09. Loco

1.8K 212 17
                                    

Hallo semuanya
Part ini panjang banget ya setel aja lagu dibawah

Play musik - Loco By ITZY
Playing with fire By Blackpink


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





→_→←_←


Kakinya melangkah melewati hiruk piruknya orang-orang yang sedang melakukan aktivitas nya. Jalanan begitu padat sekarang karena pusat aktivitas semakin meningkat hari demi hari. Sebuah Airphone menyumbat telinganya, sebuah Hoodie Hitam dengan tudung menutupi kepalanya. Kaki kecilnya terus melangkah menghindari kerumunan yang menyesakkan. Tas tersampir dengan apik dipunggungnya, Rambut dengan warna Blondenya keluar dari tudung Hoodie melambai lambai oleh hembusan angin.

Cuaca terik tak membuat gadis itu berhenti untuk sekedar menepi atau pun beristirahat dari panasnya matahari. Ia terus berjalan tanpa memperdulikan keringat yang mengucur karena gerah ditambah dengan sebuah Hoodie yang menutupi badannya menjadikannya semakin merasa gerah.

Langkahnya berhenti disebuah rumah minimalis yang terlihat bersih dan terawat, saat akan membuka gerbang bercat hijau yang menutupi perkaranya rumahnya, kakinya berhenti. Suara teriakan terdengar dari dalam disambut dengan teriakan lainnya, sedetik kemudian suara pecahan juga terdengar disertai sebuah pukulan.

Tungkainya yang sempat tertunda, lalu melangkah tanpa memperdulikan suara berisik didalam. Ia membuka pintu rumah dan berjalan masuk, dia melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar hebat sekarang.

"Nggak cape apa berantem Mulu?". Tanya nya sembari membanting sebuah Vas bunga yang berada disampingnya.

Pria paruh baya yang merupakan Ayahnya itu menatap dirinya dengan gamblang, "Ibu kamu itu yang mulai duluan!"

"Kamu yang duluan!".

"Kamu!"

"Kamu!"

"BERISIK SIALAN!". Gadis itu melemparkan tasnya ke bawah kaki orang tuanya. Ia berteriak kesal lalu menjambaki rambutnya sendiri. Dia berlari ke arah kamarnya, tangannya memukul-mukul kepalanya gemas.

"SELLA! ROSELLA!". Panggilan kedua orangtuanya tidak ia indakan, kakinya terus berlari kekamar. Lalu mendorong pintu kamar dengan keras tak lupa menguncinya dari dalam.

Dirinya terduduk disisi ranjang dengan kepala menunduk diantara kedua lututnya. Kedua tangannya menutupi telinga, gumaman terdengar dari arahnya.

"Itu nggak bener, bukan gue pelakunya!".

"Gue nggak salah".

Dia terus bergumam melapalkan kata tidak bersalah, bibirnya bergetar menahan isakan tangis. Keadaan kacau sekarang, dengan rambut yang acak-acakan juga baju yang berantakan.

Short Story Rosékook [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang