Penghujung waktu.

8K 61 29
                                    

"bzzzttt..bzzzzt.."

Getaran ponsel diatas meja terdengar hingga sang pemiliknya terbangun..

"Setan kau Deden, kalau saja bukan karna istriku.." gerutu Bimo kesal menatap layar ponsel miliknya.

Sebuah foto dikirimkan Mang Deden via whatsapp kepada Bimo. Didalam foto itu hanya terlihat bagian bawah tubuh dua manusia dengan warna yang kontras milik Mang Deden dan juga Oca yang tengah bersetubuh. Dengan pesan tambahan,

"Maaf mas, si neng Oca gamau pakek ini"

Yang mencengangkan adalah kondom yang sengaja diletakan Mang Deden diatas perut Oca. Padahal kondom tersebut adalah titipan Bimo agar Mang Deden memakainya apabila sedang berhubungan seks dengan Oca.

Bimo kini terlihat sedang menahan emosi dalam dirinya agar tidak terbawa emosi dengan pesan Mang Deden. Dalam hatinya ia percaya bahwa ini akan segera berakhir..

================================

Dalam kamar hotel..

"Mmmhhhh...aahhhhh...maaangg...."

"Neeeengg...legit banget memeknyaa....."

"Mmmhhh iya maaang, genjot teruuuusshhhh.."

"Plok...plok..plok..plok...plok"

Suara pertempuran birahi Oca dan Mang Deden memenuhi kamar mandi didalam kamar hotel itu. Dibawah pancuran shower, kedua manusia itu kembali bersetubuh memacu birahi serta energi mereka.

Oca berdiri bertumpu pada gagang shower sementara Mang Deden tengah sibuk menggenjot tubuh si betinanya ini.

Suara kecipak air terdengar jelas karena pancuran air dari shower mengarah tepat ke selangkangan Mang Deden dan juga bokong Oca.

Melihat lekuk tubuh indah Oca dari belakang membuat nafsu birahi Mang Deden terus memuncak, begitu pun Oca yg melihat bayangan dirinya di depan cermin yang tengah digagahi oleh tubuh kekar hitam Mang Deden membuat dirinya semakin bersemangat menyambut tiap hujaman penis Mang Deden di dalam vaginanya.

Tak lama kemudian keduanya mempercepat ritme persetubuhan mereka. Mang Deden memegang kedua lengan Oca, menariknya perlahan. Oca lalu menengok ke arah Mang Deden dan menjulurkan lidahnya, matanya yang sayu menatap wajah pejantannya.

Mang Deden pun membungkuk sedikit dan dengan cepat menjulurkan lidahnya untuk bertemu dengan lidah Oca. Aksi adu lidah yang sangat panas pun mewarnai persetubuhan mereka saat ini. Mata mereka saling menatap, lidah keduanya saling membelai tatkala tubuh keduanya sedang berguncang hebat karna ritme genjotan bagian bawah tubuh mereka semakin cepat.

Kemudian gelombang orgasme yang sangat hebat yang mereka rasakan saling bersambut ketika Mang Deden menghentakan penisnya masuk sangat dalam ke vagina Oca, Oca pun menyambutnya dengan mendorongkan bokongnya ke belakang. Oca merasakan bagaimana penis Mang Deden menyeruak masuk jauh kedalam vaginanya. Bibir mereka berpagutan, saling menghisap sisa oksigen didalam mulut masing masing. Tubuh mereka yang tengah bersatu itu mengejang hebat.

Tak ada sepatah kata pun, hanya suara erotis dari dua bibir yang sedang saling berpagutan. Lalu mereka kembali mandi dan membersihkan seluruh sisa sisa keringat juga lendir di tubuh mereka.

===============================

Siang itu pukul 11.28 Bimo sedang gusar duduk sendiri di lobby hotel. Ia terlihat murung juga was was. Bagaimana istrinya tidak bisa dihubungi sedari tadi malam, ada perasaan takut jika istrinya dibawa lari oleh si selingkuhannya. Padahal ide ini datang dari Bimo sendiri, namun ia mulai khawatir dan mulai beranjak ke meja resepsionis untuk menanyakan keberadaan istrinya.

"Mbak, maaf apakah kamar 2318 sudah check out?"

"Hmm belum sih mas, tapi dari jam 9 tadi kita telfon untuk konfirmasi check out belum bisa dihubungi"

Perasaan Bimo agak lega, namun hatinya justru semakin panas karena membayangkan istrinya dengan pedagang sayur keliling itu tengah asik bersetubuh hingga tidak mendengar panggilan telepon dari resepsionis.

"Oke mbak, kalo gitu saya boleh minta dibuatin kartu cadangannya gak?"

"Oh memangnya mas ini ada perlu apa ya? Dan boleh saya lihat identitasnya?" Jawab resepionis itu.

"Saya Bimo Pradipta, ini KTP saya serta bukti tranksaksi kamar tersebut dibayar atas nama saya." Jawab Bimo dengan nada yang agak tinggi.

Setelah melihat KTP milik Bimo si Resepsionis itu pun segera melakukan perinta Bimo sambil meminta maaf atas kelancangannya.

"Maaf mas, baik ini sudah saya buatkan kartu aksesnya untuk kamar 2318 ya mas" ujar Resepsionis itu.

"Baik, terimakasih.." jawab Bimo dengan ketus dan segera ia berjalan menuju lift hotel itu.

Tak beberapa lama akhirnya Bimo telah sampai di depan kamar yang ditempati Oca dan Mang Deden. Ia mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi kembali istrinya yang berada dalam kamar yang dihadapannya itu. Setelah beberapa kali tidak ada jawaban akhirnya ia langsung saja masuk ke dalam kamar itu.

Bimo pun terkejut melihat kondisi kamar tersebut, bau aroma persetubuhan sangat jelas tercium ketika ia masuk kedalam ruangan kamar itu. Terlebih kini pandangannya tertuju pada istrinya tengah duduk di pangkuan Mang Deden. Keduanya bermesraan sambil berhadapan diatas sofa kamar itu, saling memeluk disertai dengan bibir mereka yang berpagutan dengan liar.

"Ehm.. sampe lupa waktu ya?" Sergah Bimo untuk menghentikan aksi kedua manusia binal di depannya

"Eh ayang!! Dari kapan udah disitu?" Sahut Oca sambil tetap dipangkuan Mang Deden.

"Wah si Mas Bimo bikin kaget aja, maaf jadi kelamaan ya mas" Timpal Mang Deden sambil tersenyum meledek suami dari kekasihnya.

"Ah yasudah ayo pulang, masih banyak yang harus di packing besok kita udah berangkat" Jawab Bimo dengan nada kesal melihat mereka berdua.

Mang Deden dan Oca segera berdiri dan membereskan pakaian mereka yang sedikit berantakan lalu berjalan bersama Bimo keluar dari kamar itu. Sebelum keluar dari pintu kamar itu, Mang Deden sempat berbisik kepada Oca, dan Oca hanya mengangguk sambil tersenyum merespon bisikan dari Mang Deden..




Maaf baru update, lagi banyak kesibukan jadi belum buka wattpad lagi..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesepian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang