"Lukisan lu jelek." Hina Atsumu melihat hasil kerja keras kembarannya selama 1 bulan. Ucapan Atsumu barusan membuat Osamu kesal, apa-apaan dia itu seperti dirinya bisa melukis saja, menghina karya orang lain seperti itu.
"Bilang aja lu iri gak bisa ngelukis, ups jangankan ngelukis bikin garis aja masih belok belok." Balas Osamu tak terima.
Adu mulut diantaranya tak terhindarkan, malah berlanjut dengan aksi saling menjambak.
Suna yang melihat kedua sahabatnya bertengkar hanya menghela nafas lelah. Baginya melihat Miya twins bertengkar itu seperti bernafas, ya karena setiap hari, jam, bahkan detik selalu diisi dengan pertengkaran, baik pertengkaran besar maupun pertengkaran kecil.
"Lu berdua ga ada niatan akur gitu? Ga kasian sama gue yang udah bosen dengerin keberisikan kalian berdua?" Ucap Suna dengan nada dilebay lebaykan.
"GAK." Jawab Atsumu dan Osamu bersamaan. Suna yang sudah bosan menanggapi hanya memutar bola matanya malas.
***
"Sam, jalan yok!" Ajak Atsumu seraya memakai jaket kulit coklat.
"Gak ah mager." Jawab Osamu yang masih fokus dengan kanvas polos dihadapannya.
"Yaelah mogar mager, udah kayak anak perawan lu tiap hari dikamar mulu." Ucap Atsumu mengambil jaket Osamu.
"Gue kan emang masih perawan." Jawab Osamu dengan muka polosnya.
"Perjaka bego! Udah ayok keluar sekalian motoran, udah lama kita ga motoran bareng" Balas Atsumu melempar jaket yang tadi diambilnya ke arah Osamu.
"Mager Asu, eh maksudnya Atsu." Jawab Osamu sedikit ngegas. Ucapan Osamu barusan membuat Atsumu sedikit kesal, tetapi tak mengurangi niatnya untuk jalan-jalan bersama Osamu.
"Ntar gue traktir risol mayo sebanyak yang perut lu bisa tampung deh." Rayu Atsumu dengan menggunakan risol mayo. Kali ini ia yakin Osamu tidak akan menolaknya, Osamu sangat menyukai risol mayo terutama yang ada di kantin sekolahnya.
"Yaudah ayok!" Ucap Osamu langsung memakai jaketnya dan mengambil kunci motornya.
"Idih, gampang banget disogok lu." Komentar Atsumu melihat kembarannya berjalan keluar kamar.
"Jadi ga?" Tanya Osamu menengok ke arah Atsumu.
"Iya iya jadi." Jawab Atsumu menyusul Osamu.
Mereka berdua pun langsung mengeluarkan sepeda motornya dari garasi.
Ketika Osamu hendak memakai helm, tiba-tiba saja ada cicak yang terjatuh keatas kepalanya. Atsumu yang melihat kejadian tersebut tepat didepan matanya tak bisa menahan tawanya.
"BWAHAHAHA KELAMAAN GAK DIPAKE JADI BUAT SARANG CICAK." Ucap Atsumu seraya tertawa kencang.
"Berisik lo, udah ah gue males jadinya." Ucap Osamu dengan nada ngambek.
"Eh eh jangan dong, gue gak ketawa lagi deh." Ucap Atsumu menahan Osamu.
"Gak, lagian helmnya udah jadi sarang cicak, ntar rambut gue bau kayak lo." Ucap Osamu melangkah kedalam rumah. Belum selangkah dirinya masuk, tiba-tiba saja sebuah helm sudah terpasang dikepalanya.
"Beres kan? Gue yang pake helm lo, udah cepet ga usah banyak alesan." Ucap Atsumu memakai helm milik Osamu.
Osamu yang merasa terpaksa segera memakai helmnya dengan benar lalu menaiki motornya.
Cie Osamu kejatohan Kaori
Btw, thanks yang udah baca yah
Jangan lupa vomentnya qq biar ga digentayangin Kaori
Mwaaah😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes
FanfictionKalau gue tau waktu itu adalah hari terakhir gue ngeliat lo, gue pasti gak akan mengalihkan pandangan gue ke lo. -Miya-