Seluruh tubuhku teralir darah najis
Perutku berisi kotoran
Hatiku penuh syak-wasangka
Namun masih juga Kau sebut makhluk muliaSetiap detik pikiranku kafir
Meragukan jaminan rizki, jodoh,
dan kalau bisa pasti akan kutolak maut-Mu
Namun di detik pertama aku kembali, lebih cepat Kau terimaDuh, Gusti ...
Aku malu
Tapi aku harus mau
Maka terimalah sembah ingsun, Gusti.Wulan Riii
Jambi, 29 Nov 21
(Lawang Pawon)