Chapter 16,Anak Macan

1.5K 310 35
                                    

,,Rindu ini memikat membuat diriku semakin terikat canda tawamu selalu ada dalam logika didalam hati dan raga,,


Tumpukan buku dan berkas berada diatas meja. Ruangan dengan bau obat tercium dengan sangat jelas. Kamu memeriksa satu persatu laporanmu guna memperbaiki kesalahan yang tertulis.

Seteguk kopi susu membuatmu terasa tenang. Kopi memang sudah menjadi bagian dari dirimu, Kamu sangat suka meminum kopi sembari bekerja walau karena itu juga yang menyebabkan dirimu tiada. Tapi tenang saja sekarang kamu sudah bisa membatasi diri dalam mengkonsumsi kopi.

Kamu menghabiskan waktumu di dalam rumah sakit. Menyelesaikan berbagai pekerjaan yang menumpuk. Tak jarang juga dirimu diganggu oleh rekan kerja yang dekat denganmu.

Menguap sesekali tetapi matamu harus tetap terbuka. Selang waktu berjalan pekerjaanmu pun akhirnya selesai. Dengan cepat kamu membereskan mejamu, mengambil tas dan pergi meninggalkan ruanganmu.

Rumah sakit sudah sepi semenit yang lalu, para staf dan dokter sudah mulai pulang kerumah masing-masing.

Kamu berjalan mengitari jalanan yang sepi. Rasanya aneh karena tidak ada kendaraan yang berlalu lalang di sana, kamu masih belum terbiasa dengan pemandangan sepi malam hari di jepang.

Kamu melirik ke arah kanan tepatnya ke arah toko yang masih buka. Berjalan kearah sana untuk membeli sedikit cemilan, yah karena tidak sempat membeli dessert yang diinginkan Sanzu sebagai gantinya kamu membeli cemilan yang lumayan banyak.

Kamu membuka pintu toko dan disambut ramah oleh pegawai toko. Menuju kearah rak cemilan, tanganmu terulur dan hendak mengambil apa yang kau mau.

Disaat bersamaan sebuah tangan juga mengarah kearah yang sama dengan arah tanganmu. Sontak kamu sedikit kaget dan menoleh kearah kiri. Laki-laki dengan rambut berantakan dan tanda kecantikan di bawah mata kirinya ikut menoleh kearahmu.

"Eh?"

Kalian terdiam sesaat.

"Uhm kau mau mengambil ini?" Ucapmu sembari mengambilkan cemilan yang hendak kamu ambil tadi.

Dia menggeleng pelan, "Tidak, Tidak perlu ini untukmu saja" Jawabnya

"Tidak apa-apa, ambil saja aku bisa mengambil yang lain,Lagipula masih Ada banyak" Serumu tersenyum ramah kearahnya.

Kazutora nampak tidak enak denganmu. Dia dengan perlahan mengambilnya lalu menunduk dan dengan terburu-buru pergi meninggalkanmu menuju kasir.

"Apa aku melakukan kesalahan?" Gumammu.

Kamu tak menghiraukannya dan lanjut mengambil cemilan sembarang. Setelah selesai kamu berjalan kearah kasir untuk membayar dan pergi keluar dari toko, kembali berjalan menuju rumah.

Udara dingin dimalam hari membuatmu ingin cepat-cepat sampai di rumah dan menyelimuti diri dengan selimut. Kamu juga sedikit khawatir dengan Ran yang masih sakit.

Kamu melihat seseorang didepanmu tengah berjongkok sembari mengelus kucing jalanan. Kamu memperhatikannya cukup lama, Itu kazutora.

Entah apa yang sedang kamu pikirkan, kakimu melangkah dengan sendirinya dan mendekati bocah dengan tato harimau itu.

"Kau sangat manis untuk seekor kucing ya, sangat disayangkan aku tidak bisa membawamu pulang" Ucapnya sendiri.

Kamu sudah menghentikan langkahmu, melihat apa yang akan dilakukan kazutora selanjutnya.

'KOALA-SAN' [Tokyo Revenger × S! Male reader] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang