06. Satu (Namanya Lyn)

64 16 1
                                    

"Haha... Bukan. Tentu saja bukan"

"Tidak mungkin kan aku menganggap anak yang tidak sopan sepertimu menjadi seorang teman? Aku itu, orangnya lebih mementingkan sikap dari pada wajah!"

Lyn berbalik dan berjalan meninggalkan kelas, kedua siswa yang sejak tadi menjadi penonton menatap Lyn dengan tatapan tidak percaya...

Tentu itu hanya imajinasi belaka.

Lyn menatap kearah Liam yang memandangnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Tatapan mata kosong dan dingin, disaat yang bersamaan itu terlihat... Penuh pengharapan?

"Tidak."

Lyn menggelengkan kepalanya.

Pemikiran aneh macam apa itu.

Sambungnya mencoba menepis pemikiran tersebut.

"Apa aku salah mengatakan bahwa aku satu-satunya teman yang kamu miliki?"

Ucap Liam salah paham, menganggap bahwa kata tidak yang Lyn ucapkan merupakan jawaban untuk pertanyaannya.

Lyn ingin memperbaiki kesalah pahaman itu dengan caranya sendiri.

Tapi apa yang dia lakukan justru malah memperburuk keadaan.

"Iya, kamu salah"

Balas Lyn berterus terang.

Lyn berlari keluar kelas dengan wajah memerah.

Kalimat melodrama yang dia ucapkan benar-benar membuatnya geli hingga seluruh bulu kuduknya meremang.

Lupakan yang barusan kamu katakan Lyn, lupakan yang barusan kamu katakan Lyn, lupakan yang barusan kamu katakan...-

BRUK

Lyn menabrak seseorang.

Lebih tepatnya, seorang siswa laki-laki dengan rambut violet dan iris mata dengan warna yang unik dan berbeda.

Ngomong-ngomong, wajahnya terlihat mirip dengan-

DING•••

[SATU DARI KE-6 PEMERAN UTAMA PRIA LAINNYA BERHASIL DITEMUKAN]

[PROGRES SAAT INI (5/6)]

[INFORMASI KARAKTER <OPSI LAINNYA> (5/6)]

[APAKAH ANDA INGIN MELIHATNYA?]

[YA/TIDAK]

[TIDAK]

INFORMASI KARAKTER <OPSI LAINNYA> (5)]

[APAKAH ANDA INGIN MELIHATNYA?]

[YA/TIDAK]

[YA]

[MENAMPILKAN INFORMASI KARAKTER <OPSI LAINNYA>(5)]

[MENAMPILKAN INFORMASI KARAKTER <OPSI LAINNYA>(5)]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Post apocalypse: I'm a special caseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang