Saingan [ Armin ]

710 48 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Memikirkan mu sebagai saingan terberatku membuat benak ku di penuhi oleh dirimu. Bahkan aku tak sadar jika ambisiku luluh oleh cintamu."

"Aku menyukaimu, [name]"

Satu kalimat yang diucapkan oleh senior ku di Academy membuat semua pasang mata menuju ke arahku. Tentu saja semua akan menatap ku horor. Apalagi Armin adalah salah satu murid berprestasi yang di elu elukan oleh semua murid. Laki laki ㅡ perempuan, semua orang mencintainya.

Aku sendiri bahkan mengagumi nya. Tubuh serta pahatan wajah yang nyaris sempurna, sederet gelar positif dari pihak sekolah, juga salah satu murid kesayangan guru yang terlalu suka menolong orang lain. Bahkan aku lebih sering melihatnya dimanfaatkan oleh sekumpulan anak anak nakal.

"Maaf, Senpai. Apakah kau tidak salah orang?"

"Aku tidak akan salah mengenali orang yang aku suka."

Kedua mataku mengerjap, sementara otak ku kembali berputar berusaha memahami situasi yang sedang terjadi saat ini. Ini terlalu tiba tiba dan blak blakan. Aku bahkan bisa melihat tatapan tak bersahabat dari orang orang di koridor.

Setahun terakhir ini, aku sudah menjadi saingan nya dalam berbagai lomba sains. Dan tiba tiba saja dia mengatakan jika dia mencintai ku. Jujur saja, aku tidak terlalu menghiraukan kepedulian juga kebaikan nya saat berbicara ataupun bertemu dengan ku.

Menurut murid laki laki disini, dia adalah seorang malaikat tak bersayap yang seharusnya mampu menuntun mereka ke jalan yang lebih baik. Bahkan salah satu temanku ㅡ Jean, malah menyukainya dan ingin menjadikan Armin sebagai kekasihnya. Sudah gila.

Sedangkan menurut murid perempuan disini, dia adalah seorang menantu idaman untuk Ibu mereka dirumah. Lebih buruknya lagi, beberapa orang dikelasku sangat menyukainya. Setelah ini pasti akan ada yang memusuhiku dikelas.

"T-tapi, kenapa aku?"

Jelas pertanyaan seperti ini muncul, mengingat aku adalah siswa yang sebenarnya sangat ingin mengalahkan nya dalam perlombaan sains tahun depan. Dan disisi lain, aku jelas tengah mengaguminya.

Our Stories ⊱┊AOT One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang