Denial [ Erwin ]

684 40 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing | Eternal Slumber - Yonder Dale

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Now Playing | Eternal Slumber - Yonder Dale

[angst]

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Kita memang memiliki hubungan resmi dan diakui oleh semua orang. Tapi sayangnya, perasaan antara kau dan aku masih samar. Saling memiliki namun tak saling melengkapi.

Kanvas berukuran sedang di hadapan ku baru saja selesai di poles. Memberi finishing pada lukisan yang aku buat sejak dua jam yang lalu. Sembari menunggu kering, ku biarkan tirai ruangan terbuka agar cahaya menimpa lukisan ku. Lukisan realisme berwujud cupid yang sempat datang ke dalam mimpi ku tempo hari.

Aku segera memasukkan kembali alat alat lukis ku, termasuk beberapa palet cat yang tak sengaja terinjak oleh diri ku sendiri saat memindahkan lukisan. Kuas kuas yang masih dipenuhi oleh cat, ku masukkan ke dalam sebuah kantung plastik, berniat mencucinya setelah keluar dari ruangan ini.

Indah sekali, kau memang pandai melukis

Tidak. Pujian itu tentunya tidak dilayangkan untuk ku. Pujian itu datang dari mulut tunangan ku untuk gadis lain. Gadis bertubuh mungil, bernetra biru laut serta bersurai pirang persis seperti tunangan ku.

Sebisa mungkin aku tak memperdulikan percakapan mesra mereka. Berusaha menyibukkan diri seakan tak terjadi apa apa diantara mereka berdua.

"Apa kau perlu bantuan?"

Aku mendongak. Menatap datar netra biru laut di hadapan ku, lalu menggeleng singkat sebagai jawaban.

Dehemen terdengar jelas di telinga ku. Ia berjongkok, meraih beberapa kuas milik ku lalu memasukkan nya ke kantung plastik yang tengah aku pegang. Aku juga tak melarangnya sama sekali. Aku membiarkan dirinya melakukan apa yang ia mau asal tak membahayakan ku.

Our Stories ⊱┊AOT One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang