Club

1.5K 197 5
                                    

Lisa menapakkan kaki jenjangnya yang terbalut heels di atas lantai dengan banyak orang berdansa di atasnya. Ini kedua kalinya untuk gadis itu berada di club.

Masih teringat jelas bagaimana untuk pertama kalinya ia datang kesini dan berakhir tersandung satu kejadian yang membuatnya harus terikat pernikahan konyol dengan V. Di tambah sekarang ia sedang hamil, Lisa seakan ingin tertawa sekarang. Mengapa takdir begitu kejam untuknya?

Pandangannya mengamati sekitar untuk menemukan keberadaan kekasihnya. Suga akhirnya menghubunginya setelah satu minggu menghilang, dan sekarang disinilah Lisa untuk bertemu dengan Suga sesuai janji temu yang sudah di tetapkan.

"Kamu dimana? Aku sudah sampai" Tanya Lisa melalui sambungan telepon.

"Hm, aku tau. Aku lagi lihat kamu sekarang"

Lisa menaikkan wajahnya untuk melihat lantai atas. Disana Suga tengah melambaikan tangannya sembari tersenyum padanya.

Lisa balik tersenyum. "Aku kesana" panggilan di tutup. Kemudian Lisa naik ke lantai atas untuk menemuinya. Mereka berpelukan setelah Lisa sampai di tempat Suga.

"Aku merindukanmu" bisik Suga.

"Aku juga. Kamu kemana aja?!" Lisa melepas pelukannya.

Suga tersenyum menyesal sambil mengangkat kedua bahunya. "Maaf. Aku sedikit ada masalah"

"Masalah?"

"Nggak perlu membahasnya lagi. Semua sudah terselesaikan. Mau minum?" Tawar Suga sambil mengangkat gelasnya.

"Uhm, no. Aku lagi diet"

"C'mon baby, ini nggak bikin gendut"

"Ya, i know. Aku cuma lagi nggak mood untuk minum"

"Oh ya? Kayak bukan kamu?" Suga mengangkat satu alisnya.

"Apa maksutmu? Ini aku" Lisa tersenyum meyakinkan.

"Ada yang kamu sembunyikan dari aku?"

Lisa menggigit bibir dalamnya. "Kenapa aku melakukan itu? Nggak ada yang harus di sembunyikan dari kamu"

Suga terkekeh lalu memeluk Lisa. "I trust you"

Lisa bernafas lega dalam pelukannya. Untuk saat ini biarkan hanya ia yang tau tentang kehamilannya sendiri, tidak ada yang boleh tau termasuk V sekalipun apalagi Suga.

Mereka duduk di sebuah sofa panjang yang di khususkan untuk tamu VVIP karena club ini memang milik keluarga Suga.

Pelayan datang membawa jus dan cake untuk Lisa karena ia tidak mau minum alkohol, jadilah Suga memesankan jus khusus untuknya.

Lisa meletakkan gelas kaca yang isinya sudah ia teguk setengah. Ia mengernyit, "Kenapa agak pahit ya? Atau mulutku yang salah?"

"Pahit? Mungkin kamu lagi sariawan?"

"Nggak kok, ini beneran ada rasa pahit. Mau coba?"

Suga langsung menggeleng. Ia menjunjung tinggi gelas berisi wine miliknya. "Aku minum ini Lisa. Udah kamu minum aja, pelayan disini nggak mungkin ngeracunin pacar anak bosnya kan?"

"Euhm, aku nggak yakin"

Suga tertawa kecil. Diam-diam ia tersenyum smirk.

"Kalau aku harus mutusin kamu setelah ini, biarin aku juga ngerasain apa yang di rasain bajingan V itu lebih dulu"

Suga mengambil ponselnya, mentransfer bayaran untuk pelayanan yang sudah melakukan perintahnya dengan baik. Tanpa di ketahui Lisa, di dalam jus itu memang terdapat campuran alkohol kadar tinggi dengan obat perangsang. Itulah alasan mengapa rasanya sedikit pahit.

I CELINE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang