Renjun memasuki ruangan dimana semua anggota yang akan ikut dengannya ke Lebanon telah berada disana dengan ekspresi yang berbeda-beda.
"Dokter Huang?" Ucap Felix.
"Maafkan saya, karena kita harus pergi ke tempat yang sangat berbahaya." Ucap renjun.
"Tak masalah dokter Huang. Lagian itu juga karena telah menjadi keputusan rumah sakit. jadi, ini bukan kesalahanmu." Ucap Seungmin.
"Itu benar dokter Huang, ini bukan kesalahanmu, ini karena kita kurang beruntung saja." Ucap beomgyu. Dan renjun hanya diam saja lagian dia tak akan mungkin mengatakan kalau mereka jadi ikut karena dirinya.
Keesokan harinya, terlihat semua team yang diketuai oleh renjun telah mendarat di bandara Lebanon dan mereka sedang menunggu jemputan yang masih belum datang sama sekali. Semuanya harus bisa bertahan di bawah sinar matahari yang sangat menyengat sekali bahkan mereka benar-benar telah berkeringat sama sekali.
"Wah, ini benar-benar sangat panas sekali." Ucap daehwi.
*Kali ini aku setuju denganmu." Ucap Felix sambil mengipasi dirinya dengan topi yang dia lepaskan.
Drrtt...Drrtt...Drrtt...
Daehwi melihat ponselnya yang berbunyi dan tertera dan sang direktur rumah sakit.
"Iya direktur?"
"Bisa kau berikan ponselnya pada dokter Huang?"
"Baiklah, tunggu sebentar direktur." Lalu daehwipun mendekat pada renjun. Renjun hanya menatapnya dengan tatapan datar nya.
"Direktur Lee, dokter Huang." Ucap daehwi dan renjun langsung mengambil ponsel itu.
"Ne?"
"Bagaimana renjun? Kau sudah berubah pikiran? Kalau kau sudah berubah pikiran aku bisa menarikmu kembali ke tempat nyaman ini, bagaimana?"
"Aaa, kami sudah sampai dengan selamat direktur, terimakasih karena sudah mencemaskan keadaan kami. Ya, kami akan sehat sampai kembali lagi. Annyeong jumuseyo." Ucap renjun lalu mematikan ponsel itu dan menggenggam erat ponsel daehwi dengan wajah kesalnya.
"Dokter Huang?" Ucap daehwi sedikit takut. Dan renjun hanya menatap datar daehwi.
"Ponsel saya." Dan renjun langsung memberikan ponselnya pada daewhi dan daehwi langsung kembali ke tempatnya berdiri tadi.
Tak lama setelah itu helikopter yang menjemput mereka datang dan membuat banyak debu berterbangan juga angin yang lumayan kencang membuat topi yang sejak tadi dipakai oleh renjun terbang dan saat dia akan mengambilnya, diapun mengurungkan niatnya karena melihat pasukan khusus Korea itu, yang mana diketuai oleh tunangannya. Na Jaemin yang berjalan dengan gagahnya.
"Wah, mereka sangat tampan." Ucap Seungmin.
"Hmm, mereka sangat menakjubkan." Ucap Felix.
"Tunanganku sangat tampan." Gumam chenle pelan.
Jaemin tersenyum kecil melihat renjun yang hanya diam menatapnya lalu diapun melewatinya dan betdiri dihadapan yang lainnya.
"Annyeong haseyo semuanya. Saya kapten Na Jaemin, ketua dari pasukan khusus, selama kalian disini. Kami akan memastikan keamanan kalian. Dan untuk saat ini, kalian akan memasukkan barang-barang penting kedalam tas yang akan kami bagikan, untuk barang yang lainnya mungkin akan diangkut lewat jalur darat dan akan sampai dua hari lagi. Mengerti " Ucap jaemin datar.
"Ne." Ucap semuanya. Lalu jaeminpun mendekati tunangannya itu dan diapun langsung mengambil topi itu dan memberikan pada renjun. Renjun hanya menerimanya dan terus menatap jaemin yang menggunakan kacamata hitam itu.
"Selamat datang disini renjun." Ucap jaemin dan renjun hanya menganggukkan kepalanya lalu jaeminpun melihat kearah tangan kiri renjun dimana cincin tunangan mereka tersemat dengan indah. Lalu diapun maju selangkah dan sedikit menunduk.
"Kau aman disini renjun. Aku akan menjagamu dengan nyawaku sendiri." Bisik jaemin.
∆∆∆
![](https://img.wattpad.com/cover/274006942-288-k962768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Fox And Rabbit (jaemren)
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! bercerita tentang kisah cinta dan pertemuan pasukan tentara khusus dengan dokter yang ikut membantu di perbatasan Lebanon