Pertemuanku yang kedua dengannya, kapan ya? Sebentar, aku mencoba untuk mengingatnya.
Hemmm
Ah aku ingat, saat itu aku bertemu dengannya waktu pulang sekolah.
Kringg kringg
Bel sekolah berbunyi menandakan waktu berada di penjara telah usai, aku pun membereskan buku ku dari atas meja.
Saat aku menoleh ke arah sekitarku, aku tidak melihat Haekal dan kawan-kawan di kursinya.
"Masa mereka beneran masukin Haekal ke RSJ?" gumamku.
Ah tapi aku tidak peduli, untuk sekarang aku akan menuju ke kelas bang Mahen lalu pulang dengan tenang.
Tap tap
Aku melangkahkan kakiku menuju kelas bang Mahen yang lumayan jauh dari kelasku. Sesampainya di kelas bang Mahen aku bisa melihat buaya di depan kelas bang Mahen.
Kenapa hari ini aku harus bertemu dengan bang Lukas -_-
"Hai cantik," ucap bang Lukas dengan tersenyum ganteng. Memang ganteng tapi ya itu, you know lah :)
"Ah, hai bang buaya." itu sebutanku untuknya.
Bang Lukas hanya ketawa mendengar ucapanku, sehat mas?
Srettt
Kerah belakang bang Lukas ditarik oleh bang Dejun dan bang Hendri sampai lelaki itu terjatuh ke lantai.
"Hai Kay, pasti lagi cari Mahen ya?" tanya bang Hendri dengan semangat tanpa memperdulikan bang Lukas yang sudah terjatuh.
"Woyy tolongin gue!" teriak bang Lukas namun tidak ada yang memperdulikan nya.
Kasihan bang Lukas :)
But, i don't care too hahaha.
"Marhen masih nulis catatan, lo masuk aja ke dalam." ucap bang Dejun.
"Makasih bang," ucapku, lalu aku masuk ke dalam kelas XII IPA 2 yang merupakan kelas bang Mahen.
Aku melihat bang Mahen yang sedang sibuk dengan buku-buku diatasnya, rajin banget bang Mahen.
Boo
Bang Mahen langsung terkejut saat melihat aku ada dihadapannya, lalu wajahnya berubah menjadi senang.
"Sudah bel pulang ya?" tanya bang Mahen.
Aku hanya menganggukkan kepala.
Lalu bang Mahen memberiku kunci mobil. "Adek duluan aja ke mobil, nanti Abang nyusul."
"Okey, jangan lama-lama ya bang,"
Akhirnya aku keluar kelas bang Mahen, lalu menuju ke arah parkiran namun disaat aku berbelok ingin ke parkiran. Aku melihat tiga orang yang sedang membawa satu orang yang sepertinya aku mengenalnya. Ah, dia cowok ganteng yang ada di taman tadi.
"Aku ikutin gak ya? Kayaknya dia mau di bully sama kakak kelas garang itu,"
Aku berfikir sejenak, mukaku mulai panik.
"Tapi nanti bang Mahen gak liat aku gimana? Tapi nanti cowok ganteng itu dibully,"
Akhirnya aku memilih untuk pergi mengikuti para cowok itu. Aku langsung berlari mengejar mereka, sampai disana aku bisa mendengar suara pukulan dan rintihan cowok ganteng itu.
Brakk
Aku memukul tembok disana yang membuat tiga kakak garang itu menatapku dengan tajam.
"Lo siapa?" ucap kakak pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORELSKET
Fanfiction" Dia lelaki yang tak biasa, selalu menyendiri dan tidak menerima orang lain untuk berada di sisinya. Seperti ada banyak duri di sekitarnya sehingga siapa saja yang mendekat akan tertusuk duri itu, dikarenakan sikapnya yang acuh dan tak peduli itula...