He is pervert.
***
"A-Apa?"
Jika boleh jujur, Alucard sangat gugup jika harus menatap langsung ke wajah Zilong yang dari awal hingga akhir ekspresinya tenang seperti air. Itu tidak menjorok ke wajah datar yang dingin namun lebih seperti wajah penuh kedamaian tetapi tanpa ekspresi. Apakah itu efek karena mengambil Life Essence miliknya? Bisa jadi.
"Perjanjian." Dia berlutut dihadapan Alucard, membuat orang yang ditatapnya secara intens menjadi lebih gugup dari sebelumnya. "Ulurkan tanganmu."
Alucard mengulurkan tangannya pada Zilong, kemudian memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setelah Zilong mengatakan permisi, dia menggores telunjuknya, membuat Alucard sedikit terkejut dengan rasa sakitnya. Dia mencecap sedikit darah dari Alucard, seorang manusia fana. Sedari kecil tidak pernah terpikirkan olehnya untuk mencampur darahnya dengan darah manusia fana. Keturunan naga yang hidup abadi sepertinya juga pasti akan berpikir dua kali untuk membuat perjanjian dengan manusia. Tapi Alucard berbeda di matanya, manusia ini mengeluarkan aroma teh khusus yang sangat dia sukai, padahal menurut pengamatannya tidak ada sekeping pun daun teh tersebut di ruangan ini.
Satu hal lagi, kata pemuda ini, dia berasal dari sebuah permainan. Itu berarti jalan pikiran dan kenangan pada dirinya ini telah ditentukan oleh sistem yang menciptakannya. Seharusnya jika dia keluar dari dunia permainan, aturan dunia yang ia tempati sekarang berlaku untuknya. Nyatanya, dia masih bisa menggunakan sihir dan perjanjian darah ini berlaku sesuai aturan dalam dunia aslinya, tidak mengikuti aturan dunia ini. Kesimpulannya, boleh dibilang dia terlahir kembali dengan cheat, jika benar dia pasti lulus sensor untuk memasuki dunia ini seperti sekarang.
Sayangnya aturan kedua dunia berlaku pada dirinya secara bersamaan. Dia punya apapun yang disebut cheat di dunia ini, tetapi dia juga bisa melakukan apapun yang berkaitan dengan dunia ini. Salah satu cheat dari dunia asalnya yang mengganggu adalah dia masih termasuk benda mati karena kehilangan Life Essence. Sedangkan dunianya sekarang membuatnya terlahir kembali. Itu berarti dia setengah mati dan setengah hidup. Zilong lebih suka menyebutnya diambang kematian. Lebih baik berada di dunia permainan dimana dia bisa mengumpulkan orb untuk mempertahankan hidup abadinya. Di dunia Alucard, dia hanya bisa bergantung pada darah Alucard. Jika pemuda itu mati, dia juga akan mati. Tidak ada yang tahu setelah kematiannya dia akan dikirim kembali ke dalam permainan atau malah menghilang dari kedua dunia.
Zilong menjauhkan mulutnya dari jari Alucard setelah selesai, tidak lupa menggunakan air liurnya untuk membuat luka goresannya hilang.
"Apa aku juga harus minum darahmu?"
"Harus." Zilong menggores ibu jari kanannya. "Buka mulutmu."
"Ah?" Alucard membuka mulutnya, pria di depannya memasukkan ibu jarinya. Rasa anyir darah mulai memenuhi isi mulutnya. Alucard berusaha menahan rasa ingin muntah.
"Jangan tutup mulutmu dulu." Zilong membuat sebuah pola di lidah Alucard menggunakan darahnya. Setelah dia selesai dia menjauhkan jarinya.
"Maaf."
Wajahnya semakin mendekat pada Alucard, pemuda yang lebih pendek darinya itu seperti hendak mengatakan sesuatu tapi karena dia sudah menyuruhnya untuk tidak menutup mulut, anak itu jadi tidak bisa berbicara. Zilong sudah cukup dekat untuk mempertemukan lidahnya dengan lidah Alucard. Disaat lidah mereka sudah bersentuhan Alucard mencengkram tangannya, bukan bersentuhan lidah tapi ini ciuman baginya.
Zilong tidak peduli, dia sudah memutuskan untuk yakin berbagi kehidupan dengan Alucard. Sejak awal Zilong mengendusnya, Zilong tahu dia harus membuat Alucard sebagai miliknya. Untuk Lulu, mungkin saat dia kembali ke dunia game, Lulu juga harus menjadi miliknya meski karakter itu telah membunuhnya. Tanpa sadar, Zilong sudah kelepasan. Berawal dari niat membuat perjanjian darah, dilanjutkan dengan dia yang ketagihan dan mencium rakus Alucard. Membuat pemuda ini kewalahan akan menjadi kegiatan favoritnya mulai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ZiAl] × Live Stream
FanfictionNPC bernama Yun Zhao keluar dari PCnya. p.s. : dunia yang sama dengan -Time Machine-