Rumah sakit

3 1 0
                                    

09 Juli 1996
Rs Husada Bandung

Ruang bayi.

'Abang Rey lihat disana' Papa sambil menunjuk ke dalam ruangan yang isinya para bayi mungil nan lucu. 'Didalam sana ada adik abang yang baru saja lahir. Cantik sekali seperti mama nak, wajah nya selalu tersenyum. Semoga kelak ia mempunyai hati lemah lembut dan menjadi wanita kuat.'

'Abang papa tinggal bentar ya, kamu diam disini jangan kemana-mana papa cuma ingin pergi ke kamar mandi.'

Nalendra pergi meninggalkan Reyhan sendiri diluar ruangan bayi, selang waktu berapa lama kemudian suster didalam ruangan pergi dan tak sengaja juga ia membiarkan pintu terbuka. Reyhan yang ingin sekali melihat wajah adik kecilnya itu dari jarak yang sangat dekat akhirnya masuk ke dalam ruangan yang tak ditutup rapat. Sesampainya didalam ia tak sengaja menyenggol dorongan bayi, akhirnya papan nama milik adiknya dan satu bayi lainnya terjatuh. Suster yang baru saja masuk kaget karna ada anak sekecil Reyhan berada didalam ruangan akhirnya ia menggendong membawa Reyhan keluar dan mencari siapa orang tua yang berani meninggalkan anak sembarangan tanpa penjagaan orang disekitarnya.

'Aduh sus kenapa anak saya bisa bersama dengan suster?'

'Oh ini anak bapa? kenapa dibiarkan sendiri saja. Bapa tidak takut anaknya kenapa-kenapa jika ditinggalkan sendirian?'

'Maafkan saya sus, tadi saya ke toilet sebentar dan membiarkan anak saya sendirian. Tapi tadi juga karna kami baru saja melihat adiknya yang baru lahir.'

'Iya pak, lain kali hati-hati ya. Dijaga anaknya dengan baik, karena takut terjadi apa-apa dengan anaknya nanti.'

'Terima kasih ya suster, lain kali saya akan lebih berhati-hati lagi.'

Setelah Reyhan berada di gendongan Nalendra  akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke ruang rawat istrinya.

Tok tok tok (suara ketukan pintu)

'Iya masuk' Ucap Dhavira dalam kamar inapnya

'Eh kalian, udah selesai liat dedek nya? Gimana Rey adik mu cantik kan?' sambil merapihkan barang-barang adik karna tak berapa lama lagi mereka semua akan pulang, kondisi Dhavira yang sangat cepat recovery akhirnya dokter memutuskan besok ia bisa keluar dari rumah sakit.

'Udah mah' Ucap papa sambil menurunkan Reyhan dari gendongan nya.

'Oh ia mah, tadi papa teledor banget, papa kebelet buat ke kamar mandi akhirnya papa tinggalkan Abang sendirian di luar ruangan bayi, untung ada suster yang jagain.'

'Lah ko bisa si pah? aneh aja kamu mah anak sendiri ditinggal-tinggal!' Marah Dhavira kepada Nalendra

'Ya maaf mah, namanya juga orang kebelet.'

'Lain kali jangan kaya gt loh pah.'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DanalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang