Hellowinn 11

16.5K 2.7K 1.6K
                                    

Target update kalo udah 19k votes dan 20k comments yaaaa! Jumlah keseluruhannya, bukan buat part ini aja.

Hellowinn 11
__________________

Beverly in the Rain

[⚠️⚠️]

Gardian membuka pintu apartemen, dan tidak memberi sambutan sama sekali pada para pegawai negara yang berjajar di depan pintu apartemennya. “Selesain yang kalian mau, lalu pergi,” ucap Gardian singkat dan tajam.

“Kami datang atas surat perintah untuk melakukan pemeriksaan terhadap Anda, Tuan Muda Gardian Ryder, karena laporan kehilangan dari Nyonya Eurika—”

“Ya,” Gardian menukas tak sabar. Dia berjalan lebih dulu ke ruang tengah, di mana Winnie sedang makan pancake dengan lelehan cokelat dari dalam. Tentu, Gardian yang membuatnya.

Winnie akhirnya menoleh saat sadar ruangan ini tidak lagi diisi dirinya dan Gardian, tapi tiga orang berpakaian gelap dengan aksesoris-aksesoris kepolisian. Spontan Winnie berdiri, mengambil tempat di sisi Gardian dan tanpa sadar memeluk lengan cowok itu erat sekali. Winnie tidak akrab dengan suasana ini, tapi sepertinya kurang-lebih dia tahu apa penyebab kedatangan mereka.

“Mari bicara sebentar, Nona,” ajak salah satu pria dewasa itu pada Winnie.

Karena hanya mempunyai Gardian, Winnie menunggu tindakan cowok itu. Namun, Gardian berbisik bahwa tidak akan terjadi apa-apa, Winnie hanya perlu duduk tenang dan menjawab beberapa pertanyaan tanpa berbohong. Winnie menurut, apa pun selagi pria-pria ini bisa segera pergi.

Gardian juga bicara dengan salah satu pegawai negara ini di dekat pintu apartemen, jauh dari Winnie yang menghadapi satu orang sendirian. Winnie mengerutkan alis ketika pernyataan yang pertama kali diberikan padanya adalah bahwa Rieka melaporkan kasus kehilangan dan penculikan. Ah, wanita itu bisa kehilangan juga ternyata, meski pura-pura.

“Saya nggak diculik, saya datang ke sini atas kehendak pribadi. Dan kalau Anda ingin tahu masalahnya, tanyakan kepada Yang Mulia Eurika,” Winnie menjelaskan setengah, nada bicaranya tenang. “Nggak ada penyiksaan ataupun pemaksaan di sini, jadi saya rasa laporan orang tua saya terlalu berlebihan.”

“Baik. Kami tetap menyarankan Nona untuk pulang, karena pada dasarnya umur Nona belum legal untuk pergi dari rumah tanpa izin orang tua.”

Mengangguk singkat jadi jawaban Winnie saat itu, lalu beberapa menit setelahnya, para pegawai negara itu pergi. Sesudah lebih dulu memeriksa apartemen Gardian seolah cowok itu akan menyembunyikan jantung manusia di sini.

Gardian tersenyum geli saat kembali dari menutup pintu, dia langsung menuju lurus pada Winnie yang memberinya tatapan bingung. Gardian memegangi rahang Winnie dengan tangan kanan, memaksa cewek itu untuk mendongak padanya. Lantas Gardian menunduk, menjilat sisa-sisa cokelat di sekitar bibir Winnie yang sepertinya sudah ada sejak tadi.

Dingin mengalir dari jantung sampai ke bawah perut Winnie, menjalar di tulang punggung. Winnie belum pernah seperti ini, bahkan sebelumnya tidak pernah menyukai kontak kulit sampai sejauh yang Gardian lakukan. Tapi mungkin Gardian adalah orang yang tepat, dan Winnie baru tahu bahwa dia sangat menyukai semua sentuhan dari Gardian.

“Guess you should call your stupid mom and tell her you’re safe,” usul Gardian sambil memberikan ponsel kepada Winnie.

“I don’t want to.” Winnie menggeleng.

“I know, but you’ve got to.” Gardian mengambil tangan kanan Winnie, meletakkan ponsel di sana. Kemudian mengusap-usap rambut Winnie. “Seenggaknya Nanny. Ya, Owi?”

HellowinnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang