3

318 51 2
                                    

Keesokan paginya, renjun dan orangtuanya tengah sarapan bersama, renjun berhenti menyuapkan nasi goreng itu kedalam mulutnya karena ayah dan ibunya menatapnya sejak tadi.

"Ada apa ma? Pa?" Ucap renjun bingung.

"Kau sudah melihat pengumuman dari rumah sakit nak?" Ucap winwin menatap anak sematawayang nya itu.

"Hmm. Kenapa? Lagian kalian tak perlu khawatir, ini juga bukan kali pertama aku harus bertugas di tengah Medan perang kan ma? Pa?" Ucap renjun.

"Tapi tetap saja renjun. Bagaimana mungkin Mama dan papa bisa tenang." Ucap winwin.

"Mama, papa, injunie janji akan menjaga diri injunie sendiri. Lagian injunie pasti akan mengabari Mama dan papa saat ada signal disana." Ucap renjun.

"Itu jauh nak." Ucap yuta.

"Ada jaemin disana pa, ma. Lebanon setidaknya percayakan aku padanya. Dan kalian juga harus percaya padaku." Ucap renjun tersenyum.

"Bagaimana mungkin? Mama tak mau kehilanganmu." Ucap winwin mulai meneteskan airmata. Renjunpun lantas berdiri dan memeluk ibunya itu.

"Injunie tak akan kemanapun ma. Injunie janji akan kembali dengan selamat dan memeluk mama dan papa." Ucap renjun dan winwin hanya bisa diam sembari membalas pelukan anak sematawayang mereka itu, yuta yang melihat juga ikut memeluk kedua orang tercintanya.

















At. Lebanon.
Markas utama.

Jaemin terlihat datang dan diapun langsung masuk kedalam salah satu tenda yang dibuat untuk menemui komandannya di tempat itu.

"Hormat." Ucap jaemin sembari memberikan hormat. Dan dibalas oleh sang komandan lalu diapun segera memberikan list tenaga medis yang akan datang besok ke tempat berbahaya ini.

"Ini semua list-nya, untuk hari ini mungkin akan datang barang-barang medis terlebih dahulu." Ucap sang komandan.

"Baik komandan." Ucap jaemin lalu diapun mengambil berkas itu dan memberikan hormat kembali sebelum pergi.

Setelah keluar dan akan masuk kedalam mobilnya.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Jaemin mengurungkan niatnya untuk masuk lalu diapun mengangkat panggilan dari ayahnya.

"Iya dad?"

"Kau sudah tau kalau Huang Renjun akan bertugas di Lebanon?"

"Ye?!"

"Kau pasti belum melihatnya bukan? Daddy pesan padamu untuk menjaganya. Ingat dia tunanganmu. Mengerti? Kau harus menjaganya dengan nyawamu sendiri."

"Baik dad."

"Kalau begitu aku tutup." Setelah panggilan terputus jaemin langsung melihat list nama dan benar-benar kaget kalau renjun akan datang ke Lebanon. Tapi ada rasa senang sedikit karena dia bisa lebih dekat dengan tunangannya itu.

Saat jaemin memasuki mobilnya, Haechan datang ke markas itu bersama dengan rekannya lalu masuk kedalam tenda itu.

"Komandan. Apa-apaan ini!" Kesal Haechan karena dia telah menerima berkas anggota medis itu sejak tadi malam.

"Kau sangat tak sopan sekali. Aku tau ayahmu lebih tinggi jabatannya dariku. Tapi, disini kau masih lebih rendah dariku dokter Lee Haechan."

"Hormat " Ucap Haechan memberikan hormat begitu pula dengan sang rekan.

"Apa yang ingin kau bantah saat ini?" Ucap sang komandan

"Kenapa dokter Huang Renjun ini juga menjadi salah satunya?"

"Lalu kenapa?"

"Apa mungkin ada kesalahan?"

"Tidak, itu sudah dari rumah sakit di Seoul. Kau keberatan?"

"Haechan sudahlah." Ucap sang rekan pelan.

"Bawa dia pergi, atau kalian berdua akan mendapatkan hukuman."

"Baik komandan." Ucap sang rekan dari Haechan lalu diapun menarik Haechan keluar dari markas utama itu.











Kembali lagi ke Seoul, tepatnya dirumah sakit. Renjun baru saja datang dengan jas dokternya lalu diapun terhenti karena Mark ada dihadapannya saat ini.

"Apa kau sudah berubah pikiran dokter Huang?"

"Apa maksudmu direktur Lee?" Datar renjun.

"Menikah denganku. Kalau kau sudah berubah pikiran, maka aku tidak akan memasukkan namamu kedalam list dan aku akan menarik mu dengan alasan yang sangat konsisten."

"Sayangnya saya tak berubah pikiran. Maaf, saya sangat antusias untuk semua ini. Permisi." Ucap renjun lalu diapun pergi menuju ruangan dimana sekarang team yang akan dia bawa pergi berada.

"Lihat saja Huang Renjun, kau akan bertekuk lutut di hadapanku tak lama lagi." Monolog Mark sembari mengepalkan kedua tangannya.

































∆∆∆

My Little Fox And Rabbit (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang