"Lo mau ngapain sih tsum?" Tanya Osamu yang melihat kembarannya sibuk mencari sesuatu di semak-semak.
"Tsum." Panggil Osamu yang tidak mendapat jawaban apapun.
"Woy."
"Tsumu budek."
"Tsumu jelek."
"Tsumu bau."
"Gak nyangka gue bisa punya sodara budek kayak lo."
"Berisik, bantuin cari biar cepet." Jawab Atsumu sedikit membentak.
"Ogah." Jawab Osamu pergi mencari tempat teduh.
.
.
.
.
."NAH KETEMU! SAMU CEPET SINI!" Panggil Atsumu dari arah semak-semak.
"Baru juga duduk, apaan?" Tanya Osamu mendekati Atsumu.
"Liat!" Ucap Atsumu dengan cengiran lebarnya.
"Bunga?" Tanya Osamu tak paham, apa yang spesial dari bunga yang ada didepannya? Itu hanya bunga berwarna merah.
"Gue tantang lo lukis bunga ini." Ucap Atsumu dengan wajahnya yang menyebalkan.
"Gue dapet apa?" Tanya Osamu memperhatikan bunga itu dengan sangat detail.
"Satu hal yang lo mau dari gue." Jawab Atsumu sedikit tersenyum.
"Bener nih? Janji?" Tanya Osamu ragu-ragu. Osamu ragu bukan karena Atsumu suka mengingkari ucapannya, Atsumu adalah tipe saudara yang selalu menepati ucapan dan janji-janjinya. Osamu ragu karena hari ini Atsumu sudah terlalu banyak membuat janji pada dirinya.
"Iya, itupun kalau lu bisa." Ucap Atsumu meremehkan Osamu.
"Ngeremehin nih? Siapin aja duit lu yang banyak buat nepatin omongan lu." Ucap Osamu menatap Atsumu.
*****
Seharian penuh Miya twins ini berkeliling kota dengan motor kesayangan masing-masing.
Tak sadar jam sudah menunjuk pukul 11, Osamu sebenernya sudah sangat lelah dan mengantuk tetapi melihat Atsumu yang sangat bahagia mengurungkan niatnya untuk mengucapkan bahwa dia sudah lelah sekarang.
Atsumu POV
Seru juga ternyata muter-muter bareng gini, biasanya Samu selalu nolak diajak jalan, ya kalau bukan karena risol mayo juga dia pasti nolak ajakan hari ini sih.
Maaf ya Sam, pasti lu hari ini capek banget nurutin kemauan gak jelas gue, yang dari tadi cuma muter-muter kesana kemari. Habisnya lu selalu nolak ajakan gue. Mumpung lo mau jadi gue puas-puasin keliling kota sama lu. Gue gak tau kapan lagi kita bisa jalan-jalan bareng gini.
Rasanya lebih tenang saat gue bareng Samu, gue gak perlu khawatir dia lagi apa, ngapain aja, udah makan belum, udah-
Eh bentar...
TOLOL! BEGO! GUE LUPA NGASIH MAKAN SAMU HARI INI!
DIA JUGA KENAPA DIEM AJA LAGI
NGERASA GAK GUNA BANGET GUE
Atsumu POV End
"Motor lu mogok?" Tanya Osamu setelah memberhentikan sepeda motornya ditepi jalan.
"Enggak." Jawab Atsumu seraya melepas helmnya.
"Terus ngapain berhenti?" Tanya Osamu bingung.
"Turun, makan dulu. Gue laper, lagian emang lo gak laper Sam? Terakhir makan tadi pas sarapan." Tanya Atsumu menatap wajah Osamu.
"Lumayan sih." Jawab Osamu membuat Atsumu merasa bersalah.
"Kenapa gak bilang?" Tanya Atsumu memperhatikan sekitar, banyak pedagang makanan ditempatnya berhenti.
"Kirain lo peka." Jawab Osamu santai, tapi tidak dengan Atsumu, dirinya merasa sangat bersalah tentang hal ini, bagaimana jika maag Osamu kambuh? Itulah yang ia khawatirkan.
Osamu memiliki maag yang cukup parah, untungnya sejak kematian kedua orang tua mereka Osamu selalu menjaga pola makannya. Itu semua agar Osamu tidak melihat kembarannya merasa panik berlebihan.
Atsumu akan sangat khawatir jika sesuatu terjadi dengan Osamu, bagi Atsumu, Osamu adalah setangkai bunga yang harus dia lindungi dari apapun yang dapat mengancam kehidupan bunganya itu.
Ya walaupun terkadang Osamu sangat menyebalkan, tetap hanya tinggal dia saja yang ada di hidupnya. Maka dari itu Atsumu selalu memperhatikan Osamu.
"Punya mulut tuh dipake, gue bukan cenayang yang bisa tau isi perut lo." Ucap Atsumu seraya berjalan ke salah satu warung makan pecel lele diikuti Osamu.
Langkahnya terhenti saat sebuah tangan menahan jaketnya.
"Lo itu bego atau gak peduli sih? Gue kan gak suka lele." Ucap Osamu sedikit kesal dengan kembarannya yang seperenambelas waras itu. Bukannya Atsumu tau kalau dirinya tidak suka lele, tapi kenapa Atsumu malah membawanya ke warung pecel lele.
"Lo yang bego, makanya banyakin keluar biar tau, tuh liat gambarnya ada ayam, lu tinggal pesen ayamnya aja kalau gak mau lele." Jawab Atsumu menunjukkan gambar ayam pada spanduk pecel lele.
"Gue kan gak liat, lagian badan lo nutupin spanduk." Balas Osamu sedikit merasa malu, sudah ngegas salah pula.
"Gue terus, udah cepetan perut gue udah minta tumbal nih, nanggepin lu terus mah sampe subuh gak ada selesainya." Ucap Atsumu seraya berjalan ke warung yang ia tuju dari awal dan langsung memesan satu porsi pecel lele dan satu porsi ayam goreng, beserta dua gelas es teh manis.
Wey saya jadi ngiler😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes
FanfictionKalau gue tau waktu itu adalah hari terakhir gue ngeliat lo, gue pasti gak akan mengalihkan pandangan gue ke lo. -Miya-