Chapter 11

872 123 104
                                    

Vote nya jangan lupa kawan-kawan!
___________________________________________

Seorang pemuda yang memiliki gaya rambut bela tengah, melihat ke arah wanita cantik di depan nya dengan wajah terkejut. Ya, dia adalah Suna Rintaro, seorang middle blocker(?) Inarizaki. Dia menatap (name) dengan tatapan terkejut sehingga tanpa sadar Suna menyebut nama nya.

Sosok yang sangat dia rindukan, sosok yang dia harapkan bisa di lihat kembali. Kini sudah berada beberapa langkah di depan nya dengan senyuman tipis.

"Hai, Rin" mendengar suara itu membuat Suna tidak bisa membendung rasa rindunya lagi, tanpa memperdulikan tatapan bertanya-tanya dari anggota nya, dia langsung berlari dan memeluk (name) dengan erat. Dia menyembunyikan wajah nya di ceruk leher sang gadis.

"Hiks.." sebuah isakan pun terdengar. Iya itu berasal dari Suna, pemuda yang terkenal karena tidak perduli dengan para wanita, kini sedang menangis di pelukan seorang wanita.

Tentu saja membuat anggota tim itu terkejut, terlebih lagi Osamu, Atsumu, dan gin. Mereka bertiga paling terkejut melihat itu, mereka sampai menggosok-gosok mata mereka guna memastikan bahwa yang mereka lihat ini bukan ilusi. Dan tentu saja ini bukan sebuah ilusi, ini nyata.

Seorang Suna Rintarō menangis, menangis. Ya sebenar nya tidak aneh, karena bagaimana pun juga dia seorang manusia(gepeng) yang mempunyai perasaan.

"Hei.. tenang lah" bisik (name) pada suna. Pemuda itu pun menghentikan tangisan nya, dan melepaskan pelukan nya dari (name). Dia memegang kedua bahu (name) dengan cukup kuat, sehingga (name) sedikit meringis.

"KEMANA SAJA KAU HA!?, KAU MENGHILANG SELAMA BERTAHUN-TAHUN TANPA MEMBERI KU KABAR SAMA SEKALI!!" Teriak Suna di depan wajah (name). Karena teriakan itu, hampir sebagian orang yang berada gym melihat ke arah nya. Tapi Suna tidak perduli, yang dia perduli kan sekarang adalah penjelasan dari (name).

(Name) tidak menjawab pertanyaan Suna, melainkan membawa nya keluar gym. Orang-orang di dalam gym pun melihat itu dengan tatapan bingung bercampur terkejut, sedangkan pelatih inarizaki berusaha mengejar mereka tapi di tahan oleh kaizo. Dia menggelengkan kepala nya, memberikan isyarat untuk membiarkan mereka berdua. Melihat itu pelatih inarizaki menganguk mengerti, walaupun ada sedikit kekhawatiran di dalam hati nya.

Kazuo yang melihat itu menghela nafas pelan, dia membiarkan mereka berdua karena mungkin ada masalah yang harus di selesai kan. Tapi Kazuo juga cukup kesal pada Suna karena berteriak di depan wajah cucu nya.

Latihan pun berlanjut dan posisi Suna untuk sementara di gantikan.
_____________________________

Kini (name) dan Suna berada di taman dekat dengan gym, mereka berdua duduk di kursi yang telah tersedia. (Name) membawa Suna keluar karena dia malas menjadi bahan tontonan orang-orang di gym.

"Rin" panggil (name), dan hanya di balas deheman oleh Suna. Menghela nafas pelan, (name) melihat ke arah langit yang berwarna biru. Satu kata yang terlintas saat melihat nya. Indah, hanya itu.

"Maaf, aku tidak memberi mu kabar. Maaf, kerena pergi tanpa memberi tahu mu. Aku memiliki urusan yang membuat ku harus pergi, maaf" sesal (name). Dia menatap Suna dengan tatapan sendu, bahkan suara (name) terdengar sangat menyesal.

Melihat itu Suna pun langsung memeluk (name) dengar erat, dan tentu saja (name) membalas pelukan itu. Sejujur nya suna sangat kesal pada (name) karena tiba-tiba menghilang, tapi setelah mendengar bahwa sang gadis sangat menyesal. Suna pun memaafkan nya.

Setelah puas berpelukan, Suna pun melonggar kan pelukan itu. Dia menatap menatap wajah (name) dengan lekat, tentu hal itu membuat (name) sedikit risih.

Haikyu x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang