Malam pertama, Cipayar. (Part 2)

33.8K 170 9
                                    

Hawa dingin menyelimuti di Cipayar malam itu. Terlihat di jendela kamar nomor 36 hotel Sakura, berdiri sesosok pria yang sedang memandangi langit. Pria itu hanya memakai handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya, seakan hawa dingin tidak mampu menerpa tubuhnya yang terlihat kokoh dan menantang itu. Tak berapa lama sesuatu menarik perhatiannya, langsung saja ia menutup gordyn kamar hotel itu.

"Krieeeet.." suara pintu kamar mandi terbuka, Oca pun keluar dari sana dengan hanya memakai handuk untuk menutupi tubuhnya.

Mang Deden langsung menutup gordyn kamar itu, mematikan lampu kamar itu. Setelahnya, ia kembali memandang ke arah Oca. Pandangan mereka bertemu dalam kegelapan itu. Mang Deden berjalan menuju Oca yang langsung disambut pelukan hangat sang Bidadari itu. Sambil berpelukan, Oca menciumi dada bidang yang kokoh milik Mang Deden. Sedangkan Mang Deden mengecup bahu Oca hingga ke leher. Tangan Mang Deden kini berada di dibelahan payudara Oca siap untuk melepas balutan handuk ditubuh bidadarinya itu, begitupun Oca yang tangannya telah berada di depan perut sixpack milik Mang Deden. Wajah Oca menengadah menghadap wajah pejantannya, mata tajam mereka saling menatap. Senyum dari bibir mereka mengisyaratkan akan dimulai persetubuhan antara mereka. Kini hidung Mang Deden telah menyentuh hidung Oca,

"Neng, ayo kita mulai". Tanpa menjawab perkataan Mang Deden, Oca langsung menyambar mulut lelaki didepannya itu, tepat saat bibir mereka bertemu, saat itulah mereka saling melepaskan handuk yang dipakai lawan main mereka saat ini. Kini sudah tidak ada lagi sehelai benang ditubuh keduanya, mereka berpelukan berbagi kehangatan ketika kulit mereka saling bersentuh dan bergesekan. Dua tubuh polos itu telah menempel erat, Oca melingkarkan tangannya di leher Mang Deden, sebaliknya Mang Deden memeluk pinggang Oca dengan erat. Terasa jelas bagi Oca kini bagian bawah perutnya bergesekan dengan penis Mang Dede yang berukuran jumbo itu. Mereka berdua melepaskan pagutan di mulut mereka, bergerak mundur sedikit untuk memberi ruang agar mereka bisa memandangi tubuh pasangannya saat ini. Jantung Oca berdegup kencang tatkala melihat penis hitam berurat milik Mang Deden, penis berukuran 18cm itu sudah berdiri tegak, mengacung seakan menantang betina didepannya, ditambah kepala penisnya sangatlah besar dan berbentuk seperti helm, membuat keperkasaan Mang Deden terlihat bertambah ratusan persen lagi. "Duh gede banget, bakalan kuat gak ya gue, ga sebanding banget sama mas Bimo" ya, jangankan untuk menandingi ukurannya, untuk mengimbangi kerasnya penis Mang Deden pun Bimo tak sanggup. "Gile emang beruntung ane dapetin Neng Oca malem ini. Mulus banget ini badan, tetenya bulet kenceng gitu haaaahh gak tahan lagi gue nih"

Oca dan Mang Deden kini menuju tempat tidur, Oca naik keranjang itu dari sisi kiri dan Mang Deden dari sisi kanan. Sambil berlutut, keduanya saling mendekatkan diri. Tangan Mang Deden langsung membetot payudara Oca dan Oca pun langsung mengelus penis yang akan memasuki dirinya nanti.

"Uhhh gede banget maaang..sssshhh.." ujar Oca sambil kini mengocok pelan penis Mang Deden.

"Iyaaah gitu nengg, ahh kocok terus neng...enakkh..ohh" suara parau Mang Deden kembali terdengar setelah Oca meremas juga mengocok penisnya itu.

"Mmmmhhh  Ini tetenya kenceng banget, Mamang cubitin yaaah hehehe" Mang Deden kini mencubit puting dari buah dada Oca itu, yang disambut desahan manja dari Oca. "Ahhhh mang deeen, gelii ssssshhh"

Sambil terus mengocok penis jumbo Mang Deden itu, kini mulut Oca aktif menghisapi puting dada kekar Mang Deden. Menerima rangsangan seperti itu Mang Deden spontan mengerang "aaarggh enak banget neng, pinter banget si eneng" ujar Mang Deden sambil tangannya kini turun ke arah pangkal paha milik Oca, disana jari jemari Mang Deden mulai bermain menggelitik klitoris Oca.

"Ahhh maaanng.. pelan doonggh..sssshh..geli banget maaang.." desis dan desahan Oca mulai terdengar jelas saat kewanitaannya kini sedang dijamahi oleh Mang Deden.

Kesepian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang