22. Modus Dengan Gaya

2.8K 353 27
                                    

"Aku bisa jadi lumut perawan kalau terus begini!" rutuk adik tersayang Nie Mingjue itu.

Nie Huaisang sedang berjalan cepat di area Lian HuaWu. Dia segera keluar dari ruangan penuh bucin yang membuatnya semakin ngebet minta kawin. Belum lagi A-Yuan...

Haduh... Bocah itu benar-benar membuat Nie Huaisang kejang karena virus BF-10AJ.

Oke. Nie Huaisang sudah memutuskan. Dia akan bertindak semakin agresif dan tepat sasaran. Dia akan kawin tahun ini!

Ketika tengah berpikir begitu, dia menemukan Wen bersaudara tengah berbincang sambil melewati area latihan murid sekte Yunmeng. Segera dia menyusul keduanya.

"Madam Wen!"

Wen Qing dan adiknya berhenti. Dia menoleh dan mendapati Nie Huaisang yang berlari kearahnya.

Menunggunya mengatur nafas, Wen Qing memperhatikan pemuda cantik berambut sebahu itu.

Menyeka wajahnya yang memerah dan berpeluh dengan sapu tangan, Nie Huaisang berkata, "ma-maaf mengganggumu, Madam Wen."

"Panggil Wen Qing saja."

Nie Huaisang makin gelagapan. "Uh oh... Nona Wen Qing?"

Wen Qing berpikir sebentar dan mengangguk. "Boleh," katanya. "Ada perlu apa?" lanjutnya.

Nie Huaisang menatap Wen bersaudara itu dari balik tirai bulu matanya. Dia bisa malu juga ternyata.

Setelah sekian detik. Nie Huaisang mengangkat pandangannya tanda keseriusannya. "Nona Wen, apakah mungkin kamu tahu caranya menghentikan penyimpangan Qi?"

Wen Qing mengerutkan dahinya. "Tidak tahu."

Nie Huaisang bergumam mengerti sekaligus kecewa.

"Lebih baik menghindari," lanjut Wen Qing.

Nie Huaisang juga berpikir seperti itu. Bukan hanya penyimpangan Qi, tapi, segala penyakit memang lebih baik mengbindari dari pada mengobati, kan?

Hanya saja, bagaimana jika suatu saat kakaknya benar-benar mengalami penyimpangan Qi?

"Penyimpangan Qi membunuh terlalu cepat. Sulit untuk menghentikannya setelah terjadi. Jarang yang selamat setelah mengalaminya."

Nie Huaisang mengangguk. Pandangannya kembali tertunduk. "Aku tahu..."

Wen Qing menaikkan sebelah alisnya. Kalau tahu kenapa bertanya?

"Aku dari sekte Nie. Orang tuaku meninggal karena penyimpangan qi. Kakekku juga. Kakek buyutku juga. Tidak. Semua sekte Nie kebanyakan mati karena penyimpangan qi kalau tidak terbunuh karena bertarung."

Nie Huaisang mengeratkan pegangannya pada kipasnya. Sebenernya dia tidak perlu bercerita hal itu pada mereka.

Sekte Nie berbeda dengan sekte yang lain. Leluhur mereka dulunya adalah jagal dan senjata mereka bukanlah pedang melainkan golok. Karena jalur kultivasi tersebut, sekte Nie selalu berakhir dengan penyimpangan qi. Kematian mereka selalu tragis membuat mereka tidak lagi menakuti ajal. Toh suatu saat mereka akan mati dalam kegilaan. Lebih baik menyelesaikan apa yang dikerjakan sekarang daripada mengkhawatirkan apa yang akan terjadi.

Tapi, Nie Huaisang berbeda. Dia lebih baik disebut "Good for Nothing" daripada harus mati muda. Dia ingin melihat anak cucunya dewasa dan mati dalam keadaan tenang dan damai.

Karena itulah dia tidak pernah berlatih dengan serius...

Namun, dia juga ingin kakaknya mati dalam keadaan tenang dan damai. Dia ingin dia dan kakaknya melihat anak cucu mereka dewasa. Dia ingin melihat bagaimana kakaknya menjadi jelek saat tua. Dia ingin melihat kakaknya menjadi peyot dan hilang sep-sepnya.

Papi Siaga: Bumilku Sayang Bumilku JahanamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang