KANAYA [ON GOING]

19.

*HAPPY READING*

Kanaya turun dari kamarnya berniat untuk ke dapur untuk mengambil segelas air putih, Sembari menunggu Langit pulang.

Kanaya mengambil gelas dari kaca lemarinya, Dan mulai menekan galon airnya. Saat akan meminumnya tiba-tiba saja gelasnya jatuh dan pecah mengenai kaki Kanaya.

"Kok firasat gue gak enak ya..." Ujar Kanaya sambil memungut belingan kaca gelasnya.

Drtttt...

Mendengar ponselnya yang berbunyi, Kanaya berdiri dan mengambilnya yang tergeletak di meja makannya.

"Iyaa? Kenapa daf?"

"Langit kecelakaan nay."

"Haloo?"

"Kanaya?"

"Cepat kesini ya, Sebentar gue sherlock."

Sambungan telponnya mati. Dunia Kanaya runtuh ketika mendengar berita Langit kecelakaan.

"Hikss..."

"Tadi kamu bilang mau pulang kerumah terus bawain aku martabak, Tapi kok.."

Tanpa basa-basi, Kanaya segera memesan grab mobil dan menunggunya di depan pekarangan rumah.

Beberapa menit kemudian, Kanaya telah sampai di rumah sakit Langit dirawat. Kanaya segera mencari kamar rawat Langit.

Dengan tergesa-gesa Kanaya berlari dan akhirnya kamar rawatnya sudah didapat. Saat akan masuk, Kanaya melihat seorang perempuan yang berada di samping Langit sembari mengusap-usap telapak tangannya.

"Lah nay? Sejak kapan datang?" Tanya Dika. Dika lah yang menolong Langit saat kecelakaan dan membawanya kerumah sakit, Tidak lupa juga mengabari teman-temannya.

Kanaya tersentak kaget dan menoleh kesamping, "Baru aja." Balas Kanaya singkat.

Nathan yang baru saja keluar dari kamar rawat Langit, Langsung melihat Kanaya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

Disusul oleh Daffa dibelakangnya, Daffa pun juga sama melihat Kanaya dengan wajah pucatnya. Sekarang mereka berdua bingung harus menjelaskannya bagaimana.

"Perempuan yang didalam siapa nat?" Tanya Kanaya serius.

Belum sempat menjawab pertanyaannya, Kanaya langsung masuk kedalam membuat perempuan tersebut kaget dan menoleh kebelakang.

"Ini kan yang tadi di mall" Batin Kanaya.

"Ehh lu yang tadi nabrak gue ya, Pas di mall?" Tanya Anggun.

"Btw, Siapanya Langit? Kok ada disini?" Tanyanya lagi.

Kanaya memalingkan wajahnya kesal, "Gue is–"

"Dia sepupunya." Ujar Nathan yang baru saja datang disusul oleh Shela yang ada dibelakangnya.

"Ohh sepupunya."