2

384 52 5
                                    





Jaemin yang telah pergi dari rumah sakit lebih dulu mendatangi basecamp tentara dan bertemu dengan semua pasukan khusus alpha.

"Tumben datang lama jaem." Ucap sang tangan kanan jaemin, sekaligus sahabatnya, Lee jeno.

"Biasa ada tugas dengan ibu negara." Ucap jaemin.

"Tumben mommy Lo minta temani Lo bukannya bareng sama daddy Lo mulu ya." saut yang satunya bernama Hwang Hyunjin.

"Bareng Daddy gue juga." Ucap jaemin datar.

"Hyung? Gue pamit bentar ya." Ucap yang paling muda diantara mereka, Park Jisung.

"Mau kemana Lo?" Ucap orang yang bernama sama Han jisung atau biasa mereka panggil hanjis.

"Ada deh. Bentar doang." Ucap jisung lalu pergi dari basecamp.

"Oh iya, ini tumben banget sih Lee Haechan itu gak gangguin Lo jeno. Tumben banget biasanya gak pernah absen." Ucap Hyunjin bingung.

"Mana gue tau. Tobat kali." Ucap jeno datar.

"Ya jelaslah bakalan tobat orang gak di openin sama Lo. Kalau gue mah udah gas aja kali." Ucap hanjis.

"Tapi sayangnya dia maunya sama jeno bukan Lo. Ya kan?" Ucap jaemin tertawa.

"Gak perlu di perjelas. Bisakan?" Ucap hanjis merenggut tidak suka.

"Baiklah. Udah ah, sekarang kita makan aja di cafe atau dimana gitu." Ucap jaemin.

"Oke. Ayo." Ucap semuanya lalu beranjak dan pergi dari basecamp.































Renjun telah selesai makan siang dengan yang lainnya dan diapun pergi ke salah satu ruangan yang merupakan ruangan dari pemilik rumah sakit itu, orang yang paling renjun hindari, Mark Lee.

"Ada apa sajangnim?"

"Tidak perlu kaku begitu renjun. Kau bisa terus santai di rumah sakit ini jika menjadi istriku." Ucap Mark.

"Dan maaf saja saya tidak berminat." Ucap renjun datar dan menahan emosinya untuk atasannya ini. Yang tidak kenal kata menyerah sama sekali.

"Tidak perlu terburu-buru dokter Huang. Saya akan menunggu." Ucap Mark mendekat dan hendak memegang wajah renjun tapi renjun lebih dulu memegang tangan itu dan memitingnya dengan sangat kuat sekali.

"Ingat ini Mark Lee. Sampai kapanpun saya tidak akan mengatakan iya sama sekali. Jelas?" Lalu renjunpun pergi setelah mendorong Mark sampai jatuh tersungkur.

"Lihat saja kau akan menyesal Huang Renjun." Monolognya dengan wajah yang sangat marah sekali.

Renjun benar-benar sangat kesal atas perbuatan atasannya itu padanya. Dia benar-benar sangat brengsek sekali. Renjun benar-benar memutuskan untuk pulang dan menenangkan pikirannya itu.

Sesampainya dirumah, renjun langsung masuk kedalam kamarnya dan diapun membersihkan dirinya lalu tiduran diatas tempat tidurnya hingga ponselnya berbunyi dan terlihat nomor yang tidak dia kenali sama sekali.

"Hallo?" Jawab renjun.

"Hallo dokter Huang, aku Na jaemin."

"Aaa jaemin-ssi. Ada apa?" Ucap renjun bingung lalu duduk.

"Apa kau sudah pulang?"

"Hmm. Wae?"

"Aku merasa menyesal sepertinya dua hari dari hari ini aku tidak bisa datang untuk melepaskan jahitannya ke rumah sakit."

"Kau akan berangkat ya?"

"Ya. Apa kau marah?"

"Tidak. Hati-hati lah. Lagian aku mengerti." Ucap renjun.

"Aku sudah memakai cincin pertunangan kita dan ibuku sudah mengirimkan ke alamat kalian, cincin milikmu."

"Baiklah. Aku akan memakainya. Kembalilah dengan selamat Na Jaemin." Ucap renjun pada pria yang sekarang berstatus sebagai tunangannya itu.

"Ne. Aku akan berjanji untuk yang satu itu."
Lalu panggilan berakhir dan tak lama pintu kamarnyapun di ketuk lalu renjunpun membukanya dan melihat winwin membawa paper bag kecil.

"Ini cincin milikmu sayang." Ucap winwin.

"Makasih mom."

"Kau benar-benar menerima pertunangan ini bukan sayang?"

"Hmm."

"Apa jaemin mengabarimu kalau dia harus kembali ke Lebanon?"

"Hmm."

"Apa kau mencemaskan nya?"

"Tidak. Karena itu tugasnya. Dia harus melaksanakannya. Dia telah berjanji padaku kalau dia akan pulang dengan selamat."

"Hmm. Dia pasti akan menepati janjinya karena tentara akan tetap menepati janjinya."

"Hm. Makasih karena mommy dan Daddy memberikan orang yang sepertinya untukku."

"Hmm."

"Yasudah selamat istirahat sayang."

"Mommy juga " Ucap renjun lalu menutup pintu kamar dengan menatap paper bagnya lalu diapun membukanya dan melihat cincin dengan desain simpel yang sangat cantik itu lalu memakainya di jari manis sebelah kanannya lalu tersenyum.

"Sangat cantik sekali." Gumam renjun lalu diapun menidurkan tubuhnya dan jatuh kedalam mimpi seketika.



























∆∆∆

My Little Fox And Rabbit (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang