Something you not expect

1.4K 215 7
                                    

Hari ini adalah hari dimana pentas tahunan akan di selenggarakan. Sesuai jadwal, Lisa akan tampil bersama Jeon untuk kolaborasi dance.

Ia menyemprotkan kembali hairspray pada poninya agar tidak berantakan seiring dengan tariannya yang lincah nanti. Lisa terbiasa melakukannya, itulah mengapa ia sempat menjadi perbincangan karena poninya yang tidak bergerak sama sekali ketika menari.

Lisa meraih ponselnya dan mengecek untuk kesekian kali. Nihil. Suga benar-benar hilang kabar selama seminggu ini. Ia bahkan tak masuk sekolah. Kemana kekasihnya itu pergi?

Gadis itu berdiri menyambar tas dan kameranya. Salah satu hobinya adalah memotret. Ia berpikir untuk menjadi fotografer suatu hari nanti. Dirumahnya, kalian bisa menemukan berbagai jenis kamera terpampang nyata di dalam lemari kaca. Entah darimana ia mendapat hobi seperti ini. Mama dan papanya saja memilih sibuk bekerja di bandingkan suka memotret sepertinya.

Lisa melihat V duduk di sofa dengan kemeja biru navy yang di biarkan terbuka, menampilkan kaos putih polos berlogo Celine di baliknya. Cowok itu memakai jeans pendek di lengkapi sneaker membuatnya terlihat santai tapi modis.

Tunggu.. Celine? Lisa melirik tas di tangannya, merek Celine juga. Ia memang menyukai brand itu. Mungkin saja V random membelinya?

"Oh kamu udah siap? Bareng sama aku" V berdiri menatapnya.

"Aku bisa berangkat sendiri"

"Oh, oke" V menganguk.

Lisa lebih dulu membuka pintu keluar, namun ia sedikit terkejut dengan keberadaan ibu mertuanya alias bunda V yang tersenyum menatapnya.

"Bunda?" Sapa V senang. Ia menghampiri bundanya dan memeluknya.

"Loh, bunda salah hari ya? Kalian mau ke sekolah?"

"Enggak bun, sekarang emang hari minggu. Ada pentas tahunan di sekolah" jawab V. Ia melirik Lisa yang sedari tadi diam.

"Oh gitu. Nak Lisa? Kamu cantik banget. Pengisi acara ya?"

"Iya bun. Dia nanti dance, keren kan?" Lagi, di jawab oleh V.

"Keren banget. Bunda doain acaranya lancar. Udah sana berangkat nanti kalian telat"

"Bunda nunggu atau langsung pulang?"

"Bunda langsung pulang aja deh. Tadi habis dari pasar besar, bunda pikir sebaiknya mampir ke sini karena satu arah. Eh nggak taunya kalian ada acara, yaudah kapan-kapan aja bunda datang lagi"

"Mau bareng V aja nggak bun?"

"Nggak usah. Bunda sama supir. Nak Lisa, bunda pamit ya? Semoga lancar penampilan kamu" ucap Bunda V tulus.

"Makasih, tante" jawab Lisa.

Bunda V langsung mencekal lengan putranya yang akan protes akan panggilan Lisa terhadap bundanya. Ia menggeleng menatap anaknya sambil berkata "Nggak papa" tanpa suara.

Bunda V segera pamit undur diri. Kini, Lisa dan V berada dalam satu lift yang sama untuk menuju ballroom.

"Dia bunda aku Lisa, bunda kamu juga" ucap V di tengah keheningan mereka.

"Kamu nikahin aku karena suruhan bundamu itu kan?" Tanya Lisa dengan tangan yang dilipat di depan dada tanpa menoleh pada V.

"Aku nikahin kamu karena aku mau. Aku mau tanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan. Bunda hanya menyarankan"

Lisa menyamping menghadapnya. "V jujur deh, kamu nggak cinta kan sama aku? Jangan paksain perasaan kamu buat nyatuin kita. Kalau di pikir ulang, kita nikah buat apa sih? Kita sama-sama nggak saling cinta. Jadi apa yang buat kamu sama aku harus mempertahankan semua ini kalau sama-sama nggak bahagia?"

I CELINE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang