Naruto POV
"Guru Kakashi bilang aku harus pulang denganmu, kau sudah siap kan barangmu Teme?""Hn"
"Apakah punya kata lain selain itu?"
"Tidak ada"
Aku menghembuskan napas pasrah, percuma menanggpi orang gila yang irit kata ini. Lebih baik aku istirahat dan menenangkan pikiranku. Besok aku akan kembali ke desa dan aku harap aku bisa menerima kondisi yang berbeda di desa, terutama setelah beberapa orang yang aku kenal gugur saat perang.
"Aku pikir sekarang sudah terlalu malam, bagaimana kalau kita menginap dulu?"
"Dimana?"
"Ada penginapan terkenal di desa Suna"
"Kamu mengajakku tinggal bersama hah? Dobe?"
"Kenapa? Kalau kau tidak mau ya sudah tidak usah! Silahkan tidur di pohon atau membuat tenda di manapun sesukamu. Yang pasti aku mau tidur di kasur empuk malam ini"
Sasuke terlihat menampakan senyum yang menyebalkan, wajahnya itu tampan tapi mengesalkan. Aku rasanya ingin menonjok wajahnya itu, tapi berhubung kami sedang akur jadi aku lebih memilih diam. Sebenarnya aku bisa saja pulang sendiri ke desa Konoha tanpa harus berdua dengan si teme ini, tapi daripada dia pergi kabur dan tidak jadi kembali ke desa, lebih baik aku memastikan dia kembali.
"Aku rasa orang di desa ini tidak suka melihatku" kata si Sasuke dengan wajah yang muram.
"Kata siapa? kita ini sekarang terkenal sebagai pahlawan"
"Hanya kau yang pahlawan aku ini tetap saja penghianat"
Ah, aku tau! Ternyata itu kekhawatiran Sasuke selama ini.
"Aku tanya,kau berpikir seperti itu kata siapa?" Aku bertanya lagi. Kekhawatiran Sasuke sangat aneh. Jelas-jelas ia dipuja semua orang.
"Aku berasumsi" Katanya acuh.
"Kau harus tau kenapa kita diundang ke pertemuan 5 Kage ini....ya jelas karena kita sekarang adalah pahlawan, kau pikir para Kage mau duduk dengan seorang penghianat? Kau pikir kenapa guru Kakashi mau kita kembali ke desa? karena dia ingin menyambut kita di desa dan kau tahu teme...orang-orang di desa mulai memikirkan tentang mu, mereka juga memahami kenapa kau menaruh dendam pada desa jadi jangan sampai kau berubah pikiran dan kabur lagi dari desa"
Entah kenapa aku bicara panjang lebar pada keturunan terakhir keluarga Uchiha ini.
"Kau cerewet" Dia menjawab sangat singkat.
"Terserah, tapi yang penting kau kembali ke desa"
"Kau ingin aku tetap di desa?"
"Pertanyaan apa itu, jelas saja iya"
Si teme ini bodoh atau bagaimana, sudah jelas dari dulu aku selalu susah payah untuk membawanya kembali ke desa..... masih saja dia bisa bertanya.
"Lalu jika aku mau kembali ke desa, kau akan memberikan apa padaku?" Sasuke bertanya dengan wajahnya yang menyebalkan.
"Aku hanya memintamu ke desa bukan kamu ikut perang, kenapa banyak sekali persyaratannya"
"Kau ingin aku melakukan sesuatu maka kau juga harus melakukan sesuatu untukku"
"Apa misalnya?"
"Menjadi milikku"
Apa aku bilang, si keturunan terakhir Uchiha ini memang sangat brengsek, bahkan sekarang dia ingin menjadikan aku tawanannya lagi seperti saat dia akan menyeret kurama keluar dari tubuhku.
"Apa ini ajakan perang lagi?" Tanyaku.
"Tidak"
"Jadi apa maksudnya?" Sial! Aku benar-benar bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasunaru Love Story: Prelude (PDF READY)
FanfictionProject Pdf ini akan mengambil tema Canon berlatar dunia Shinobi Apa yang akhirnya membuat Naruto akhirnya menyerah? disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto