[Albedo x Aether] R18+

2.4K 132 19
                                    

Hari ini bukanlah terbilang hari yang baik bagi Aether, harus nya ia libur dan bersantai sambil memakan semangka bersama Lumine di musim panas. Namun semua sirna karna ulah Albedo.

Albedo merupakan salah satu murid paling cerdas di SMA teyvat, kedua nya- Aether dan Albedo sama sama anggota club kimia yang di pimpin oleh senior mereka, Kaeya nama nya.

"hufft" dengus Aether dengan wajah cemberut nya yang terbilang imut (?)

Sementara Albedo masih sibuk dengan tabung tabung erlenmeyer di meja lab.
Aether tak habis pikir, kenapa Albedo memanggilnya jika akhirnya ia tidak berbuat apa apa. pasalnya Albedo sanggup menyelesaikan projet yang ia teliti sendirian tanpa bantuan orang lain.

Selesai dengan kegiatan nya, Albedo menghampiri Aether yang memasang wajah masam nya sejak tadi.

"Jadi? Apa guna nya aku di sini? padahal kau bisa menyelesaikan pekerjaan mu sendiri" Aether meminta penjelasan kepada pria di depan nya itu.

"ah, sebenarnya aku ingin kau menjadi objek penelitian ku" ucap nya sambil mengulurkan sebuah permen.

Aether nampak bingung di sana, ia perhatikan permen mencurigakan yang Albedo bawa.

"Haha, tenang saja. jika terjadi sesuatu pada mu aku tentu sudah mempersiapkan segala penawar nya" ucap Albedo.

Aether yang awal nya ragu langsung mengambil permen tersebut, tentu saja ia percaya sepenuh nya pada pria yang tak seberapa tinggi di depan nya itu.
menurut nya Albedo adalah pemuda yg cerdas dan matang, tidak mungkin seorang Albedo membuat percobaan tanpa meneliti efek dan kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Aether mengendikan bahu nya, ia masukan permen tersebut ke mulut nya.
Albedo terus memperhatikan, efek nya memang tidak cepat tapi mungkin sebentar lagi?

"Apa yang kau rasakan?" Albedo menatap serius sambil memegangi dagu nya.

"Manis?" ucap Aether yang malah fokus terhadap rasa dari permen tersebut. padahal yang Albedo tanyai ialah keadaan tubuh Aether setelah memakan permen yang ia beri.

"Heh~~" Nampak senyum miring namun tipis hingga hampir tak terlihat di wajah Albedo.

"Emmh..Albedo.." panggil Aether.

"Ya?" jawab Albedo dengan wajah tersenyum [anggep aja smug face]

Aether menarik kerah pria itu, wajah nya memerah dan sedikit berkeringat di musim panas itu.

"Apa yang kau berikan padaku??? tubuh ku mulai terasa panas" Perlahan napas nya terasa sedikit berat.

Albedo mendekat ke telinga Aether, berbisik pelan tepat di telinga nya, napas nya menyentuh daun telinga milik Aether.

"pfft..kau ini mudah sekali percaya kepada seseorang" bisik nya.

Aether yang terkejut karena napas Albedo menyentuh permukaan kulit nya membuat wajah nya semakin memerah dan refleks mundur menjauh dari Albedo.

Albedo kembali mendekat, namun Aether terus berjalan mundur sampai tubuh nya terhenti oleh sebuah tembok.
Ia tatap wajah Albedo yang tersenyum penuh kemenangan.

"Kenapa kau menjauh? aku hanya ingin melihat efek dari permen tadi" ucap nya

Aether menggeleng, ia sendiri juga tidak tau kenapa ia menjauh, tapi insting nya mengatakan ia memang harus menjaga jarak dengan Albedo.

Tangan Albedo meraih beberapa helai rambut milik Aether, menyelipkan nya ke belakang telinga sang empunya.

Aether telihat bingung dengan perilaku Albedo barusan, di tambah kondisi tubuh nya yang terasa makin aneh membuat nya makin linglung.

Genshin drabble [Male char x Aether]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang