3. KALAU ADA UMUR PANJANG, BOLEH KITA BERJUMPA LAGI

52 9 7
                                    

"Ren, Ren!" Dara menepuk-nepuk Ren yang sedang khusyuk melamun.

"Hm?" Ren menjawab tanpa menengok, tatapannya masih tertuju pada foto presiden dan wakil presiden di atas papan tulis.

"Ngapain, sih, liatin foto presiden?"

"Menurut lo, gue bisa nggak ya jadi presiden?" tanya Ren dengan suara pelan dan datar.

"Bisa banget, Ren," jawab Dara penuh keyakinan.

"Oh, gitu?" Ren menatap Dara dengan penuh haru, menganggap temannya itu baru saja memberikan pujian.

"Iya! Nanti malem kan lo pasti tidur. Nah, bisa deh tuh mimpi jadi presiden,"

Ren mencibir, kemudian bertanya, "Ada apa?"

"Gue pengen nge-post foto, nih, trus gue pengen pake quote bijak gitu buat dijadiin caption,"

"Oh, emang isi fotonya apa?"

"Foto gue," Dara menunjukkan foto yang ingin dia post. Foto dengan gaya candid sambil menyesap minuman boba yang baru saja ia beli di kantin sekolah ketika jam istirahat pertama itu diambil oleh Nadia beberapa menit yang lalu. Setelah tujuh kali take, akhirnya dapat juga yang (menurut Dara, sih) hasilnya bagus.

Dara ini sebenarnya nggak jelek kok, cuma sok ngartis aja.

"Kenapa harus pake quote?" tanya Ren yang kurang paham."Kalau cuma foto lo doang sih, tulis aja 'aku cantik nggak, guys?'"

"Ih. Nggak keren atuh, Narendra!"

"Kalau pake quote bijak, kan, nggak nyambung sama fotonya. Apalagi si objeknya sendiri nggak ada bijak-bijaknya sama sekali."

"Nih ya, Ren, gue kasih tau. Jaman sekarang itu orang dapet likes bukan karena fotonya bagus, tapi karena caption-nya yang bagus!" kata Dara tidak sabar.

Ren hanya mengangguk-angguk, pura-pura paham. Ia benar-benar tidak mengerti logika para pengguna medsos, makanya Ren sendiri jarang aktif di media sosial meskipun memiliki akun.

"Berarti kalau misal gue nge-post foto sehelai tisu basah terus caption-nya pake quote bijak tentang menghargai makna kehidupan, orang bakal banyak yang ngasih like ya, Dar?"

"Bodo amat, ah. Capek gue ngomong sama lo," kata Dara. "Gue kan mau pake quote bahasa Inggris, ya. Nah, lo taulah kemampuan Inggris gue gimana. Kalau lo kan lumayan ngerti, jadi gue mau minta tolong sama lo cariin quote Inggris yang ngena gitu lho, Ren."

"Kenapa nggak pake bahasa Indonesia aja, atuh?"

"Kurang keren, ah."

"Banyak gaya lo. Ya udah sini hapenya," Ren mengulurkan tangannya.

"Pake hape lo aja!"

"Ogah, kuota gue tinggal dikit. Mubazir banget sisa kuota gue dipake buat nyariin kata-kata bijak buat lo."

"Astaga Narendra pelit amat. Kuota lo abis buat apa, sih? Pacar nggak punya, mainan medsos jarang. Nonton bokep ya, lo?"

"Sembarangan. Jadi, mau gue cariin nggak? Keburu bel masuk, nih."

Dengan enggan Dara memberikan handphone-nya ke Ren. "Jangan buka-buka gallery, ya!"

"Ya ampun, ngapain juga kalau isinya foto-foto muka lo doang, mah," tukas Ren.

Setelah lima menit, Ren mengembalikan handphone ke Dara dengan sebuah kalimat berbahasa Inggris yang ia tulis di notes.

"Gue tulis di notes tuh biar nggak ilang," kata Ren. Dara membaca kalimat tersebut, mengernyitkan dahi dan bilang bahwa bagus juga kata-katanya.

Anak-anak DaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang