"Nggak boleh ada orang lain yang nyakitin Lo selain gue. Cuma gue yang berhak buat Lo nangis. Dan cuma gue yang berhak buat Lo menderita!" -Gema Gemintang-
"Biarin Nada menang, ya, Gema. Satu kali aja." -Nada Arsellyna-
"Gue cinta sama dia, tapi gu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HII APA KABAR??
ABSEN DULU PAKE NAMA KALIAN, BIAR AKU HAFAL SIAPA AJA YANG BACA
TARGET 200 VOTE + 500 KOMENTAR UNTUK NEXT PART
Ramein di setiap paragraf nya Sabi lah😭
***
- Part 2. Boneka dan Kalung -
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Jika kebanyakan dari siswa dan siswi setelah mendengar bel pulang berbunyi akan dengan segera keluar ruangan, berbeda dengan Melody sekarang.
Ia sedang mengintip ke luar, mencari tahu apakah ada tanda-tanda Gema dan teman-temannya yang akan melewati kelasnya.
Jika kalian bertanya apakah Melody sedang ingin menghindari Gema, maka kalian benar. Setelah kejadian membingungkan di lapangan tadi siang, Melody sama sekali tidak bertemu dengan Gema. Lebih tepatnya, Melody yang menghindari sahabatnya itu.
Dan untuk Gresia, ya tetap saja temannya itu sekarang adalah pacar dari sahabatnya. Melody tidak mempermasalahkan hal itu, karena ia tahu yang benar-benar Gema cintai hanyalah dirinya.
Gresia berdiri dengan bosan di samping temannya. Menatap kesal ke arah Melody yang masih enggan keluar kelas.
"Mel, udah kale keluar aja kita. Lagian Gema nggak nongol-nongol tuh," celetuk Gresia.
"Ish, kata siapa? Tuh orangnya nongol," ujar Melody dengan menunjuk Gema yang tengah berjalan ke arah kelasnya.
Melody berjalan ke salah satu meja yang berada di sana, dan berjongkok untuk bersembunyi agar Gema tidak melihatnya.
Gresia yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas, bakat akting nya sebentar lagi akan di uji kembali. Karena hal ini tidak hanya sekali dua kali terjadi, Melody sering menghindar jika tengah kesal dengan Gema. Dan sialnya, dia harus terlibat dalam drama menyebalkan ini.
"Kayak biasanya, ya, Gres," ujar Melody dengan setengah menyembulkan kepalanya dari meja itu.
Gresia hanya mengangkat jempolnya lalu bersiap memulai aktingnya.
"Astaga, capek banget hari ini," ujar Gresia dengan meregangkan ototnya ketika melihat Gema sudah berdiri di luar kelas.
"Eh, Gema, belom pulang?" tanya Gresia seperti biasa.
"Kalo udah juga kita ga bakal ketemu, Gres," timpal Gema dan Gresia mencebik sebagai respon.
"Yaudah, deh gue duluan, ya," pamit Gresia ketika melihat Gema yang celingak-celinguk menatap ke dalam kelasnya.
Tak mau mengulur waktu, Gresia langsung berjalan menjauh, tapi belum sempat kakinya melangkah. Tas yang berada di pundaknya langsung di tarik oleh Gema membuat tubuhnya oleng dan berakhir menubruk dada Gema.
