Jealous

829 106 2
                                    

Lan Wangji tak peduli meski dirinya pun mengetahui bahwa Wei Wuxian akan segera menikah dengan Lan Xichen kakaknya sendiri, Lan Wangji terus saja mendekati Wei Wuxian.

Sedangkan Wei Wuxian yang tak pernah peka hanya menganggap perhatian dan kedekatan yang dilakukan Lan Wangji padanya hanyalah sebatas seperti hubungan senior dan junior semata.

Dan seperti saat ini Lan Wangji menghampiri Wei Wuxian ke ruangannya, Wei Wuxian sama sekali tak pernah melarang Lan Wangji keluar masuk ruangan kantornya karena merasa sudah sangat dekat dengannya seperti hubungannya dengan Wen Qing yang sangat dekat namun sebatas sahabat semata.

***

Lan Wangji, "Wei Ying apa kau sudah selesai saat ini?

Wei Wuxian, "Lanzhan? hhmm kau satu2nya junior yang memanggilku dengan nama lahirku"

Lan Wangji, "apa tidak boleh?"

Wei Wuxian, "bukan begitu.....untuk dirimu tentu saja boleh, kau sangat menggemaskan sih"

Lan Wangji, "Wei Ying juga menggemaskan"

Wei Wuxian, "ah kau imut sekali Lanzhan".

Pujian dari Wei Wuxian membuat telinga Lan Wangji memerah karenanya, Wei Wuxian menatap wajah Lan Wangji yang menurutnya sangat lugu, polos dan menggemaskan, dan pipinya yang begitu chubby ingin rasanya Wei Wuxian mencubit pipi bakpau itu.

Lan Wangji, "kita makan siang dulu?"

Wei Wuxian, "baiklah sebentar lagi aku selesai, tunggu aku ya?"

Lan Wangji, "mn".

Lan Wangji menunggu Wei Wuxian mengetik beberapa file dokumen di keywoard laptopnya dan setelah selesai Wei Wuxian mengetik, Lan Wangji pun menghampirinya.

Wei Wuxian, "baiklah aku sudah selesai, ayo kita jalan sekarang"

Lan Wangji mengulurkan tangannya lalu menggandeng Wei Wuxian, "mn".

Lan Wangji dan Wei Wuxian pun makan siang disebuah cafe dan saat disudut bibir Wei Wuxian terdapat remahan2 sisa2 makanan, Lan Wangji dengan begitu sabar dan telaten mengelap sudut bibir Wei Wuxian dengan tissue membuat Wei Wuxian kaget dengan sikap Lan Wangji padanya yang dinilainya tak biasa dan tepat saat itu Lan Xichen memasuki cafe dan melihat pemandangan itu.

Lan Xichen yang hendak bertemu dengan salah satu kliennya di cafe yang sama dengan yang didatangi Lan Wangji dan Wei Wuxian untuk meeting itu, saat melihat adegan Lan Wangji dan Wei Wuxian langsung menghampiri dan berdehem, Wei Wuxian melepaskan tangan Lan Wangji yang berada di sudut bibirnya sambil mengelap sisa2 remahan makanan dibibirnya.

Lan Xichen, "rupanya kalian ada disini? kalian sangat dekat sekali ya? kupikir hubungan kalian hanya sebatas atasan dan bawahan? aku tak menyangka

"aku lebih menganggap senior dan junior dibanding atasan dan bawahan! lagi pula apa urusan dirimu mencampuri urusanku?" Wei Wuxian justru sewot, membuat Lan Wangji diam2 tersenyum penuh kemenangan.

Lan Xichen tersenyum penuh arti, "apa urusanku? jangan lupa sebentar lagi kita akan segera menikah adik Wei"

"kau? kau......huh!" Wei Wuxian membuang muka dan mendengus kesal

"apa yang kau lakukan disini?" Lan Wangji bertanya dengan dingin.

Lan Xichen, "aku akan meeting dengan klienku dan tak menyangka akan bertemu dengan kalian disini?"

"apa salahnya? dia juniorku dan jangan lupa dia akan menjadi adik iparku juga kan? tentu saja aku menyayangi Lanzhan dan menganggapnya seperti adikku sendiri, apakah itu salah? seharusnya kau senang dong karena aku dekat dengan adikmu", Wei Wuxian.

