    

Weekend adalah hari yang sangat dinanti-nanti oleh semua orang, tak terkecuali oleh Heeseung ㅡseorang anak kecil berumur 7 tahun dengan sifat ingin tahunya yang sangat tinggiㅡ, yang kini tengah berlarian kesana-kemari didalam rumahnya yang cukup besar.

Langkah kakinya mengarah menuju pintu ruangan berwarna abu-abu keputihan yang tertutup rapat, ia tidak mengingat pernah memasuki ruangan itu. Tangannya bergerak memegang gagang pintu, tetapi saat ingin membukanya pintu itu terkunci. Seingatnya, ibunya menyimpan banyak kunci pintu dilaci belajar dikamarnya.

Segera ia melangkah kan kaki kecilnya menuju kamarnya dan mengambil satu tali yang terdapat banyak kunci yang tergantung disana dilaci kamarnya.

Dengan sabar ia mencoba satu persatu kunci itu hingga berhasil membuka pintu di percobaan kunci yang kelima, dengan tidak sabar ia melangkahkan kaki masuk sebelum menutup pintunya kembali.

Dengan mata bulat ia menatap kagum apa yang ia lihat sekarang, banyak lemari dengan berbagai buku yang tersusun rapi dan satu meja panjang dan kursi kerja tepat berada ditengah ruangan.

Tangan kecilnya mencoba meraih satu buku yang menarik perhatiannya yang berada diatas meja. Bentuk buku itu sama saja dengan buku pada umumnya, tapi dengan warna hijau yang memancarkan sinar galaxy dengan tulisan, "Fairy," ditengah bagian atas.

"Faㅡi ... ry," katanya mencoba mengeja.

Anak kecil itu mendudukkan bokong kecilnya dilantai dekat meja yang membuat siapapun tidak menyangka bahwa ada anak kecil di sana karena terhalang oleh besarnya meja.

Dengan tidak sabar ia membuka lembar demi lembar kertas dibuku itu, matanya berbinar melihat foto-foto yang terpampang di sanaㅡmemperlihatkan beberapa manusia yang sama seperti dirinya, tetapi, "Itu apa, mereka mempunyai sayap?"

"Fairy ting ... gal di daerah ... peㅡgu ... nung ... an," dengan pelan ia membaca kata demi kata yang tertulis di sana.

Cukup lama anak kecil itu membaca, banyak kata yang tidak dapat ia mengerti dan juga mengapa para manusia mengincar para Fairy? Mengapa manusia begitu jahat?

"Heeseung, ayo makan dulu."

Teriakan seorang wanita terdengar memanggil nama seseorang, anak kecil itu berdiri lalu mengembalikan buku yang ia baca pada tempatnya. Dengan cepat ia keluar dari dalam ruangan itu, tidak lupa mengunci kembali pintu dan mengembalikan kunci yang ia ambil pada laci dikamarnya.

Begitu sampai didapur, ia melihat kedua orang tuanya sudah duduk rapi siap untuk menyantap sarapan pagi ini. Ia melangkah kan kakinya untuk duduk diantara Ayah dan Bundanya.

Acara sarapan pagi itu berlangsung seperti biasa, tenang, sesekali terdengar gelak tawa dari kedua orang dewasa karena melihat tingkah lucu yang dibuat oleh anak mereka.

Tiba-tiba saja anak kecil bernama Heeseung itu teringat akan buku yang ia baca sebelumnya, dirinya tidak sanggup untuk menahan rasa penasarannya lalu membuka mulut untuk bertanya pada kedua orang tuanya.

"Bunda, Fairy itu apa?"

Mendengar pertanyaan singkat dari anaknya, sontak membuat kedua orang dewasa di sana terkejut hingga hampir mengeluarkan makanan yang berada didalam mulutnya.

Mata kecilnya mengerjap lucu melihat perubahan wajah kedua orang tuanya, ia masih terlalu kecil untuk bisa mengerti arti dari wajah panik orang tuanya.

Ia tidak tahu apa yang salah, tapi setelah hari itu orang tuanya tidak mengizinkannya untuk bermain diluar rumah tanpa pengawasan dari kedua orang tuanya.

"Apa Ayah dan Bunda juga membenci Fairy? Apa Fairy berbahaya?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku membawa cerita baru, semoga cerita kali ini bisa berjalan lancar ya. Kalian boleh berteori atau menebak-nebak alur cerita ini, aku harap kalian enjoy!

FAIRY [HEENOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang