Happy_reading
"Ini hidup gue, cerita apapun yang gue tulis itu hak gue. Buat cerita Lo sendiri, dan jangan pernah masuk di cerita gue lagi!"_BintangWilsonAbimana.
"Lo mau pulang, Ay?" Tanya Bulan sesaat setelah mereka meninggalkan ruangan kelas.
Cahaya yang ditanya hanya melirik sekilas kearah Bulan, tampaknya Bulan sudah membuat Cahaya kesal.
"Mendingan Lo diem aja deh Bul, pertanyaan Lo terlalu basa basi tau nggak!" Kesal Cahaya mengalihkan pandangannya kesembarang arah.
"Maaf Ay, emm...." Kata Bulan ragu.
"Kenapa Lo?" Tanya Cahaya karena Bulan tidak melanjutkan perkataannya tadi, entah apa yang gadis itu pikirkan.
Bulan tampak menimang-nimang perkataan apa yang akan ia katakan pada sahabatnya itu, entah apa respon Cahaya jika mengetahui jika ia akan pulang bersama Biru.
"Aku bakalan pulang......" Tiba-tiba saja ponsel milik Bulan berdering.
Drtt....
Dengan cepat Bulan mengeluarkan ponsel miliknya dari saku dan segera menekan icon berwarna hijau. Gadis itu langsung menempelkan ponselnya pada telinga dan tak lama ada suara seseorang yang ia kenal.
"........."
"Iya, sebentar lagi aku ke sana." Jawab Bulan sedikit berbisik.
"........."
Setelahnya sambungan terputus, Bulan melirik kearah Cahaya yang tengah melihatnya penasaran. Mungkin ini bukan waktunya jika harus berkata jujur pada Cahaya, lagi pula Bulan tidak perlu berbohong. Ia hanya perlu cepat-cepat pergi dari sana sebelum Biru marah padanya, dan untuk urusan Cahaya biar saja ia bicarakan besok ataupun kapan.
"Aku duluan ya, Ay!" Setelahnya Bulan berlari meninggalkan Cahaya.
Cahaya belum sempat bertanya tetapi dengan terburu-buru Bulan meninggalkan dirinya, tetapi baguslah setidaknya ia memiliki waktu untuk berduaan dengan Bintang.
..................
Bintang dan Cahaya tengah menikmati hembusan angin sore hari di restoran pilihan Bintang, keduanya tampak seperti sepasang kekasih yang saling menyayangi satu sama lain. Keduanya tampak serasi, lihat saja saat ini Bintang tengah menggenggam tangan Cahaya di atas meja dengan begitu erat.
"Aku sayang kamu Ay!" Ucap Bintang pada Cahaya.
"Aku juga sayang kamu, sayang banget malah!" Kata Cahaya tersenyum tulus pada Bintang.
"Emangnya iya? Kayanya sayangan aku ke kamu deh dibanding sayang kamu ke aku!" Goda Bintang yang malah membuat Cahaya tersenyum geli.
"Mana buktinya kalo sayangan kamu daripada aku?" Sahut Cahaya tersenyum usil.
"Oh jadi bidadari aku perlu bukti nih, iya deh aku buktikan ke kamu biar kamu percaya!" Bintang ikut tersenyum jahil.
Cup....
Bintang membawa tangan Cahaya mendekat dan mengecupnya singkat, Cahaya merasakan darahnya berdesir. Entah mengapa rasanya nafasnya agak tercekat, mungkin efek dari jantungnya yang berkerja dua kali lipat dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA "Toxic People"
Roman pour AdolescentsKisah yang diambil dari sudut pandang seorang pho, yang bersembunyi di balik kata persahabatan. Ini cerita tentang Cahaya yang diam-diam mempunyai hubungan dengan kekasih sahabatnya sendiri. Bulan adalah sahabat Cahaya sejak mereka masih kecil, sem...