Short Story Rosékook [REVISI]

05. Toxic

Play musik - Bad Romance By Halestrom

Plak

Tamparan keras terdengar menekankan telinga disebuah ruangan dengan pencahayaan temaram. Disana terlihat sepasang Adam dan Hawa sedang saling tatap dengan tajam.

"Berani banget, lo langgar perintah dari gue!" Sang Pria yang menampar tadi menunjuk nujuk muka sang gadis dengan tatapan tajam, yang membuat siapa saja melihatnya akan menggigil ketakutan kecuali gadis tersebut.

"Lo nggak bisa ngatur-ngatur hidup gue!"

Geram

Sang Pria menggeram marah, lalu mencengkram rahang gadisnya dengan kuat. "Gue nggak suka sama orang pembangkang," Ia membelai pipi sang gadis dengan seringai menyerahkannya "Kira-kira hukuman apa yang cocok buat lo, ya?"

"Lepasin gue, Jecky!" Ucap sang gadis berusaha melepaskan diri dari cengkraman pria itu. Ia mencakar tangan Jecky yang meninggalkan bekas merah memanjang ditangannya.

"SIALAN LO!" Habis sudah kesabaran Jecky menghadapi Rossi - kekasihnya itu. Ia menjambak rambutnya, lalu menyeretnya dengan kasar ke arah kamar mandi.

Rossi meronta terus-terusan agar dilepaskan, sungguh sekarang ia merasa kalau kepalanya akan copot saja akibat jambakan kekasihnya yang kasar. Ia menyesal telah mengenal dan menjalin hubungan dengan Jecky, rasanya ia ingin kembali kemasa lalu disaat dirinya belum bertemu dan terjerat pesona bak dewa milik Jecky. Tapi jangan salah! Di balik ketampanan yang tidak manusiawinya itu, dia menyembunyikan sisi gelapnya seperti sekarang ini.

Bruk

Jecky membanting tubuh kecil Rossi kedalam bak mandi tanpa berperasaan. "Ini akibatnya, kalo lo nentang gue." Ia menghidupkan shower, lalu mengguyur tubuh sang kekasih dengan cengkraman yang masih berada dirambutnya.

"AAAAAAAAA!" Rossi menjerit tat kala merasakan perih dikepala dan juga hatinya sekarang. Ia menutup matanya merasakan semburan air yang membasahi badannya, setitik air mata jatuh menyapu pipinya menyatu dengan air dari shower.

"Sebenernya gue nggak mau nyiksa lo. Tapi, lo duluan yang udah mancing gue. Sekarang terima akibatnya."

Dia membenturkan kepala Rossi Kedinding berlapis marmer dikamar mandinya. Mencengkram erat rambut indah sang gadis tanpa ampun, lalu mencium puncuk kepalanya. Tak lama kemudian, Jecky menenggelamkan kepala Rossi kedalam bak mandi yang terisi air.

"Gimana hukuman dari aku?"

"LO! BAJINGAN!"

Jecky menggertak giginya mendengar umpatan yang diberikan Rossi kepadanya. Ia semakin menenggelamkan kepala sang kekasih dengan terus menerus tanpa belas kasihan sedikitpun.

Sakit yang dirasa tubuhnya tidak sebanding dengan sakit yang dirasakan dihatinya. Rossi menangis dalam diam meratapi nasibnya. Sungguh ia tidak menyangka bahwa Jecky kekasihnya akan tega melakukan hal keji ini kepadanya. Dulu, Jecky adalah sosok kekasih yang sangat perhatian dan penyayang, dia tidak pernah berani berbuat kasar sedikit pun kepadanya, tetapi sifatnya berubah saat hubungan mereka menginjak tahun kedua.

Jecky yang dulu sangat perhatian dan penyayang berubah menjadi sosok yang kasar dan juga egois. Dia yang dulu tidak pernah membentaknya sekalipun, sekarang malah sering membentak bahkan tak segan untuk memukulnya.

Rossi menangis kencang saat tubuh basahnya di angkat oleh sepasang tangan kekar milik sang kekasih. Ia merasakan kehangatan tat kala Jecky memeluknya juga menyelimuti tubuhnya dengan jubah mandi.