Bsgian 20: no, i doesn't love you.

11.6K 1.1K 31
                                    

Play the mulmed, please**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Play the mulmed, please**

Jaehyun sedang fokus dengan laptopnya. Ia tersenyum kecil ketika mendapat pikiran untuk menelepon lelaki manis yang berstatus sebagai istrinya.

Tangannya terulur untuk mengambil benda persegi yang tak lain dan tak bukan adalah handphone.

Jaehyun meletakkan handphone nya pada telinga kanannya, tangan kirinya mengetuk ngetuk meja menunggu jawaban dari pihak yang ditelepon.

Belum sempat panggilan Jaehyun diterima. Suara ketukan pelan pada pintunya membuat Jaehyun menoleh dan mendengus kecil.

"Masuk" perintahnya, membuat sosok di balik pintu berjalan masuk.

Jaehyun mendongak untuk melihat siapa sosok didepannya.

"Sajangnim, maaf mengganggu sebelumnya. Ini untuk laporan pada hari ini." Lelaki berjas hitam formal tersebut menyerahkan beberapa tumpuk kertas.

Jaehyun hanya mengangguk samar, ia menunjuk meja menggunakan matanya untuk memberikan isyarat pada sekertarisnya untuk meletakkannya di meja.

Menerima isyarat tersebut dengan mudah, sekertaris tersebut meletakkan tumpukan yang berupa lembaran kertas pada meja bos besarnya.

"Halo?"

Suara manis yang terdengar tak bersahabat itu menyapa gendang telinga Jaehyun. Ia memberikan isyarat untuk sekertarisnya agar segera pergi dari ruangan sebelum membalas dengan ramah suara Taeyong.

"Selamat siang menjelang sore, sayang" Jaehyun terkekeh kecil diujung kalimatnya, bisa didengar dengusan keras dari seberang.

"Penting? Jika tidak biarkan aku mematikan teleponnya." Suara datar yang terkesan malas tersebut menanggapi dengan aura menyeramkan.

"Tentu saja penting. Bukankah sebagai istri yang baik kau harus memberikan kabar kepada suamimu?" Jaehyun tersenyum miring, kepalanya ia dongakkan untuk menyender sempurna pada kursi kebesarannya.

"Iya sayang? Ada apa? Bagaimana perkerjaanmu? Semoga kau sehat sehat selalu ya~ begitu maksudmu?"

Jaehyun bahkan hampir tertawa ketika menemukan nada mengejek dari suara istrinya. Ia lalu tersenyum simpul, merasa sudah cukup menggoda lelaki manis tersebut.

"Maaf maaf. Nanti sore aku jemput, ya?"

"Aku bisa menyetir, jika kau lupa."

Walaupun tidak terdengar kalimat penolakan dari suara tersebut, tapi bisa dipastikan si cantik sedang menolak secara halus namun tajam pada lelaki diseberang.

"Kita akan mengantar appa dan eomma, jika kau lupa." Balas Jaehyun dengan cara yang sama, berniat menyindir balik Taeyong.

"Sialan! Jam 6 sore. Antar aku ke toko buah terlebih dahulu."

Jaehyun terkekeh puas mendengar jawaban istrinya. Ia sedang merasakan karmanya. Bagaimana bisa, ia yang dulunya selalu mengabaikan si cantik dan menganggap sepele tentang hubungan mereka kini berlomba lomba untuk kembali mendapatkan hati dari istri mungilnya.

'Kembali'? Entahlah, bahkan Jaehyun tidak tau apa si cantik memang pernah memberikan hatinya atau saat itu hanyalah sandiwara belaka.

"Baiklah, istriku sayang." Balas Jaehyun dengan nada lembut yang terkesan menggoda si lawan bicara.

"Menjijikan"

Umpatan kesal Taeyong berikan sebelum mematikan sambungan telepon keduanya. Ia melempar dengan keras handphone nya di sofa dan kembali melahap potongan semangka didepannya.

Ya, Taeyong sedang duduk di sofa ruangan kerjanya ditemani buah semangka yang baru baru ini terasa begitu memuaskan.

Ya, Taeyong sedang duduk di sofa ruangan kerjanya ditemani buah semangka yang baru baru ini terasa begitu memuaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Karyawan terlihat begitu riuh ketika mendapati pemandangan yang menggiurkan. Bos besar mereka tengah dijemput oleh suaminya dengan mobil hitam yang begitu elegant.

Pandangan karyawan disana; lelaki manis bernama Lee Taeyong yang sedang dijemput oleh suami tampannya dengan begitu romantis. Senyum manis dibibir lelaki tersebut dibalas dengan senyum lembut oleh suaminya, begitu manis!

BLAM

"Cepat. Aku lelah bersandiwara didepan karyawan karyawan itu." Wajahnya yang tadi bersemu manis kini berubah secepat kilat menjadi datar dan dingin.

"Sandiwara, ya? Aku kira kau mulai memberi simpati kepadaku yang meminta perhatianmu" Jaehyun menaik turunkan alisnya. Membuat ia menerima pukulan keras di pundaknya.

Jaehyun mengaduh sakit dengan tangan kanan yang mengusap bahu kirinya. Ia menoleh dan tersenyum— ah tepatnya menyeringai ketika mendapati pipi istrinya telah semerah tomat kini.

"Oh, sandiwara ya?? —AW!"

Jaehyun tertawa sebelum menginjak pedal gas. Taeyong yang sudah kesal hanya menoleh kearah jendela, tidak berniat memberikan atensi kepada suaminya tersebut.

Drrtt

Getaran dari saku celananya membuat Jaehyun memelankan sedikit laju mobilnya dan mengeluarkan handphone tersebut.

Rose
Jae, aku merindukanmu.

Ia menghapus notifikasi tersebut sebelum mematikan ikon notifikasi untuk chat tersebut. Selanjutnya, Jaehyun mematikan daya handphone nya dan kembali fokus menyetir.

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang