He is smart.
***
Yun Zhao.
NPC yang tiba-tiba keluar dari layar monitornya tengah mencekiknya saat ini. Alucard hampir kehabisan napas, tapi tangannya masih sempat menggapai serta menekan alat untuk menonaktifkan siaran langsungnya tanpa memedulikan banyak penontonnya yang terkejut. Setelah berhasil, kakinya segera menendang tubuh Yun Zhao yang sedari tadi menindihnya, ini juga untuk melepaskan lehernya dari cekikan NPC tampan tersebut.
Mulutnya terbatuk-batuk, matanya juga sedikit mengeluarkan air karena rasa sesak dari paru-parunya. Napasnya terengah-engah membuat wajahnya ikut berubah warna, memerah. Alucard menatap balik Yun Zhao. "BAJINGAN!"
Yang diteriaki dengan kata kasar hanya memiringkan kepala sedikit, tanda tidak mengerti ucapan Alucard.
Alucard menggertakkan giginya. Dia mendesis, "kejadian tidak ilmiah macam apa ini!" Setelah itu napasnya mulai teratur, otaknya berusaha untuk tenang.
"Dimana ini?"
Pertanyaan pertama oleh NPC yang baru saja mencekiknya membuatnya tersedak air liurnya, batuk lagi. Alucard mengumpat dengan nada rendah lalu menjawabnya, "apartemenku." Dia memutuskan untuk menilik fisik Yun Zhao dari ujung rambut sampai ujung kaki. Alucard tidak salah lihat, manusia yang berdiri didepannya ini benar-benar salah satu NPC dari game favoritnya.
"Hm." Manik karamelnya menatap Alucard lalu berkata, "Lulu?"
Panggilan itu membuat Alucard tersedak sekali lagi, sekarang dia tidak akan ragu jika peristiwa ini memang tidak ilmiah. Alucard bangkit dari kursi gamingnya, tadinya dia ingin mengatakan sesuatu pada Yun Zhao tetapi terdiam sejenak karena menyadari tinggi NPC tersebut melebihi dirinya. Padahal Alucard sudah termasuk tiang dalam circle kampusnya.
Lupakan saja. Alucard semakin patah hati kalau fakta ini tidak diabaikan. Dia menarik napas dalam dan memandang Yun Zhao dengan raut wajah serius kemudian bertanya, "kau ingin balas dendam sampai keluar dalam permainan?"
"Permainan?"
"Kau..," Alucard menatap polos pada Yun Zhao, "tidak menyadarinya?" Bukankah perabotan serta gaya pakaian mereka jelas berbeda, menunjukkan mereka bukan dari dunia yang sama.
Bola mata berwarna coklat karamel itu kini fokus hanya padanya, sebelumnya NPC itu juga masih meneliti kamarnya. "Aku berasal dari permainan?" NPC ini pintar. Alucard tidak bisa membayangkan jika NPC yang keluar adalah Wanwan, atau mungkin Vexana.
Alucard mengangguk.
"Tapi kau Lulu?" Yun Zhao maju lebih dekat dengan Lulu, mengendus aromanya lalu berkomentar, "bukankah kau baru saja membunuhku?" Dia menemukan aroma Lulu yang ini lebih membuatnya tenang daripada yang membunuhnya, sangat berbeda.
"Terlalu dekat." Alucard mendorongnya menjauh. "Ya, karakter dalam permainanku." Dia mundur beberapa langkah untuk menghindari tangan Yun Zhao yang hendak menariknya. "Aku yang mengendalikan Lulu untuk membunuhmu."
"Untuk apa?"
"Untuk menyelesaikan misi tersembunyi."
Tanpa diduga Alucard sudah dipojokkan ke tembok oleh Yun Zhao. "Untuk siapa?" Kilat mata Yun Zhao yang tadinya selalu tenang berubah marah, bahkan Alucard bisa melihat ada petir menghiasi sekitar wajah NPC itu.
"Ling."
Kilatan petir-petir mungil menghilang. Alucard akhirnya bisa menghela napas lega, dia sempat takut akan mati di tangan karakter fiksi tidak nyata ini. Namun gumaman Yun Zhao selanjutnya membuatnya terkejut lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ZiAl] × Live Stream
FanfictionNPC bernama Yun Zhao keluar dari PCnya. p.s. : dunia yang sama dengan -Time Machine-