"Menganggap adik?" pikir Lan Wangji dan hatinya terasa remuk seketika karena kedekatan dirinya dan Wei Wuxian selama ini hanya dianggap sebatas adik semata oleh Wei Wuxian.

Seolah mengetahui isi pikiran Lan Wangji, Lan Xichen hanya tersenyum penuh arti, "jangan terlalu banyak berharap Wangji? baiklah adik Wei dan Wangji aku akan ke kursiku dulu untuk menunggu klienku untuk meeting".

Wei Wuxian, "silahkan saja, tak ada juga yang menyuruh dirimu untuk tetap disini"

"adik Wei belajar sopan santunlah pada calon suamimu? biar bagaimana statusku akan menjadi kepala keluarga? menjadi suamimu", Lan Xichen.

Wei Wuxian hanya mendengus kesal dan membuang muka, Lan Xichen merasa kecewa dengan sikap Wei Wuxian padanya namun Lan Xichen akan tetap bertekad untuk mendapati hati pemuda cantik yang telah membuat dirinya tergila2 itu walaupun harus bersaing dengan adik kandungnya sendiri, Lan Wangji.

Lan Wangji, "kami sudah selesai, kami akan pergi! ayo Wei Ying"

Wei Wuxian berdiri dari kursinya, "ayo didi manis"

"apa? dia memanggil didi manis pada Wangji?" pikir Lan Xichen geram dan mengepalkan kedua tangannya erat2.

Lan Wangji, "Xichen ge kami pamit dulu"

Wei Wuxian, "sampai jumpa......calon suami?".

Lan Xichen mendongak dan menatap iris keabuan Wei Wuxian dibalik kaca matanya, hatinya terasa bahagia saat Wei Wuxian memanggilnya calon suami, itu artinya Wei Wuxian mulai mengakui dirinya sebagai calon suami dari Wei Wuxian.

"Baiklah sampai ketemu nanti" jawab Lan Xichen sambil tersenyum meski pun hatinya terasa panas dan cemburu melihat kedekatan Lan Wangji dan Wei Wuxian.

Lan Wangji dan Wei Wuxian pun pergi keluar dari cafe dan pandangan mata Lan Xichen mengikuti ke arah punggung mereka hingga mereka berdua menghilang dari pandangan dan salah seorang anak buah Lan Xichen berlari menghampirinya.

"Tuan Lan pertama, klien kita dari luar negeri sudah datang dan menunggu anda saat ini"

"baiklah aku kesitu sekarang" jawab Lan Xichen dan kemudian bertemu dengan kliennya untuk meeting

***

Hari pernikahan Lan Xichen dan Wei Wuxian semakin dekat, dan kini undangan pun sudah dicetak untuk disebar luaskan pada para tamu undangan.

Lan Xichen sengaja mengundang Jin Guangyao mantannya untuk datang ke acara pernikahannya dengan Wei Wuxian, Lan Xichen kini menemuinya di taman untuk memberikannya kartu undangan.

Lan Xichen, "kuharap kau akan datang ke acara pernikahanku"

"apa kau benar2 sudah melupakan diriku dan apa saja yang sudah kita lakukan selama kita bersama?", Jin Guangyao menatap tak percaya pada surat undangan itu dan menangis.

Lan Xichen menatapnya dengan dingin, "kau yang membuatku memaksaku untuk melupakan semua kenangan tentang kita"

"maafkan aku Xichen ge, bisakah kita kembali dan memulai semuanya dari awal? aku berjanji kali ini akan setia hanya pada dirimu", Jin Guangyao.

"Maaf semuanya sudah terlambat A Yao tapi kita masih bisa menjadi teman kan?" Lan Xichen yang berhati lembut mencoba menenangkan Jin Guangyao yang menangis.

"Xichen ge......maafkan aku" Jin Guangyao semakin terisak dan memeluk Lan Xichen

"temukan kebahagiaanmu dengan Nie Mingjue, dia orang yang baik? sudah jangan menangis lagi" Lan Xichen balas memeluk Jin Guangyao dan menepuk2 punggungnya dengan pelan.

"Oh jadi begini ya kelakuan calon suamiku dibelakangku? masih menemui mantan kekasihnya rupanya?" Wei Wuxian tiba2 berdiri dibelakang mereka dan memergoki tunangannya berpelukan.

LAVENDER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang